BAB#75

678 58 7
                                    

JESSENIA HAZEL POV

Aku tersadar dari tidurku, saat ku rasakan jari kekasihku menyentuh punggungku. Lantas, dengan posisi tidur tengkurap, aku hanya memutar kepalaku hingga menatapnya yang kini sementara menatapku juga, "Selamat pagi sayang"

"Selamat pagi cintaku" ucapnya

Aku lalu membentuk bibir ku, seolah meminta ciuman di pagi ini, dan seakan dia juga memahami itu, Ayra bergerak mengecup bibir ku sekilas, dan dia tersenyum ke arahku.

"Kenapa sudah bangun sayang?"

Tangannya bergerak mengusap punggung ku yang tak menggunakan sehelai benang pun, sambil dia tersenyum ke arah ku, "Aku kangen kamu"

"Sayang, aku di sini. Kenapa harus kangen?"

Dia tidak lagi menjawab ucapanku, namun dia segera membentuk ekspresi sedihnya ke arahku.

Aku segera bergerak memutar posisiku, hingga membawa Ayra masuk dalam pelukan ku. Dengan keadaan yang tak memakai sehelai benang pun, membuat aku juga bergerak menutupi tubuh kami dengan bedcover.

Ku usap lembut kepala kekasihku, yang saat ini berbaring di atas lengan ku, lalu sambil dia melingkarkan tangannya, pada tubuhku.

"Aku kangen suara kamu sayang"

Mendengar ucapannya, aku lantas tersenyum, dan mulai menceritakan semua kegiatan ku, bahkan kehidupan ku, selama di Denmark. Tak ada yang ku lewatkan dalam cerita ku, bahkan tentang hari-hari ku yang selalu di temani oleh Lia. Aku tau kekasihku merasa cemburu pada Lia, dan aku memahami itu. Makanya, aku mencoba menceritakan kehidupan ku, agar dia tidak harus salah paham tentang apa yang terjadi antara aku dan Lia. Karena apa yang ada antara kami, adalah sesungguhnya hubungan adik dan kakak. Kami tidak ada hubungan spesial apapun.

"Jadi, kalau nanti sayang balik ke sana, sayang nanti sama-sama Lia lagi dong?"

"Bisa iya, bisa enggak juga sayang" ucapku

Ayra bergerak mendongakkan kepalanya, lalu menatapku, "Iya nya kenapa? enggak nya kenapa sayang?"

Aku menyentuh hidung kekasihku, lalu aku tersenyum, "Jawabannya ada di kamu sayang"

"Kenapa aku?"

"Karena status kamu sebentar lagi menjadi istri ku"

Dia lantas tersenyum malu-malu, bahkan dia bergerak menarik bedcover, hingga menutup seluruh tubuhnya.

"Hahahaha, benar kan sayang? Apa aku salah bicara?" ucapku lagi

Kekasih ku bergerak menatapku, lalu dia tersenyum, "Masih pagi, tolong jangan terlalu manis sayang"

"Hahahaha. Baiklah sayangku"

Ayra kembali memeluk ku, lalu tak lama, dia bergerak bangun dari tidurnya, hendak turun dari tempat tidur. Namun tanganku bergerak menahannya, "Mau ke mana sayang?" tanya ku

"Mau siapkan sarapan untuk kamu sayang. Sudah lama, aku tidak menyiapkan sarapan untuk kamu bukan?"

Aku bergerak membawanya kembali, hingga dia berbaring di sampingku, "Aku mau sama kamu kayak gini dulu" ucapku dan memeluknya.

"Kamu gak lapar sayang?" tanya kekasih ku

"Lapar sih"

"Ya udah, aku siapkan dulu sarapannya" ucap Ayra dan hendak kembali bangun, tapi aku menariknya hingga dia berbaring lagi di sampingku, "Aku mau meluk kamu dulu sayang, tadi katanya kangen aku. Sekarang malah mau di tinggal pergi nih?"

Mendengar ucapan ku, Ayra segera memelukku dengan begitu erat.

Drrt drrt drrt

Aku meraih handphone milikku yang berada pada meja samping tempat tidur. Lalu, setelah ku baca nama penelpon tersebut, aku lantas menatap kekasihku, terlebih dulu, "Sayang, Lia menghubungi ku"

IgnosceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang