waktu sedah petang.dan jennie kini sudah pulang ke mension. walaupun ia benar-benar masih ingin bersama lisa, karena hubunganya yang baru saja resmi.
namun tetap ia harus pulang. karena rae won tidak pernah mengizinkan jennie menginap lebih dari satu malam. walaupun itu di rumah rose.
dan sekarang di kamar jennie sudah ada rose. ia mendatangi rumah jennie dan memaksa menginap disana.
"jadi katakan eonni.. apa yang sebenarnya terjadi..? kau mengajaku tapi kau mentelantarkanku kemarin. dan bahkan menyuruhku berbohong pada uncle kim..?"
"ssttt.. kecilkan suaramu rosie..!" rose yang duduk di atas ranjang dengan cemilan yang tidak pernah absen hanya menatap datar jennie.
"maka katakan sebenarnya. atau aku akan mengadu pada uncle kim." ancam rose.
"oke.. oke.. aku akan menceritakan secara singkat nee.." dan rose dengan semangat mengangguk.
dan kini jennie mulai menceritakan tentang lisa, tentang pertemuan mereka, tentang hatinya dan tentang usahanya mendapatkan lisa kepada rose. dan jennie juga tidak lupa menceritakan tentang jisoo kepada rose.
"hahahahah.. jadi eonni pingsan saat lisa menerimamu..? astaga.. kenapa kau memalukan sekali eonni.." rose tertawa terbahak-bahak mendengar cerita lucu saat peresmian hubungan jennie dan lisa. dan tentu saja jennie seketika malu untuk itu.
"yakk.. diam lah. aku hanya terlalu senang karena dia menerimaku..! kenapa kau meledekku.." jennie menjadi kesal akan godaan rose.
"hahaha tapi tetap saja itu memalukan.. tapi eonni, apa eonni yakin jatuh cinta padanya..??"
"tentu saja, aku bahkan merasa bahagia dengan hanya berada di sampinya." jennie dengan berbunga-bunga mengingat kebersamaanya dengan lisa malam itu.
"emm.. tapi eonni.. b- bukankah dia seorang gadis.. apa eonni yakin dengan hubungan yang menurutku tidak ada masa depan itu." rose dengan ragu berpendapat.
"masa depan seperti apa maksudmu..? seorang anak..? apa kau tidak tahu jika teknologi sekarang sudah canggih. aku sudah rela mengeluarkan banyak uang untuk mempunyai anak denganya nanti. kau tenang saja.. ah, apa jangan-jangan kau homopobic..?" tebak jennie dan rose langsung menggeleng kuat.
"a- ani.. kau tahu aku bahkan sering berada di lingkungan seperti itu saat di luar negeri eonni. hal itu sudah biasa untukku." ucap rose dan jennie mengangguk lega.
"baguslah.. itu artinya kau tidak menghakimiku bukan."
"aku tidak menghakimi eonni. tapi di korea hal seperti itu masih cukup tabu. apa kau yakin akan tetap menjalin hubungan dengan lisa jika nanti banyak hujatan untukmu..?"
"kalau memang keadaanya seperti itu, maka aku akan pergi keluar negeri bersama lisa. agar hubungan kami bisa di terima. mudah kan..?" jawaban santai jennie membuat rose menatap jennie jengah.
"tapi eonni.. bagaimana dengan uncle.. apa dia akan setuju..?"
mendengar pertanyaan rose membuat jennie seketika lemas.
"itu dia rosie.. aku lebih baik di hujat oleh seluruh warga korea dari pada di hujat oleh appa. akan sangat sulit jika akau harus memilih antara appa dan lisa jika sampai appa tidak merestui kami. appa memang tidak pernah mengekangku selama ini tentang hubunganku.? dengan siapapun itu. tapi hubungan yang ku jalin sekarang berbeda, jadi aku belum terbuka padanya sampai saat ini.. apa yang harus aku lakukan..?" jennie menghela nafas bimbang.
"tapi kau tetap harus mengatakanya eonni. agar kau bisa menyakinkanya jika kau hanya akan bahagia bersama lisa." rose memang selalu mempunyai kata-kata yang tepat untuk kembali membangun semangat jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting Mine
Romancekim jennie yang di kenal punya banyak hubungan. yang kini jatuh cinta pada pandangan pertama kepada lalisa seorang pemilik bengkel yang punya banyak rahasia. kesalah pahaman yang memisahkan mereka. apakah jennie bisa mendapatkan miliknya kembali..? ...