Chapter 21 : Debate

550 80 10
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Maksud ayah apa, sih? Mau ayah apa lagi? Apalagi yang mau ayah tuntut dari Keenan?" tanya Keenan dengan marah setelah mendengar ucapan ayahnya barusan.

"Nan, sabar dulu." bisik Anin yang menggenggam erat tangan Keenan agar emosinya ditahan.

"Keenan," Ayah Keenan memberi jeda sebelum melanjutkan ucapannya sambil menatap serius Keenan.

"Ayah akan memberi kalian restu secara penuh kalau kalian mau melanjutkan bisnis ayah." ucap Ayah Keenan.

"Ayah!" pekik Keenan dengan emosi yang meledak.

"Keenan, tahan emosi kamu!" kata Anin sambil menahan Keenan yang ingin beranjak dari tempatnya.

"Kamu sendiri tau bisnis ayah butuh penerus, ayah gak bisa memercayakan bisnis ini kepada siapapun. Ayah punya keturunan, ya harus diteruskan oleh keturunan ayah. Bisnis ini ayah rintis sejak muda dan berkembang stabil, ayah gak mau bisnis ini mati begitu ayah meninggal, Keenan." Ayah Keenan menjelaskan alasannya.

"Ayah tau aku gak suka dan gak akan mau nerusin bisnis ayah! Kenapa ayah selalu mengatur keinginan Keenan, sih? Ayah yang bilang aku udah dewasa tapi kenapa masih harus mempersulit  jalan Keenan?" kata Keenan dengan berapi-api, tidak bisa lagi menahan emosinya.

"Ayah udah kasih kamu kebebasan selama beberapa tahun ini. Ayah juga gak pernah berkomentar apa-apa, kamu bisa berdiri di kaki sendiri tanpa bantuan ayah dan ayah bangga. Tapi ayah benar-benar gak bisa melepaskan bisnis ayah kepada orang lain selain kamu. Kamu tinggal masuk ke perusahaan ayah untuk beberapa bulan maka perusahaan jadi milik kamu. Masa depan kamu juga semakin terjamin, kan?" balas Ayah Keenan dengan tegas namun tanpa emosi sama sekali.

"Keenan gak mau, Yah. Keenan gak mau melakukan apa yang Keenan gak suka. Tolong ayah ngertiin aku kali ini aja. Aku mau menikah dengan wanita pilihan pun, ayah masih ingin mengatur hidup aku?" kali ini nada Keenan melunak namun kedua matanya tampak berkaca-kaca.

"Ayah bukan mau mengatur kamu, ini permintaan ayah. Bisa dibilang ini permintaan ayah sebelum meninggal. Ayah gak ada pilihan lain selain berkata seperti itu agar kamu mau menuruti permintaan ayah." kata Ayah Keenan lalu menghela napasnya ringan.

"Kalau Keenan tetap gak mau, ayah beneran gak mau datang?" tanya Keenan dan ayahnya mengangguk mantap.

"Oke, gak usah datang aja." ucap Keenan sambil tertawa hambar, mengundang keterkejutan di wajah ayahnya dan juga Anin.

"Keenan juga gak butuh kehadiran ayah kalau memang ayah gak mau ada dalam kebahagiaan Keenan. Yuk Nin, kita pergi aja." ajak Keenan, pria itu sudah berdiri dari tempatnya dan menarik tangan Anin untuk ikut beranjak.

"Keenan!" panggil Ayah Keenan yang tidak suka dengan sikap Keenan saat ini.

"Tunggu," Anin menahan tangan Keenan.

Just Give Me a Reason ; Kim Soohyun x Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang