𝕾𝖊̀𝖎

631 62 6
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ❦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ❦

______

Kopi sudah dihidangkan, pertanda meeting santai itu sudah usai. Beberapa lelaki memilih keluar untuk merokok, sedang Hansol duduk diam di ujung sofa, mengamati Mingyu yang masih sibuk mempelajari berkas-berkas di tangannya. Mingyu bukanlah lelaki yang mudah berbaur, lelaki ini penyendiri, dan wataknya yang terkenal membuat orang-orang segan mendekatinya.

Hansol tidak akrab dengan Mingyu, mereka hanya berbicara tentang bisnis. Dan apabila menyangkut bisnis, Mingyu cukup kooperatif. Kerjasama mereka telah membuahkan banyak keuntungan bagi perusahaan masing-masing. Hansol ragu untuk menanyakan perihal Seungcheol pada Mingyu. Rasanya terlalu aneh untuk membahas masalah itu di sini. Tetapi isterinya Jisoo telah berhasil membuatnya berjanji untuk melakukannya. 

Hansol berdehem, menarik perhatian Mingyu dari berkas-berkas yang ditelusurinya dengan serius. "Kami, aku dan isteriku bertemu dengan kekasihmu semalam."

Kepala Mingyu langsung terangkat seperti disentakkan, ia menatap Hansol dengan waspada. "Oh ya?"

Nada suaranya santai, tetapi ketegangan dalam suara Mingyu tidak bisa menipu Hansol, ada sesuatu disini, batin Hansol dalam hatinya, ada sesuatu yang dirahasiakan Mingyu.

"Yah, dia berkenalan dengan isteriku kemarin, dan berbicara panjang lebar dengannya." Hansol berusaha memancing Mingyu dan sepertinya pancingannya kena karena mata Mingyu menyipit dan menatapnya curiga.

"Apa dia mengatakan sesuatu pada istrimu?" 

Hansol menatap Mingyu lurus-lurus, "Dia meminta tolong pada istriku untuk diselamatkan, supaya dia bisa keluar dari rumahmu."

Bibir Mingyu mengerat membentuk garis tipis, lalu dia segera berdiri. "Katakan pada istrimu untuk tidak melakukan apa-apa. Lelaki itu milikku, dan siapapun tidak akan bisa melepaskannya dari rumahku, kecuali atas izinku." Mingyu menatap Hansol lurus menimbang-nimbang, "Aku menghormatimu Hansol, kau adalah salah satu dari sedikit orang yang aku hormati dan aku tidak ingin hubungan saling menghargai ini rusak. Maaf aku permisi dulu karena ada janji pertemuan dengan pihak lain setelah ini."

Setelah mengangguk kaku, Mingyu melangkah pergi meninggalkan ruangan meeting besar itu. Hansol duduk diam dan menyesap kopinya, matanya masih menatap pintu di mana Mingyu menghilang di baliknya. Tingkah Mingyu mengingatkannya pada dirinya dulu. Senyum muncul di bibir Hansol. Mingyu mungkin akan mengalami hal yang sama seperti dirinya, kalau dia tidak hati-hati terhadap Seungcheol.

______

Ketika pintu kamarnya dibuka dari luar, Seungcheol tidak menyangka Mingyu- lah yang masuk. Lelaki itu telah sepenuhnya mengabaikannya akhir-akhir ini. Seungcheol bahkan hampir tidak pernah melihat lelaki itu, kecuali dari ketika Mingyu memasuki mobilnya di teras bawah yang kelihatan dari jendela lantai dua tempat Seungcheol di kurung.

𝑺𝒍𝒆𝒆𝒑 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑻𝒉𝒆 𝑫𝒆𝒗𝒊𝒍 (𝑮𝒚𝒖𝒄𝒉𝒆𝒐𝒍 𝑽𝒆𝒓.) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang