Setelah selesai pesta teh, Abigail dan Odette pergi menuju ruang ganti untuk mulai bersiap-siap. Yang pertama adalah berendam, Odette di bantu dengan para pelayan untuk mandi air bunga, juga sabun alami agar kulitnya cerah dan juga halus.
Menyelesaikan waktu hampir setengah jam berendam, Odette di ajak menuju ruang busana, di sana dia di pakaikan baju yang berlapis, mulai dari baju terusan lalu mulai dengan lapisan pertama rok, sampai ke bagian atas dan seterusnya.
Butuh dua jam untuk memakaikan baju pengantin dan merias Odette, dan selama dua jam itu pula Abigail bersiap-siap untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan aturan di dunianya, di Sakaris wanita yang masih lajang di haruskan menggunakan gaun berwarna putih bersih, padahal di tempat Abigail gaun putih hanya di peruntukkan pengantin wanitanya.
Lalu bagaimana dengan Odette? Di Sakaris pengantin wanita menggunakan gaun berwarna putih dan emas, bukan warna emas biasa melainkan emas sungguhan.
"Anda benar-benar menakjubkan, Lady Barrington." puji Abigail.
"Terima kasih, Abigail. Kamu juga terlihat menawan, warna putih sangat cocok denganmu." Abigail tersenyum, menunduk berterima kasih atas pujian Odette.
Setelah itu, Odette dengan ditemani Tuan Barrington pergi menuju altar, suasananya tampak tenang, pantulan cahaya matahari yang sedang tenggelam berhasil membuat Odette terlihat bersinar.
Abigail yang melihat dari belakang hanya bisa terkesima dengan kecantikan Odette, Abigail juga tidak lupa memuji Pangeran Benedict yang terlihat gagah.
Sesampainya Odette di depan Benedict, mereka saling melempar senyum, kebahagiaan bisa Abigail lihat dari mata mereka. "Semoga tidak ada yang bisa membuat kalian berpisah bahkan sampai akhir hayat kalian."
Abigail menunduk, dia mengamini setiap doa yang di ucapkan pendeta, bahkan tanpa sadar mulai terharu karena doa yang di haturkan pendeta tersebut.
"Kenapa kamu malah bersedih..." Gisele mengelus pundak Abigail, "Jangan sampai kamu juga menangis di pernikahanku ya?"
Abigail mengangguk dengan tegas, "Aku usahakan!" keduanya kembali memerhatikan Odette dan Benedict.
Setelah doa selesai, Pendeta akhirnya mulai membacakan janji pernikahan yang akan di ulangi oleh Benedict maupun Abigail. Dan akhirnya keduanya sah menjadi sepasang suami dan istri.
"Hidup Sepasang Cahaya Sakaris!"
"Hidup!" seluruh wanita yang hadir melempar bunga mereka ke langit termasuk Abigail dan Gisele.
"Ya ampun! Aku berhasil mendapatkan bungaku kembali!" Gisele mengangkat bucket bunganya, menunjukkannya pada Ody yang sedang bertugas di area danau, jelas Ody yang melihat itu sangat bersyukur itu berarti pernikahan mereka akan di berkati Dewa.
"Abigail! Kamu juga?" Gisele terlihat semakin bersemangat, dia bahkan sampai mengangkat tangan Abigail bermaksud menunjukkannya pada Ody, tapi bukan hanya Ody yang senang, melainkan pria yang sedari tadi memperhatikan Abigail dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abigail the Maid
FantasiBelum pernah terbayangkan tiba-tiba saja bangun di dunia novel online yang aku baca. Bahkan aku terbangun sebagai tokoh sampingan. Entah bagaimana caranya aku bisa terbangun di dunia ini, aku hanya berharap semuanya hanyalah mimpi. Yang mungkin meru...