BAB#34

1.4K 90 11
                                    

AYRA KHALESSI POV

Erangan panjang ku yang bergema di kamar ini, sebagai tanda, aku mencapai titik kenikmatan ku. Aku lalu bergerak masuk ke dalam pelukan kekasihku, dan memeluknya dengan begitu erat.

"Sayang, aku ngantuk"

Aku lalu beralih menatap jam dinding yang berada di kamar kami, kemudian aku kembali beralih menatapnya sambil tersenyum. Bagaimana dia tidak mengantuk, dia melayani ku bahkan sampai jam 03:00 dini hari.

Aku lalu mengusap lembut kepalanya, dan mencium kening kekasihku, serta merangkak turun dari tempat tidur, dan menggunakan kembali pakaian milik ku yang berserakan di mana-mana.

Namun aku terkejut saat dia juga tiba-tiba ikut bangun, "Aku ngantuk, tapi aku lebih lapar lagi. Bisakah aku makan dulu sayang?"

"Bisa sayang, tapi bersih-bersih dulu di kamar mandi ya"

"Aku kan tidak melakukan apa-apa sayang"

"Tangan kamu kak"

"Hahahaha, oke sayangku"

"Pintar. Aku panaskan juga makanannya sayang"

Kak Jess lalu tersenyum ke arahku, dan segera berlalu masuk ke kamar mandi, sementara aku berjalan keluar dari kamar dan segera memanaskan makanan untuk kekasihku.

Untuk saat ini, kami tidak saling melayani, karena kak Jess berada dalam masa haidnya. Aku pernah membaca bahwa berada pada masa ini, wanita akan selalu ingin bercinta dan gairah seksnya meningkat. Namun kekasihku begitu hebat menahan semua itu, sehingga aku sepertinya harus memberikan penghargaan padanya. Aku tidak memungkiri bahwa jika aku yang di posisi kak Jess saat ini, mungkin aku akan berbanding terbalik dengannya.

Dua puluh menit berlalu, aku lalu menyajikan makanan ke piring, lalu dia segera menyantapnya. Sesekali dia juga menyuapi ku, sehingga makanan itu mulai berkurang dari piringnya.

"Sayang, aku boleh tanya?"

"Tentu saja sayang, apa yang mau di tanyakan?"

"Hm, kamu......" Ucapku, namun karena bingung ingin menyampaikannya seperti apa, aku lalu menggelengkan kepalaku, "Enggak jadi sayang. Lanjut makan aja" ucapku

Kak Jess tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya. Dan tidak lama, makanan di piringnya telah habis tak tersisa. Aku dan kak Jess kemudian bergerak kembali masuk ke kamar, dan naik ke atas tempat tidur sambil duduk dan bersandar pada headboard.

"Aku pernah melakukannya sayang. Tenang saja, kamu gak perlu merasa bersalah, kalau hanya kamu di sini yang mungkin sudah melakukan ini, sebelum bersama ku"

Aku spontan beralih menatapnya, lalu dia mengusap lembut kepalaku, "Aku takut kalau aku mengecewakan kamu kak"

"Gak sayang, masa lalu kamu tidak akan mempengaruhi apapun. Masa lalu tetap masa lalu, kini kita sementara mengukir masa depan bersama-sama. Jadi lupakan masa lalu itu. Aku gak butuh apapun Ay, aku cuma butuh kamu di samping ku dan terus menemaniku. Jika saja aku mendapatkan mu secara utuh, dan belum tersentuh oleh siapapun, ku rasa itu hanya bonus. Tapi karena sekarang baru aku mendapatkan mu, maka aku juga tidak mendapatkan bonus itu sayang. Lupakan itu, dan jangan pernah berpikir apapun lagi"

"Tapi......."

"Ay, aku akan menerima setiap kurangnya kamu. Lagipula, untuk hal ini, aku juga kurang sayang. Kamu dapatkan aku, juga gak utuh kan sayang?"

Air mata ku mengalir, lalu dia menarik ku masuk dalam pelukannya, sambil terus mengusap kepalaku dengan begitu lembut, "Aku cinta kamu sayang, semua tentang kamu, aku mencintainya" ucapku

IgnosceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang