Egois

2.4K 156 5
                                    

Antusiasme kalian bikin aku makin semangat nulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Antusiasme kalian bikin aku makin semangat nulis.

Makasih yaa buat semua Komen & Vote nyaa🥲🫶🏻

-
-
-

Cukup sulit rupa nya memisahkan Gemian dan Febi sekarang. Bocah manis dengan Pinkish Cheeks nya itu selalu menempeli sang kakak, terutama saat waktu tidur.

Febi sekarang tidak akan bisa tidur jika tidak bersama Gemian. Shinta dan Wilona pun sampai heran di buat nya.

Sudah hampir seminggu ini Gemian terus bolak - balik dari Panti ke Mansion. Sore Hingga petang ia akan berada di Panti untuk menemani sang adik, sedangkan saat pagi ia akan pulang dan langsung bersiap untuk pergi ke sekolah.

Remaja tanggung itu cukup kelelahan namun sama sekali tak mengeluh. Rasa sayang nya terhadap Febi seakan mampu mengobati segala letih di tubuh nya.

Earth dan Maxim sering kali mendapati sang anak yang kelelahan dan tertidur saat waktu nya berangkat ke sekolah, hal itu tentu membuat kedua nya khawatir, dan berakhir membicarakan masalah ini pada Wilona dan Shinta.

Sore pukul 16.00 tentu Gemian sedang berada di rumah panti sekarang. Waktu ini di gunakan oleh orang tua nya untuk bertemu dengan Wilona dan juga Shinta.

Maxim meminta Ansone menjemput mereka setelah pulang dari mengantar Gemian.

Di sini lah mereka, di Mansion Khiel.
Untuk pertama kali nya Shinta maupun Wilona datang kesini, dan reaksi yang di tunjukkan kedua nya tak jauh berbeda dengan Febi.

Mereka berdua nampak terkagum dengan bangunan megah nan mewah di hadapan nuya saat ini.

"Mari saya antarkan Nyonya. Lewat sini." Ansone dengan sigap membimbing Kedua nya masuk sampai ke ruang tamu.

Sesampai nya di sana senyuman hangat dan ramah menyapa Ibu dan Anak itu.

"Sore Nona Wilona, Nyonya Shinta. Silahkan duduk." Ujar Maxim mempersilahkan.

Maxim memang selalu ramah. Kapan pun, dimana pun, dan oleh siapa pun. Lelaki dengan sorot mata teduh itu memiliki hati yang sangat lembut.

"Selamat sore Tuan. Terima kasih sebelumnya karena sudah repot - repot menjemput kami kemari." Balas Wilona tak kalah sopan.

"Bukan masalah, tidak perlu begitu sungkan."

"Silahkan duduk." Ujar Earth dingin.

Lelaki posesif itu kini tengah cemburu buta kepada sang istri. Melihat Maxim yang tersenyum begitu manis membuat nya ingin menghukum sang istri sekarang juga.

Lelaki itu bahkan menyeringai saat tak sengaja bertemu pandang dengan wajah istri nya, seolah memperingati.

"Akan ku buat kau tak bisa berjalan Mixxie~“ ujar nya dalam hati.

Wilona dan Shinta duduk bersebelahan, di sofa seberang terdapat Earth dan juga Maxim.

Maxim tampak ragu untuk memulai perbincangan, beberapa kali ia menoleh ke arah sang suami seeprti meminta bantuan.

Syukur nya si lelaki peka dan langsung membuka obrolan.

"Belakangan ini Gemian nampak kelelahan. Ia membagi waktu untuk sekolah dan mengurus Febi." Ujar Earth memulai. Sekilas menatap sang istri dan menggenggam tangan nya mencoba menenangkan.

"Sebenarnya itu bukan masalah besar. Hanya saja, jika Febi tinggal di sini, itu akan sangat membantu Gemian. Febi juga seperti nya sudah tidak bisa lagi jika harus di pisahkan dengan sang kakak." Lanjut Earth.

Lima menit berlalu, belum ada balasan dari Shinta maupun Wilona, kedua nya kompak diam tak bergeming.

Mereka sudah menduga sebelum nya. Jika boleh jujur baik Shinta maupun Wilona sebenarnya juga sadar akan kesulitan yang di hadapi Gemian.

Remaja laki - laki itu hanya diam dan tersenyum tanpa beban saat bersama sang adik. Namun jika hanya diri nya sendiri, bocah itu akan langsung melepas wajah lesu nya.

"Saya belum mampu untuk melepas Febi Tuan. Maaf kan saya." Ujar Wilona merunduk.

Wanita itu tentu merasa sangat bersalah, baik kepada Gemian maupun sang anak, Febi.

Wilona tau betapa besar rasa sayang Gemian kepada Febi, begitu pun sebalik nya. Ia juga tau persis alasan mengapa sang anak belum juga bisa meninggalkan nya.

Percakapan antara Gemian dan Febi tempo hari di dengar nya dengan sangat jelas.

Febi tidak tega meninggalkan Wilona karena wanita itu sudah sangat berjasa di hidup nya. Bocah manis bermata rusa itu bahkan mempunyai cita - cita yang mulia ingin menjadi kaya raya dan membahagia kan sang Ibunda.

Wilona tau semua itu. Ia juga sudah menceritakan nya kepada Shinta. Namun kedua nya hanya diam dan tak berbuat apapun.

Wilona memilih untuk tetap egois akan Febi nya.


√Bersambung..
Vote & Komen nya yaa Khun Noo🤗🤟🏻

©Sofa-Nim

GEMIAN's Baby [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang