"Lokasi terakhir ponsel korban berada di danau ini, kami sudah mengerahkan seluruh usaha kami selama berjam-jam dengan menyelam untuk mencarinya, tapi yang kami temukan hanya ponselnya saja yang telah hancur. Sepertinya, pelaku sengaja meninggalkan lokasi terakhir korban di sini untuk membuat kita semua kebingungan.."
Seonho mendengarkan penjelasan polisi yang menghampirinya dengan ponsel rusak di tangannya. Seonho melihat ponsel itu dan dia sadar jika itu adalah ponsel putrinya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun saat hatinya terasa begitu sakit. "Apa kalian sudah memeriksa CCTV di dekat sini? Siapa tahu kamera yang berada di dekat sini mendapatkan rekaman saat pelaku membuang ponsel adikku.."
Polisi itu menggeleng mendengar perkataan Jiwon, jika dia dapat melihat bukti dari CCTV yang ada di sekitar, dia tidak perlu terlalu lama untuk menangkap pelakunya; "Nona Jiwon, kami sudah memeriksa CCTV di sekitar sini, tapi tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan kecurigaan, tapi kami akan tetap mencari... Hanya, ada satu rumah yang tidak kami cek rekamannya, orang itu cukup penting dan saat ini dia berada di luar negeri.... Satu-satunya untuk melihatnya adalah dengan mendapatkan kunci rumah darinya.."
Seonho dan Jiwon saling memandang, keduanya mengkerutkan alisnya bingung. "Maksud mu rumah besar dengan penjagaan ketat itu?"
Polisi itu mengangguk mengiyakan, "Ne, saat ini pemilik rumah itu berada di luar dan kita tidak bisa masuk sebelum orang itu kembali.."
"Pemilik rumah itu adalah pengusaha penting yang sering terlibat dalam perekonomian negara, dia adalah Marco Manoban... Jadi, kami tidak bisa seenaknya masuk ke sana tanpa seizinnya.."
Seonho dan Jiwon mengangguk mengerti, keduanya sangat kenal dengan Marco Manoban, tidak mungkin seorang yang memiliki kedudukan penting di Korea tidak mengenal sosok Marco Manoban yang terkenal akan kebaikannya di seluruh Korea.
"Aku akan pergi untuk mencarinya. Sementara itu, Jiwon, tetap ikut dalam pencarian adikmu... Aku akan pergi menemui Marco Manoban.." Jiwon mengangguk mengerti.
Seonho segera pergi, dia pergi dengan tergesa-gesa saat assistennya menghampirinya, "Tuan Kim, dari kabar yang ku dapatkan dari assisten Manoban, saat ini Marco Manoban berada di Swiss... Apa kita akan langsung pergi ke sana sekarang?"
"Tentu saja, kita tidak bisa menunggu, putri ku pasti menunggu saat ini, dia pasti ketakutan." Assistennya mengangguk mengerti saat Seonho berkata dengan tegas. Pria itu semakin lama semakin khawatir akan putrinya.
_____13.12
[Latest news: To date, the tragedy of the kidnapping and murder that befell Kim Seonho's young daughter has yet to come to light. The police had great difficulty finding their way to find clues. They will definitely continue to try, for Korean citizens who accidentally saw the incident or before the incident suspicious things near the incident, please contact the nearest police station to assist in the investigation.]
Berita tentang Jennie tersiar di hampir semua saluran, termasuk koran harian. Mereka semua memberikan kejadian buruk yang menimpa keluarga Kim.
Mereka semua membantu seperti orang gila yang berkeliaran, sedangkan pelaku utama dalam kejadian itu berada di pinggiran pedesaan dengan menonton televisi. Lisa menonton keributan dengan santai seolah tidak terlibat dengan gadis Kim yang terbaring lemah di atas tubuhnya.
"Lihatlah.... Mereka seperti orang bodoh yang berkeliaran tanpa pikiran... Bahkan, para polisi itu tidak dapat mendapatkan apapun. Bagaimana mereka bisa menyelamatkan mu dariku, Kitten?"
Jennie mengigit bibirnya saat hatinya terasa sakit. Dia tidak bisa melawan sedikitpun, dia tidak mempunyai tenaga dan tubuh sekuat Lisa, yang bisa dia lakukan hanyalah berharap keluarganya bisa menemukan dan menyelamatkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Domino Impact
Фанфик"Shut up! I will control everything!!!" _________________________________________ WARNING!!! Content Only For Adults!