04. Hard Punishment For Naughty Kitten 1

1.4K 120 9
                                    

Escape Frost Hotel.

21.15

Jennie memegangi lututnya yang terasa pegal dan lemas setelah hampir seharian berlari tanpa makan dan minum. Melihat sebuah hotel yang berada di sebrang dengan sebutan pemandangan latar belakang pepohonan yang rindang dan alami, Jennie berjalan menuju hotel tersebut.

Gadis Kim itu penuh peluh, membuat orang-orang yang berada di sana menatapnya dengan aneh, seolah mengatakan 'dari mana gadis ini? Apa yang gadis ini lakukan?'. "A-apa masih ada kamar yang kosong?"

Resepsionis melihat komputernya sebelum kembali menatap Jennie dengan ramah. "Ne, itu berada di kamar nomor 23 di lantai 4. Apa Nona ingin memesannya?"

Jennie mengangguk cepat, "Ne, aku ingin. Tapi, bisakah aku membayarnya setelah keluarga ku datang? Maksudku, aku akan menghubungi keluarga ku untuk menjemput ku, begitu mereka sampai, aku akan membayarnya... A-apa tidak apa?" Jennie sedikit gugup, dia berharap orang di depannya ini adalah orang baik.

Resepsionis ini berpikir sejenak, mempertimbangkannya sebelum mengangguk, membuat senyum Jennie merekah. "Ne, tentu boleh. Selama Nona menepati kata-kata Nona, itu tidak masalah. Kami di sini akan memberi pelayanan terbaik untuk semua pengunjung.." katanya sambil mengeluarkan kunci kamar dan memberikannya pada Jennie.

"Terima kasih... Terima kasih banyak, aku sangat berterima kasih padamu.." Jennie membungkukkan badannya beberapa kali, dia sangat berterima kasih pada orang di depannya ini.

Gadis Kim itu segera pergi ke lift, menuju lantai empat. Begitu sampai, Jennie segera keluar mencari kamarnya sampai dia berada di depan pintu depan nomor 23 di atasnya.

Ceklek!

Jennie langsung masuk dan menutupnya kembali. Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada pintu, bernafas lega bisa melarikan diri dari Lisa.

"Sudah selesai acara lari-lariannya, hm? Sudah siap untuk hukuman mu, kitten?"

Deg!

Deg!

Deg!

Jantung Jennie berdetak kencang. Tubuhnya tiba-tiba menegang mendengar suara yang beberapa hari ini mengisi otaknya dengan segala perintah.

Jennie mengangkat kepalanya perlahan, matanya sedikit memerah saat menatap Lisa yang telanjang dengan menyandar pada headboard tempat tidur dengan tangan yang tersilang, menatapnya dengan tajam.

Seolah tersadar, Jennie membuka pintu. Tapi, pintu tidak bisa terbuka. "Eoh ayo kita pergi ke bar, hadiah dari Tuan Muda benar-benar banyak untuk kita sekarang.."
_____

Jennie semakin panik, gadis itu mencoba membuka pintu sekuat tenaga, tapi tidak bisa sama sekali. Tubuhnya berlari mencoba membuka jendela, tapi jendela itu bukan jendela yang bisa di buka. Jennie kembali ke pintu dan mendorongnya, tubuhnya terduduk lemas menyadari dirinya tidak bisa melarikan diri lagi.

Lisa tertawa melihatnya, "Hahaha.... Apa sudah selesai? Ingin lari lagi? Kau tidak akan pernah bisa lari dari ku, kucing nakal.." suara Lisa terdengar berat saat melangkah pelan menghampiri Jennie yang semakin ketakutan.

Gadis Kim itu gemetar, dia melihat sekeliling, tapi tidak ada barang yang bisa dia lempar. Dirinya semakin putus asa saat Lisa kini berdiri di depannya, menarik kasar tangannya dan mendorongnya ke arah tempat tidur.

Bruk!

"Aahhkk! L-lepas..." Jennie meronta-ronta saat Lisa menindih tubuhnya, Lisa meraih kedua pergelangan tangan Jennie dan memborgolnya ke belakang.

Lisa menarik kain yang melilit tubuh Jennie, membuat Jennie langsung telanjang. Tubuh gadis itu di penuhi peluh dan terasa sangat lelah saat Lisa membaliknya dan menekan tubuhnya dengan kuat. "Hiks... Kumohon jangan.. hiks.."

Domino ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang