Chapter 11 : The New One

495 77 11
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pasca kabar putusnya Keenan dan Anin, sejumlah rekan kerja Anin mencoba mendekatinya. Tentu saja Anin tidak pernah merespon, ia sedang tidak ingin berhubungan dengan siapapun. Hatinya masih utuh diisi oleh Keenan dan ia butuh waktu untuk dirinya sendiri. Namun, ada satu rekan Anin yang tidak bisa Anin abaikan karena mereka bekerja di divisi yang sama dan mereka harus berhubungan untuk alasan pekerjaan.

Rekan Anin satu ini namanya Vian, lebih dua 2 tahun darinya dan sudah bekerja lebih lama dari Anin. Vian sudah lama menyukai Anin, tapi selama ini menahan diri dan menjaga batasan mengetahui Anin sudah punya pacar. Tapi mendengar kabar mereka putus, Vian seolah tidak menyia-nyiakan kesempatan dan semakin gencar memperlihatkan perasaannya untuk Anin. Anin tidak berbuat apapun karena sejauh ini, Vian juga tidak melakukan yang melewati batas.

"Nin, bawa mobil hari ini?" tanya Vian yang mejanya hanya berseberangan dengan Anin.

Anin yang tadi fokus pada layar komputernya pun langsung mendongak.

"Bawa kok, Mas." jawab Anin singkat.

"Mau dinner bareng, gak? Kebetulan teman aku baru buka cafe, aku belum sempat berkunjung." tawar Vian sambil tersenyum tipis.

"Maaf, Mas. Mungkin lain kali ya, aku habis pulang pengen istirahatlangsung." tolak Anin secara halus sambil tersenyum tipis, mencoba bersikap ramah.

"Kamu sakit?" tanya Vian.

"Gak kok, Mas. Aku cuman butuh istirahat aja karena kan beberapa hari kantor lagi hectic  banget." jawab Anin.

"Oke, gak papa. Kabarin aja ya kalau mau pergi bareng." kata Vian yang dibalas anggukan oleh Anin.

Anin bukan tipe wanita yang memanfaatkan orang lain untuk membantunya lari dari rasa galaunya. Kasarnya, Anin juga tidak berniat untuk benar-benar melupakan hubungannya dengan Keenan. Ia hanya lelah dengan hubungannya yang diterpa masalah tidak berkesudahan. Ditambah komunikasi keduanya yang buruk membuat Anin benar-benar penat dan butuh ruang sendiri.

Anin juga memang ingin langung pulang. Ia merasa hari ini kondisinya tidak begitu fit, namun tetap ia paksakan untuk bekerja karena kantor sedang memasuki masa sibuk untuk penutupan. Ia merasa gerd-nya kambuh, mungkin akibat dari stress berlebihan, jam makan dan tidur yang tidak teratur. Namun Anin merasa ia bisa menahannya untuk hari ini, itu sebabnya ia tetap datang untuk bekerja.

Akhirnya pekerjaan Anin telah selesai. Wanita itu juga dapat merasakan sakitnya makin menjadi. Wajahnya sudah pucat, energinya juga makin melemah. Beberapa rekan termasuk Vian sudah bertanya kepada Anin namun Anin tetap memasang topeng baik-baik saja untuk menutupinya. Ia terus memegang perutnya yang sudah sakit itu dan berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari kantor. Namun, Vian yang melihat keanehan pada Anin itu tidak tenang dan tetap mengawasi rekannya itu dari belakang.

Ketika sudah sampai di parkiran kantor, Anin tidak tahan hingga hampir terjatuh namun dengan sigap Vian menangkap tubuh mungilnya. Bersamaan dengan itu, Keenan menghampiri mereka dengan wajah panik dan khawatirnya.

Just Give Me a Reason ; Kim Soohyun x Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang