01. Betrayal + Hot For J!

1.5K 128 4
                                    

Suara mobil mulai tidak terdengar lagi saat mereka semakin menjauh dari pedesaan. Tapi, di tempat terjadinya perkelahian, orang-orang yang lewat langsung berhenti begitu melihat genangan darah dengan mayat manusia yang masih baru, tubuh manusia yang tertanam banyak peluru dan sayatan dari benda tajam, membuat kedua mayat itu tidak dapat di kenali dengan wajah yang hancur dan beberapa organ tubuh yang telah hilang.

"Sebaiknya kita hubungi polisi, ini pasti pembunuhan berencana atau bukan, kita harus menunggu mereka. Tolong jangan sentuh apapun sampai polisi datang!" Teriak salah satu orang, dia mengambil ponselnya dan menghubungi polisi.

Sementara orang-orang yang lain melihat, mereka meringis melihat genangan darah itu.
_____

Di pinggiran pedesaan yang cukup jauh dari pemukiman warga, terdapat satu rumah mewah yang begitu luas. Tempat ini biasanya adalah tempat yang paling sering di datangi penduduk setempat yang kesulitan mencari pekerjaan karena tempat ini begitu besar dan membutuhkan banyak orang untuk merawatnya.

Di dalam ruangan yang gelap, Keluarga Park beserta Chaeyoung dan Jisoo berdiri di hadapan Jennie yang terikat tidak sadarkan diri. Mereka memandang Jennie dengan kasihan tapi tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan, nyawa mereka adalah taruhan jika mereka menentang sedikit saja.

"Aku.... Aku tidak tahan.." Jisoo mengepalkan kedua tangannya, dia benar-benar merasa bersalah telah menjebak Jennie. Membawanya ke tempat seorang iblis berwujud manusia.

Chaeyoung menatap istrinya yang berjalan pergi, dia dapat merasakan kesedihan dari suaranya. "Eghmm.." Jennie perlahan sadar, gadis itu mengerjabkan matanya beberapa kali, menyesuaikan dengan cahaya yang masuk hingga tatapan yang jelas kini menatap Chaeyoung dan kedua orang tuanya yang berdiri di depannya.

Wajahnya terlihat ketakutan, tangannya bergerak, menyadari dirinya tidak bisa melepaskan diri, Jennie terlihat semakin panik. "A-apa yang kalian inginkan? Dimana ini?"

Mereka bertiga saling memandang, sebelum Chaeyoung sempat berbicara, Jisoo kembali, membuat Jennie memandangnya dengan penuh harapan, "Jisoo unnie, tolong aku... Tolong... Tolong lepaskan aku.."

Tatapan Jisoo memancarkan kesedihan saat tidak bisa membantunya, apalagi dia yang membawa Jennie ke tempat ini. "Ayo kita pergi.." katanya.

Tuan dan Nyonya Park langsung keluar, meninggalkan Chaeyoung dan Jisoo saat ini. "Jisoo unnie... Kumohon tolong aku.."

Jisoo menunduk, matanya terasa panas, "Jen,... Maafkan aku.... Aku tidak bisa menolong mu.." seolah tersambar petir, begitu Jisoo selesai berkata dan tidak menjelaskan lebih, dia langsung menarik Chaeyoung pergi, meninggalkan Jennie sendirian di dalam ruangan yang gelap itu saat pintu tertutup.

"JISOO UNNIE!!! TOLONG!!! JISOOOOO!!!"

"Hiks... Kenapa? Hiks.... Kenapa kau hiks... Appa, tolong Jennie hiks.."
_____

Di luar, Jisoo kini menangis di dalam pelukan suaminya itu. Dia merasa sakit mendengar suara tangisan Jennie yang terdengar pilu dari luar.

"Kerja bagus. Kalian bisa pergi sekarang. Arthur! Pastikan keamanan mereka terjamin... Kita harus berterima kasih pada keluarga Park yang sudah memudahkan rencana ini.." Lisa tiba-tiba datang entah dari mana dengan Arthur di belakangnya.

Tatapan matanya terlihat begitu tajam menatap Chaeyoung dan Jisoo, seperti ingin membunuh mereka, "tolong tepati janji mu, kami sudah melakukan apa yang kau inginkan!"

Lisa tersenyum sinis, "Eoh, aku tidak pernah mengingkari janji.." balasnya. Chaeyoung menuntun Jisoo pergi, dia merasa rasa bersalahnya semakin besar mendengar teriakkan dan suara tangisan Jennie dari dalam.
_____

Domino ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang