16. Kim Vs Kim

799 147 9
                                    

Brakkkk!!!

Seluruh orang yang berada di ruang meeting di buat kaget oleh kemarahan tiba-tiba Kim Seonho yang memukul meja hingga menimbulkan suara keras.

Wajahnya memerah, membuat tidak satupun ada yang berani menatapnya. "Meeting kali ini sampai di sini! Aku harus mengurus beberapa sampah tidak tahu terima kasih!"

Suasana langsung hening dan di penuhi atmosfir tegang saat Seonho keluar dengan langkah kaki yang penuh amarah. Entah panggilan telfon apa yang baru di terimanya, tapi ini benar-benar mengerikan.

Sekretaris Kim Seonho segera menyusul dengan cepat. Mengikuti langkah besar yang memancarkan amarah itu.

"Tuan, biarkan saya yang menyetir, tidak baik menyetir dalam emosi, hal ini bisa memicu kecelakaan nantinya.." Sekretaris Seonho merebut kursi kemudi. Tanpa banyak bicara, Seonho segera pindah ke kursi belakang dan membiarkan sekretarisnya itu menyetir.

"Tuan Kim, kemana saya harus menyetir? Apa ada sesuatu yang buruk terjadi sampai Tuan tidak bisa menahan emosi saat berada di tempat meeting?"

"Si Kim sialan itu dan putranya mengkhianati ku! Aku ingin kau menyetir ke tempatnya secepat mungkin. Saat ini Jiwon ada di sana, aku akan memberikan mereka pelajaran karena telah bermain-main dengan ku!"

Sekretaris Seonho tidak bertanya lebih jauh. Walaupun dia tidak mengetahui pengkhianatan apa yang Kim Hyun Joong dan Kim Jongin lakukan, tapi melihat kemarahan yang terpancar dari Seonho, itu sepertinya bukan masalah kecil.
_____

Hyung Joong dan Jongin saling bertatapan dengan berbeda. Dimana Hyung Joong menatapnya dengan mengatakan seolah kebodohan dan kecerobohannya, dan Jongin yang seperti meminta tolong.

Di depan keduanya, Jiwon menatap dengan tajam seperti akan mencabik-cabik kedua manusia ini saat assisten Seonho sesekali memintanya untuk tetap tenang.

"Tuan Hyung Joong, aku tidak tahu harus mengatakan apa dengan berita menjijikan ini. Tapi, keluarga kalian telah merusak kepercayaan keluarga Kim kami.."

Hyung Joong sedikit tidak perduli, "Itu hanya berita palsu. Kau tidak bisa langsung menyimpulkannya hal yang tidak di lihat secara langsung ataupun tanpa adanya bukti yang jelas, Nona Jiwon."

"Cih. Apa video yang tersebar itu masih kurang jelas bagimu, Tuan Hyung Joong yang terhormat? Aku benar-benar malu untuk mu. Sangat menyesal aku dulu mempercayai putra sialan mu itu!"

"Nona Jiwon, itu tidak seperti yang kau lihat. Ketahuilah, teknologi sekarang sangat maju dan sesuatu seperti itu bisa di buat.."

Jiwon memicingkan matanya menatap Jongin dengan tajam. Mulut laki-laki ini masih tidak ada malunya!

"Teknologi katamu!? Lantas bercak kemerahan di lehermu itu bisa di buat dengan teknologi? Jangan kira aku tidak melihatnya, Kim Jongin!" Keras Jiwon sambil menunjuk Jongin.

Jongin segera menutupi lehernya dengan gagap. "Sialan!"

"Aku tidak menyangka kalian akan melakukan ini. Setelah kepercayaan dan bantuan yang ku berikan, kalian menusuk dari belakang... Bukan hanya itu, kalian bahkan bisa menghancurkan putri tercintaku. Tuan Hyung Joong, sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan baik kita selama ini.." entah kapan datang. Seonho berjalan sambil bertepuk tangan dan menatap Hyun Joong dengan tatapan memusuhi.

Hyung Joong dan Jongin reflek berdiri dan menatap kedatangan Seonho dengan terkejut. "A... I-ini tidak seperti-"

"Tidak seperti apa? Aku sudah mendengar semuanya dan mencari tahu sedikit kebenarannya sebelum sampai kesini. Sejujurnya, aku benar-benar kecewa atas perbuatan menjijikan Jongin. Tapi, aku benar-benar paling kecewa padamu, Hyung Joong.... Kau masih melindungi putra mu yang saat ini, dia jelas bersalah.." Seonho tidak memberikan sedikitpun waktu untuk Hyung Joong maupun Jongin untuk membalas perkataannya.

Domino ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang