𝖀𝖓𝖉𝖎𝖈𝖎

751 72 5
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ❦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ❦

_______

Mingyu membaringkan Seungcheol ke atas ranjang. Jemarinya menyusup ke dalam celana Seungcheol, dan langsung menyentuh pusat yang mulai menegang tersebut. Sentuhan itu membakar sekaligus menyejukkan. Seungcheol langsung mengangkat tubuhnya penuh gairah.  Mingyu menundukkan kepalanya, mengecup leher, dan pundak Seungcheol sambil menurunkan kemejanya, menikmati, dan betapa Mingyu menyerah pada gairahnya.

"Ah sayang, kau begitu indah." Mingyu menangkup nipple milik Seungcheol di telapaknya. Merasakan dan menikmati kelembutan itu, lalu bibir panas itu turun, serta menangkup pucuknya, melumat dengan penuh gairah, membuat Seungcheol hampir menjerit karena siksaan kenikmatan yang berbaur menjadi satu.

Lelaki itu menurunkan celana Seungcheol, dan mulai menyentuh dimana-mana, meninggalkan gelenyar panas yang membakar. Jemari Mingyu kembali menyentuh milik Seungcheol dan Seungcheol merasakan dorongan yang amat sangat untuk memohon agar Mingyu mau memasukinya. Mingyu sudah siap, lelaki itu terasa begitu keras dan panas dibawah sana. Seungcheol mendesak-desakkan tubuhnya dengan frustasi, dan memohon tanpa kata.

"Tenang sayang." Mingyu mulai terengah, menahan pinggul Seungcheol yang bergairah di bawah sana, "Aku akan memuaskanmu sebentar lagi "

Mingyu menyentuhkan dirinya, dan langsung menggertakkan giginya melawan dorongan kuat untuk memasuki Seungcheol dengan kasar. Seungcheol sudah sangat siap menerima dirinya, tetapi Mingyu bertekad memperlakukannya dengan lembut, memberikan kenikmatan untuk tubuhnya juga tubuh Seungcheol. Kehangatan saat Mingyu merasukinya, dan tenggelam dalam tubuhnya yang panas dan basah, Seungcheol mengerang dan memejamkan mata.

Oh astaga!
Rasanya begitu tepat. Kenikmatan ini. Kedekatan ini yang dia sangkal selama ini. Rasanya luar biasa!

Mereka bergerak ke dalam alunan gairah yang keras, berusaha memuaskan gejolak masing-masing. Sampai akhirnya, tubuh Seungcheol merasa melayang, mencapai puncak kenikmatannya yang didorong oleh rasa klimaks yang begitu dalam. Ketika mendengar erangan, Mingyu mengikutinya. Menyerah dalam orgasme bersama.

_______

Ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Seungcheol menyadarinya pagi itu. Mengingat senyum lembut Mingyu ketika Seungcheol terbirit-birit kembali ke kamarnya ketika hari hampir menjelang pagi. Terutama perasaan Seungcheol pada Mingyu, ada yang berubah. Ternyata dia selama ini juga frustasi oleh gairah yang tertahan, sama seperti yang dirasakan Mingyu, dan ketika semalam mereka saling memuaskan gairah masing-masing, pagi ini perasaannya luar biasa bahagia. Seungcheol bahkan merasa ingin bersenandung.

Pagi ini, karena Mingyu biasanya sudah berangkat bekerja jam-jam segini, Seungcheol memutuskan untuk mengisi waktunya dengan menjelajah seluruh isi rumah. Dia memutuskan untuk menjelajahi area sayap kanan rumah yang besar itu. Tanpa ditemani siapapun. Seungcheol menyusuri lorong demi lorong, ruangan demi ruangan, sampai akhirnya tiba di ujung lorong dengan dinding yang sepenuhnya terbuat dari kaca, memantulkan cahaya matahari ke seluruh lorong dan pemandangan yang luar biasa indahnya di balik kaca. Pemandangan kebun mawar berwarna merah tua yang merambat dan memenuhi taman kecil di sana.

𝑺𝒍𝒆𝒆𝒑 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑻𝒉𝒆 𝑫𝒆𝒗𝒊𝒍 (𝑮𝒚𝒖𝒄𝒉𝒆𝒐𝒍 𝑽𝒆𝒓.) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang