11. Tied With A Wedding Rope

1K 146 3
                                    

Keesokan harinya.

Lisa terbangun oleh penisnya yang terasa begitu sesak, terasa begitu ngilu saat penisnya itu seperti ingin keluar di pagi hari. "Ck. Sialan!"

Menatap kesamping, senyum muncul di bibirnya. Lisa menarik piyamanya terlepas dari tubuhnya, membuka juga atasannya yang kini membuatnya telanjang dengan penisnya yang kini benar-benar keras.

"Sepertinya kamu harus mendesah pagi ini, kitten.." Lisa mendekatkan wajahnya, menghirup wangi tubuh Jennie yang selalu membuatnya tidak tahan.

Dengan perlahan, Lisa berhasil melepaskan satu demi satu kain yang menutupi tubuh kucing kecilnya ini sampai kini telanjang. "Tidurmu terlalu nyenyak, kitten.." Lisa tersenyum sendiri, dia bergerak menindih tubuh Jennie yang kecil, menarik kedua kaki Jennie agar membentang sebelum mengarahkan ujung penisnya yang benar-benar sudah sangat menginginkan kehangatan.

Perlahan, Lisa mendorong penisnya. Menikmati sensasi rasa hangat yang perlahan menyelimuti seluruh penisnya.

"Eenghhhh.."

Punggung Jennie melengkung merasakan sesuatu yang besar memenuhi tubuhnya. Gadis Kim itu membuka matanya yang terasa berat saat Lisa mulai menggerakkan tubuhnya perlahan.

"Lii.... Eenghh.." otak Jennie belum sepenuhnya mencerna apa yang Lisa lakukan saat ini. Gadis Kim itu menatap Lisa dengan sayu, mengigit bibirnya merasakan sesaknya penis Lisa.

Plok!

Plok!!

Plok!!!

"Nikmat, huh? Mendesahlah, jangan menahannya, kitten.." Lisa menekan dalam-dalam penisnya, membuat Jennie seketika membelakkan matanya merasakan ujung penis Lisa yang mengenai titik terdalamnya.

Kesadaran Jennie terkumpul, gadis Kim itu menggenggam tangan Lisa yang menahan pinggangnya. "B.. berhenti.... Aaahhhh... T-tunggu... Sebentar... Aaahhhh.."

Lisa tersenyum melihat Jennie yang mulai mendesah dan kesulitan berbicara saat dia terus menghentakkan penisnya. "Sial!" Lisa mengumpat saat merasakan penisnya yang berkedut. Sepertinya dia akan keluar begitu cepat.

Tidak ingin sendirian, Lisa ikut memainkan klitoris Jennie. Tubuh gadis Kim yang kini mulai bercucuran keringat itu gemetaran saat Lisa memainkan klitorisnya. Merangsang orgasmenya yang benar-benar dekat saat ini.

"Ayo... Kita keluar bersama..... Bersiaplah untuk menerima benihku lagi, kitten... Bersiaplah untuk mengandung anakku!" Lisa semakin cepat bergerak.

Pendingin ruangan tidak lagi bekerja oleh aktifitas panas keduanya yang semakin panas. "TIDAK!!!... Aku tidak mau hamil!!! Ti- LISAAAAHHH!!!"

Plok!

Plok!!

Plok!!!

Sssrrrrrrr!!!!

Lisa menekan dalam-dalam penisnya, mengeluarkan semua spermanya dalam rahim Jennie. Tubuh Jennie bergetar hebat saat orgasme dan sperma kental Lisa yang bercampur serta terkumpul di dalam tubuhnya.

Crooot!

Crooot!!

Crooot!!!

"Tidak.... Aku tidak mau hamil..." Lirik Jennie pelan. Tubuhnya yang kini di penuhi keringat itu berada dalam dekapan Lisa saat Lisa masih menekan penisnya, tidak ingin setetes pun spermanya terbuang sia-sia.

"Pelayanan akan datang dan membantumu bersiap setelah ini untuk pergi ke kantor pencatatan sipil.." kesadaran Jennie yang sedikit kembali setelah pelepasannya, membuatnya langsung segera mencoba untuk protes.

Domino ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang