12.

4.4K 445 3
                                    

di salah satu kantor pusat LLOUD. kini ada kim rae won yang sedang bekerja seperti biasa.

tok.. tok.. tok..

"masuk..!"

cklekkk...

rae won melirik sekilas dan ternyata itu adalah bodyguard suruhanya.

"jongseonghamnida tuan.. kami datang untuk melaporkan tentang lalisa manoban." bodyguard tersebut membungkuk hormat.

mendengar hal itu rae won langsung menutup berkasnya dan melepas kacamatanya. ia menatap bodyguardnya untuk informasi lebih lanjut.

"jadi kau sudah menyelidiki semua hal tentangnya..? secara mendetail..?"

"nee tuan.. kurang lebih kami sudah mendapatkan mebih detail tentang lisa dan latar belakangnya."

"oke...cepat katakan..!" rae won dengan penasaran menunggu informasi itu. sang bodyguard segera membuka map yang ia bawa.

"lalisa manoban bruschweiler. terlahir di thailand, dengan keluarga yang cukup terpandang. ayahnya bernama mark bruschweiler. dan ibunya bernama pie manoban. ibunya meninggal saat melahirkannya. dia di asuh oleh ayahnya. namun ayahnya malu dengan kelainan yang lisa miliki. hingga di umur 10 tahun lisa di buang korea oleh ayahnya." rae won sedikit tercengang mendengar kisah lisa.

"jadi dia sebatangkara di korea karena di buang..?!"

"nee tuan."

"dan bagaimana dengan keluarganya..? apa masih ada..?"

"kami sudah menyelidikinya, dan ternyata ayahnya juga sudah meninggal beberapa tahun setelah membuang lisa. dia di nyatakan meninggal karena despresi tuan.."

"ah, jadi dia juga tidak punya keluarga di thailand..? dan siapa yang mengasuhnya untuk bertahan di korea selama ini..?"

"dia tidak di asuh oleh siapapun tuan. hanya saja, ada salah satu temanya yang bernama kim jisoo yang selalu menemaninya. dan dari informasi yang ku dapat, lalisa mempunyai kepintaran di atas rata-rata, hingga membuatnya dengan mudah belajar dan bisa bertahan hidup selama di korea dengan kepintaranya." rae won mengerutkan kening mendengar hal itu.

"pintar..? tapi kenapa ia hanya bekerja di bengkel jika pintar..?"

"kalau masalah itu saya kurang tahu alasanya tuan.."

rae won masih tak habis fikir dengan jalan hidup lisa yang menyedihkan itu.

"baiklah.. kerja bagus. aku cukup puas dengan informasi yang kalian dapat. kalian boleh pergi."

"terimakasih tuan, kami permisi." bodyguard itu menunduk hormat sebelum keluar dari ruangan rae won.

dan kini tinggal rae won yang berada di ruangan dengan segala pemikiranya. ia menyandarkan dirinya dan kembali berfikir.

"sepertinya cukup menguntungkan jika dia gadis yang cerdas. tapi.. latar belakangnya dan kondisinya sangat tidak cocok untuk niniku..!" batin rae won.

.
.
.

***
kini jennie juga sedang bekerja di ruang kantornya. namun berbeda dari hari-hari biasanya. jennie sedikit uring-uringan sedari pagi hingga menjelang pulang ini. tentu saja hal itu berhubungan dengan lisa.

ya, sedari pagi jennie tidak mendapat satu pesanpun dari lisa, bahkan di siang hari jennie sempat menurunkan egonya untuk lebih dulu mengirim pesan, namun justru hal itu membuat jennie semakin kesal. lantaran pesan yang ia kirim tidak ada balasan sama sekali dari lisa, bahkan pesanya juga belum di baca oleh lisa sampai saat ini.

"haisstt...  manusia tiang menyebalkan..! berengsek..! manusia tidak peka..! yakk.. apa dia lupa jika dia sudah mempunyai pacar kemarin..??!! setidaknya berikan ucapan selamat pagi untukku..!! bahkan pesanku juga belum dia baca olehnya..!  astaga.. apa aku harus menggantungkan ponsel di poninya agar dia cepat membalas pesanku..!! awas saja kau manoban...!!"

Getting MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang