10.

2.3K 320 8
                                    

jennie mengerjabkan matanya saat merasa sinar matahari masuk ke dalam kamarnya.

"aaaggghhhhhh.." jennie merenggangkan otot-otot badanya dan mulai terduduk untuk menyadarkan diri sepenuhnya. hingga ia mengerutkan kening saat melihat perbedaan kamar yang ia tempati.

"tempat apa ini.?" lirihnya. hingga ia tersadar saat mengingat jika dia ada di kamar lisa.

"astaga.. aku lupa jika di kamar calon pacarku.. xixi.." namun kemudian ia tersadar saat merasa ada sesuatu yang kurang. dan ia langsung melihat sekelilingnya.

"tapi dimana lisa..??" keadaan kamar yang kosong membuat jennie seketika panik. apa lagi lisa terakhir masih dalam keadaan sakit.

"lisaaa..!!" teriak jennie yang langsung turun dari ranjang dan mencari ke kamar mandinya. dan ternyata juga kosong.

"yakk.. dimana orang itu.." jennie langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi jisoo. namun..

cklekk..

suara seseorang masuk seketika menghentikan aksi jennie yang sudah panik itu.

"lisa..?"

"wae..?" balas lisa dengan polos.

jennie segera berlari ke arah lisa dan..

greppp...

dengan air mata yang sudah keluar, jennie memeluk erat tubuh lisa.

.
.

LISA POV.

deg... deg.. deg..

begitulah debaran jantungku saat ini. saat jennie tiba-tiba memeluku. dan aku sudah merasakan debaran ini beberapa kali saat bersama jennie. apa itu artinya aku juga menyukainya..?

aku membelai rambutnya dan mencoba menenangkanya..

aku tahu semalaman ia hampir tidak bisa tidur saat menjagaku. bahkan aku masih sadar saat ia mulai masuk ke dalam selimutku. karena aku memang sedikit tidak nyaman saat itu.

hingga aku merasakan pelukan itu. pelukan yang begitu nyaman hingga membuatku terlelap. aku terkikik kecil saat mengingat semalam. detak jantungnya benar-benar bergemuruh saat aku masuk ke pelukanya. tapi apa ia tidak sadar, jika jantungku juga ikut berdebar malam itu..?

"wae..?" tanyaku saat aku merasa nafasnya mulai teratur.

"kau darimana saja.. aku kira kau menghilang.." cicitnya dengan wajah yang masih terkubur di dadaku saat ini.

"aku sedang mencari makan. kau tidak lihat apa yang kubawa.." balasku.

"untuk apa..? seharusnya aku yang melakukan hal itu. kenapa kau tidak membangunkanku..? bukankah kau masih sakit…? bagaimana mau sembuh jika kau berkeliaran terus.!." cecarnya.

aku tersenyum dan melepas lembut pelukanya untuk menatapnya.

"aku sudah membaik.. terimakasih telah menjagaku nee.." dan aku lihat ia seketika tersipu lucu.

"tidak masalah.. aku senang menjagamu.." ucapnya dengan malu-malu.

"baiklah.. ayo kita sarapan, aku membeli banyak makanan hari ini. makanlah yang banyak dan berangkatlah ke kantormu." ucapku dan mulai menata makanan yang baru aku beli di atas meja kamarku.

"yakk.. kenapa kata-katamu seakan mengusirku.!." dengan nada kesal ia mengikutiku. dan aku hanya bisa menahan senyumku.

"siapa yang mengusir, aku hanya mengingatkan." balasku.

hingga kami sama-sama menyantap sarapan pagi kami. dan lihatlah, ia begitu lahab memakan semua makananya. sepertinya semalam ia tidak makan.

aku terpaku melihatnya yang sedang makan dengan pipi menggembung lucu karena banyaknya makanan yang masuk kemulut kecilnya.

Getting MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang