Gemian Sakit!

2.7K 152 2
                                    

Masih pada melek?👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih pada melek?👀

-
-
-

Tak terasa sudah hampir sebulan berlalu, dan belum ada penyelesaian dari masalah ini.

Wilona masih dengan pendirian nya untuk tidak melepas Febi, walau secara hukum dan surat menyurat, sang anak telah resmi di adopsi oleh Keluarga Khiel.

Earth sudah akan merebut paksa si Bungsu jika saja tidak di halangi oleh sang istri.

Maxim selalu menekan ego sang suami agar tak menyakiti pihak manapun. Lelaki berhati malaikat itu masih mencoba mencari jalan tengah untuk masalah tersebut.

Sudah berminggu - minggu Gemian bolak - balik Mansion dan panti. Tak bosan - bosan nya remaja itu menjumpai sang adik di sana.

Lelah yang di rasa nya seakan lenyap seketika saat sudah bertemu dengan Bayi Rusa kesayangan nya itu.

Earth dan Maxim merasa khawatir dengan kesehatan sang anak. Pikiran nya mungkin bisa di bohongi tapi tidak dengan fisik nya. Membagi waktu pulang pergi dengan jarak yang tidak dekat, membuat kesehatan remaja itu menurun.

Hari ini bahkan anak itu tidak masuk sekolah karena kelelahan. Sang Ayah sudah memanggil dokter pribadi ke rumah untuk mengecek kondisi sang anak.

Dan hasil nya Gemian di harus kan untuk Bed rest selama kurang lebih 3 hari.

Maxim meminta sang putra agar beristirahat dan tidak pergi ke panti selama beberapa hari kedepan.

Dan jawaban sang anak..

"Tidak."

Sudah bisa di tebak bukan?

"Sayang. Kamu kecapekan, istirahat lah beberapa hari untuk memulihkan tenaga mu."

"Nanti Baby mencari ku Bunda" ujar nya lirih. Suara sang anak yang biasa nya tegas kini terdengar parau.

"Bunda akan memberi tahu pada adik mu kalau kamu sedang sakit."

"Jangan." Potong Gemian cepat.

"Nanti Baby khawatir. Aku tidak mau dia sakit"

Maxim menatap sang anak sendu. Bahkan di saat sedang sakit pun ia masih memikirkan adik kecil kesayangan nya.

Remaja tampan nya ini sudah sangat dewasa sekali pemikiran nya. Pikir Maxim.

"Istirahat lah untuk beberapa hari. Jika kamu menemui Febi dengan kondisi seperti ini, ia akan lebih khawatir lagi." Tegas sang Bunda.

"Atau bahkan Baby bisa saja tertular penyakit mu" lanjut nya mengingat kan.

Gemian diam merenung, mata nya terpejam erat. Kepala nya sudah pusing sejak pulang ke Mansion tadi pagi.

Sejak di periksa siang tadi oleh Billy, sang Dokter pribadi keluarga nya, ia sama sekali belum merasa baikan.

Bahkan bukan hanya kepala nya saja yang sakit sekarang. Badan nya demam, dan seluruh badan nya merasa pegal - pegal.

"Turuti perkataan Bunda. Ini juga demi kebaikan Febi. Oke?" Minta sang Bunda, dengan mengusap lembut kening sang anak yang sedang terpejam.

"Kata kan pada nya aku sedang melakukan Study Tour." Kata Gemian sembari membuka mata.

"Kau yakin ingin membohongi nya?"

"Hm. Kurasa itu lebih baik dari pada membuat nya khawatir."

"Baik jika itu yang kau mau." Pungkas sang Bunda menuruti.

"Akan Bunda sampaikan pada Wilona nanti" Lanjut sang Bunda tersenyum.

"Hm. Terima kasih Bunda."

"U're welcome My Little Lion"

Maxim mengecup kening sang Anak kemudian berlalu keluar dari kamar untuk menemui sang suami tercinta.

***

Jam menunjukkan pukul 18.00. Hari sudah mulai petang tapi sang Kakak tidak kunjung datang membuat hati si kecil menjadi gelisah.

Di tengok nya jam di dinding yang terus bergerak di tiap detik nya.

"Iihh!! Kakak mana sih?! Kok gak dateng - dateng?" Ujar nya cemberut marah.

Bocah itu sedang duduk selonjoran di bawah lantai samping kasur nya dengan memeluk Bobo, si Boneka kesayangan.

"Bo. Menurut mu kakak kesini gak hari ini?" Tanya nya bermonolog dengan si Boneka.

"Hmm.. kurasa tidak Ebi. Kakak sedang marah pada mu karena kamu terus - terus an minta di beliin jajan banyak - banyak. Pasti duit kakak abis deh gegara kamu banyak mau nyaa.." Bukan Bobo yang menjawab, tapi diri nya sendiri.

Febi sedang bermain peran dengan Boneka nya.

Sebenarnya ia tidak sendirian di rumah ini.

Ibu dan Nenek nya sedang membuat cemilan malam di dapur, sedangkan anak - anak panti yang lain berada di ruang tengah dan ruang keluarga. Mereka semua sedang berkumpul dan bermain di sana.

Hanya Febi saja yang belum turun, namun seakan kehadiran nya tak sebegitu penting, sehingga membuat tak ada satupun orang yang menyadari ketidak beradaan nya di sana.

"Huh! Kakak kemana sii~" ujar nya dengan mendengus sebal.

Febi meluruhkan tubuh nya ke lantai yang dingin. Berguling kesana kemari berusaha untuk mengusir kejenuhan nya tanpa sang kakak.

***

Di dalam kamar bernuansa Goldy Black, terdapat sepasang kekasih sesama jenis yang sedang beradu kasih dengan nikmat nya.

Si pemeran lelaki dengan semangat menggerakkan tubuh kekar nya di atas sang istri.

"Aahh~ p-pelan - pelan sayangh~"

"Aku sampai sayang arghh!!"

Sang suami memuntahkan cairan kental nya di dalam tubuh sang istri.

Cup~

Di kecup nya sekali kening sang istri yang berlumuran keringat hasil percintaan kedua nya.

"Sayang. Gemian bilang untuk mengabari Febi di panti" ujar sang istri setelah mengatur nafas nya yang tadi tersengal.

"Gemian memilih membohongi Baby" ujar nya lagi.

"Apa kata nya?"

Sang suami merebahkan tubuh nya di belakang sang istri. Kepala nya tenggelam di ceruk leher beraroma mawar itu. Bibir nya sibuk mengecupi dan memberi tanda di sana.

"E-eungghh~ Gemian bilang akan pergi study tour" Maxim menjawab dengan mendesah pelan. Fokus nya terpecah oleh kegiatan sang suami di belakang nya.

Earth sendiri tersenyum puas di sana, melihat hasil karya nya yang begitu indah terpahat di leher sang istri tersayang.

"Ikuti saja kemauan nya. Dia pasti akan bertanggung jawab dengan keputusan nya itu"

Jawab Earth dengan kembali melesakkan milik nya kedalam lubang sang istri.

√Bersambung..
Vote & Komen nya yaa Khun Noo😁🤟🏻



Woooww.. NC pertama di book ini di buka oleh Ayah Earth dan Bunda Mixxie~ hehe..🤭

©Sofa-Nim

GEMIAN's Baby [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang