GEMIAN's Baby [GeminiFourth]

The Criminals

-
-
-

"tuan maaf menyela" ujar Joyie sopan.

Wanita itu baru saja kembali dari mengantar David.

"Katakan" ujar Earth menoleh pada nya.

Selepas kepergian David barusan, Earth langsung kembali menyibukkan diri nya dengan berkas-berkas yang masih menumpuk di meja.

"Ada seorang Wanita yang ingin bertemu dengan Anda, tuan"

"Siapa?"

"Atas nama Nona Laura. Kata nya beliau adalah sahabat dekat dari Tuan Panji Witjaksana" ujar Sang sekretaris memberi tau.

Earth cukup terkejud. Ada perlu apa sahabat Panji kemari?-Batin nya.

"Suruh dia masuk" titah nya.

"Baik tuan."

Joyie pun keluar dari ruangan dan menjemput Laura yang tadi sempat di minta nya agar menunggu di ruang tunggu.

"Nona. Mari saya antar kan ke ruangan Tuan Earth" ujar Joyie sopan pada Laura.

Tanpa membalas apapun, wanita itu lalu berdiri dari duduk nya dan berjalan mengikuti langkah kaki Joyie di depannya.

Tok tok tok~

Ceklek~

"Permisi tuan" ucap nya sopan.

"Masuk"

Joyie berjalan masuk di ikuti dengan Laura di belakang nya.

"Silahkan duduk" ujar Earth pada Laura.

Laura pun duduk di sofa yang di persilahkan. Wanita itu melirik sekilas pada Joyie.

"Kau bisa pergi sekarang Joyie" ujar Earth yang paham akan kode yang di berikan oleh Laura. Ia mengerti jika wanita itu ingin berbicara empat mata dengan nya.

"Baik tuan. Saya permisi." Joyie dengan sopan pamit undur diri dan pergi dari sana.

Selepas kepergian Joyie, Laura tak juga angkat bicara. Wanita itu malah sibuk menelisik isi di dalam ruang kerja Earth. Mata nya berkeliling seakan memindai setiap sudut ruangan.

"Jadi, ada perlu apa anda kemari?" Tanya Earth memecah keheningan.

Bukan nya menjawab, Laura justru menatap Earth dengan remeh sembari menaikan salah satu sudut bibir nya membentuk seringai kecil.

Melihat hal itu tentu Earth di buat bingung. Apa sebenarnya maksud wanita itu datang kemari? Pikir nya.

Namun Earth tak mau gegabah, ia lebih memilih mendiamkan nya, dan melihat akan sejauh mana wanita ini bermain-main.

Earth menyadarkan tubuh nya pada sofa dan mengangkat sebelah kaki nya lalu di tumpukan pada kaki yang satu nya. Jemari tangan nya saling bertautan dengan mata yang tak lepas dari wanita di seberang nya.