BAB#55

612 51 2
                                    

AUTHOR POV

Setelah menyelesaikan promosi film 'KISAH KITA' di Makassar, dan Balikpapan, para pemeran dan kru, berpindah ke kota ketiga, yang merupakan kota selanjutnya, yaitu Medan.

Masuk ke hari ke tiga, di mana menjalani hubungan jarak jauh bersama Jessenia, membuat Ayra sangat merindukan kekasihnya itu. Meskipun mereka selalu menyempatkan waktu yang mereka miliki, untuk melakukan panggilan video, namun, menurut Ayra, itu tidak akan bisa meredakan rasa rindu di hatinya.

Tapi, sekalipun rindu menyerang perasaan mereka, Ayra maupun Jessenia, tetap bersikap dewasa, bersikap profesional di dalam menjalankan setiap pekerjaan masing-masing.

Kembali dari promosi film yang di perankannya, pada salah satu mall di Medan, Ayra bergerak melangkah ke kamar hotel, sambil bercerita dengan rekan kerjanya, yang masing-masing dari mereka terus di kawal oleh asisten masing-masing.

"Ay, Zi, kita selanjutnya ke mana ya?" tanya Ezlyn

"Palembang gak sih?" ucap Zielle

"Iya guys, kuncinya bagian Sumatera, di Lampung nanti" ucap Ayra

Ke dua rekan Ayra, atau dapat di sebut, para artis muda itu, perlahan menganggukkan kepala mereka. Ketiganya memang cukup dekat. Lantaran, dalam film mereka, mereka juga di pasangkan sebagai sahabat. Tapi selain itu, pemeran wanita dalam film tersebut, cuma Ayra, Ezlyn dan Zielle.

Berada di urutan kamar yang berdekatan, Zielle masuk bersama asistennya, lebih dulu ke dalam kamar hotel, kemudian Ezyln dan asistennya, lalu terakhir Ayra dan Maya.

Namun, baru mereka menutup pintu kamar hotel, pintu itu kembali di ketuk. Ayra dan Maya sempat terdiam sebentar, "Mungkin Zielle atau Ezelyn, mbak" ucap Ayra

"Nanti mbak aja yang buka" ucap Maya dan bergerak ke arah pintu, namun entah mengapa Ayra menahan tangan Maya, sehingga Maya berhenti bergerak.

"Aku aja mbak" ucap Ayra

Maya perlahan menganggukkan kepalanya, lalu melangkah ke kamar mandi. Sementara Ayra, berjalan dan membuka pintu kamar. Saat pintu kamar itu terbuka, Ayra segera melompat kegirangan, dan memeluk tubuh sang kekasih. Meskipun, Jessenia memakai masker, serta menutup kepalanya dengan jaket yang dia kenakan, namun Ayra tetap mengenali kekasihnya itu.

"I miss you sayang" ucap Jessenia sambil mengeratkan pelukannya.

"Aku jauh lebih dan lebih merindukan kamu sayang" ucap Ayra

Jessenia mengangkat tubuh Ayra, dan masuk dalam gendongannya, lalu dia bergerak berpindah posisi ke dalam kamar, di samping tempat tidur. Perlahan, tubuh kekasihnya di turunkan, hingga Ayra terduduk sempurna di atas tempat tidur.

"Kenapa gak kabari aku kalau sayang mau datang?" Ucap Ayra

"Kalau aku bilang, berarti gak kejutan dong sayang"

Jessenia mencium bibir kekasihnya sebentar, kemudian duduk di samping Ayra, serta mengusap lembut kepala Ayra.

"Jess, udah sampai?"

Ayra dan Jessenia memutar pandangan mereka, serta menatap Maya, yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi.

"Iya mbak, maaf ya tadi aku mengganggu waktunya"

"Gak apa-apa Jess" ucap Maya dan tersenyum

"Mbak tau, kalau kak Jess mau datang?"

"Tau, kan di telfon tadi sayang" ucap Maya, serta melangkah naik ke tempat tidur.

Jessenia dan Ayra juga bergerak berdiri dan menjauh dari tempat tidur, menuju ke sofa di kamar itu.

Mereka duduk bersama, dan saling menggenggam tangan satu sama lain. Bahkan, kepala Ayra mulai bersandar pada pundak Jessenia.

IgnosceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang