BAB#63

703 57 0
                                    

AUTHOR POV

Terus di ganggu oleh sang mama, Ayra kemudian bergerak berdiri dari duduknya, serta menarik Jessenia, lalu melangkah keluar dari rumah.

"Sayang, mau ke mana?" tanya Jessenia

"Ke mana aja. Aku gak mau di sini, mama mengganggu ku terus" ucap Ayra

Jessenia lantas tersenyum, saat melihat wajah kekasihnya yang sudah cemberut. Dia lalu bergerak, mengusap lembut kepala kekasihnya, "Tunggu di sini, aku ambil kunci mobil, dan kita pergi sayangku" ucap Jessenia, serta melangkah kembali untuk masuk ke dalam rumah. Namun Ayra yang melihat itu, malah menatap Jessenia penuh keheranan, "Ke mana sayang?" teriak Ayra.

"Sebentar sayang" ucap Jessenia membalas teriakan Ayra, kemudian dia masuk ke dalam rumah, dan tak lama kembali keluar dengan kunci mobil di tangannya.

"Kita mau ke mana sayang?"

Jessenia kemudian bergerak menggenggam tangan Ayra dan membawanya ke arah mobil yang sementara terparkir, "Nanti baru aku kasih tau sayang" ucap Jessenia, dan membuka pintu mobil, serta mempersilahkan Ayra untuk masuk ke mobil.

Ayra menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum, kemudian dia bergerak masuk ke mobil. Lalu setelah itu, Jessenia menutup pintu mobil, dan berjalan untuk berpindah ke pintu, bagian kursi kemudi.

"Mbak, mau ke mana?"

Jessenia menghentikan langkahnya, lalu beralih menatap pak Soni, yang entah muncul dari mana.

"Saya mau keluar sebentar pak. Nanti, kalau mama tanya, bilang aja, Saya dan Ay ke lokasi pembangunan rumah"

"Oke, siap komandan" ucap pak Soni dan memberikan tanda hormat pada Jessenia.

Jessenia spontan tersenyum, lalu dia segera berpindah untuk masuk ke mobilnya.

"Sayang, kita mau ke mana?"

"Kita ke lokasi pembangunan rumah kita ya, sayang"

Mendengar ucapan kekasihnya, Ayra segera bergerak cepat memeluk tubuh Jessenia.

"Terima kasih sayang" ucap Ayra, serta mencium pipi Jessenia.

"Kenapa terima kasih sayang?"

"Karena kamu selalu bisa mengerti perasaan ku, kamu selalu mampu membuat mood ku yang tidak baik, menjadi baik lagi, bahkan kamu selalu membuat aku merasa bahagia, walaupun dengan hal-hal sederhana kayak gini sayang"

"Lantas adakah alasan untuk aku berhenti membahagiakan kamu sayang? Kamu satu-satunya cinta yang ku miliki. Maka, selama itu juga, aku akan selalu berusaha untuk terus membahagiakan kamu di setiap waktunya"

"Aku mencintai mu kak, selamanya" ucap Ayra penuh kegirangan, bahkan kembali mencium pipi Jessenia dari samping.

Ayra lalu bersandar pada sandaran kursi, serta terus menatap kekasihnya, "Cantik" ucap Ayra sambil tersenyum.

"Kamu juga cantik, sangat-sangat cantik" ucap Jessenia sambil tersenyum ke arah wanitanya, lalu perlahan dia mulai menjalankan mobil, keluar dari area rumah, dan melaju untuk menuju lokasi pembangunan rumah mereka.

Mobil terus melaju, hingga keduanya, tiba di lokasi pembangunan rumah mereka. Ayra yang melihat itu, lantas semakin antusias. Bahkan, saat mobil berhenti sempurna di sana, Ayra bergerak cepat untuk turun dari mobil, dan segera berjalan ke area pembangunan. Sementara Jessenia, terus tersenyum melihat tingkah kekasihnya.

Jessenia lalu beranjak turun dari mobil, dan melangkah ke arah Ayra, "Ini rumah kita nanti sayang"

Ayra spontan mengulurkan tangannya, lalu menggenggam tangan kekasihnya, sambil tersenyum, "Terima kasih sayang" Ucap Ayra penuh penekanan.

IgnosceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang