BAB#65

424 39 24
                                    

Beberapa bulan kemudian..........

JESSENIA HAZEL POV

Waktu berlalu, hingga tepat di hari ini, telah memasuki bulan ke empat pembangunan rumah kami. Aku dan Ayra, begitu bersemangat memantau para pekerja di sana, bahkan kami semakin akrab dengan mereka. Apalagi, kekasihku. Dia bahkan selalu menyempatkan waktunya, walaupun dalam keadaan sibuknya.

Ayra ku, kini benar-benar fokus dengan pekerjaannya, di perusahan mama Wendy. Begitu juga aku, yang terkadang harus berpergian meninggalkan kekasih ku, untuk mengunjungi cabang-cabang restoran ku. Selama pembukaan cabang baru restoran ku, beberapa waktu lalu, tak sekalipun Ayra membiarkan aku untuk pergi sendiri. Dia akan selalu menemani ku. Dan memilih untuk bekerja dari jarak jauh.

Akhir-akhir ni, kami jarang bertemu, karena pekerjaan masing-masing. Pertemuan kami, hanya terjadi, ketika kami mengunjungi lokasi rumah kami. Tapi, dalam sibuknya kami, tak ada sehari pun untuk kami merasa berhenti dari cinta yang kami miliki. Ayraku, semakin dewasa, dia tidak lagi menuntut untuk aku terus berada di sampingnya.

"Jess, mbak balik duluan ya"

Aku beralih menatap mbak Lula yang kini berada di sofa, dalam ruang kerja ku.

"Oke mbak"

"Kamu gak bertemu Ayra?"

"Gak kayaknya deh mbak. Kasihan, dia juga udah capek kerja seharian ini"

Mbak Lula menganggukkan kepalanya lalu tersenyum, "Sesibuk apapun kalian, usahakan ada waktu untuk bertemu ya. Setan banyak di luar sana. Kalau kalian gak kuat, ya gitulah"

"Gak mbak. Aman kok. Kita juga udah mau nikah kan? Jadi gak harus mikir setan-setan lagi"

"Hahahahaha. Iya sayang, jangan pulang malam lagi. Mama sendiri di rumah"

"Iya mbak"

Mbak Lula kemudian melangkah keluar dari ruanganku, lalu aku meraih hp milik ku, dan mencoba menghubungi Ayra, yang memang seharian ini tidak memberikan kabar apapun pada ku.

Satu panggilan terlewatkan, namun pada panggilan ke dua, dia menerima panggilan ku.

"Sayang di mana? Sudah pulang?"

"Belum sayang, maaf aku tidak mengabari mu"

"Gak apa-apa sayang, mau aku jemput?"

"Gak usah sayang, ini aku sudah mau balik. Sayang sudah pulang?" tanya Ayra

"Oke sayangku. Belum sayang, sebentar lagi"

"Oke sayang, hati-hati ya"

"Iya sayang. Kamu juga hati-hati ya" ucapku

"Iya sayang. I love you"

"I love you to Ay"

Aku lalu mengakhiri panggilan antara aku dan kekasihku, kemudian aku memasukan kembali hp, ke saku celana.

Tidak terasa, hubungan kami sudah bertahan sejauh ini. Dan hanya menghitung waktu saja, aku dan Ayra akan segera melangsungkan acara pernikahan kami. Semua telah kami persiapkan. Dengan bantuan Juno dan Lyra, serta Leon dan pasangannya, persiapan pernikahan aku dan Ayra sudah mencapai 85%. Ya, aku memang meminta bantuan dari Leon, mengingat hubungannya juga berjalan searah dengan hubungan ku dan kekasihku. Awalnya Ayra sedikit keberatan, karena dia berpikir serta meyakini, bahwa aku dan Leon adalah mantan kekasih. Namun, setelah aku kembali menjelaskan segalanya, Ayra lantas menyetujui itu.

Mengingat waktu sudah semakin larut, aku lalu beranjak berdiri dari duduk ku, serta mengambil kunci mobil, dan melangkah keluar dari ruangan.

Menuruni tangga restoran, dan melangkah keluar dari restoran, kaki ku lantas tertahan saat hujan tiba-tiba turun begitu deras.

IgnosceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang