Chapter 10

661 85 39
                                    

.

Tak terasa waktu hampir seminggu ini dihabiskan di rumah sakit akhirnya bisa lepas juga dari dibelenggu bau yang cukup buat Jaeyoon tak nyaman begitu juga keadaan, sungguh rumah sakit bukan tipe Jaeyoon untuk menetap lebih lama lagi di sana bahkan untuk mengunjungi saja tak suka Jaeyoon.

Ketika ini nampak segar dan ceria raut wajah Jaeyoon yang sedang bersiap hendak keluar, setelan pakaian dikenakan saat ini adalah pakaian dipesan melalui online yang sampai tadi malam di rumah sakit, diambil oleh salah satu penjaga di depan pintu inap untuk turun ke bawah mengambil pesanan.

Pakaian serba baru untuk menyambut kelepasannya dari rumah sakit.

Bahkan sekarang ini sibuk merapikan diri sendiri memastikan rambut hitam miliknya sudah kemas begitu juga tampilan diri yang terlihat menawan.

Jungwon di sana hanya menghela nafas sembari mengemaskan pakaiannya yang dibawa untuk menginap di sini. Hanya gelengan kepala saja melihat si majikan sudah heboh mempercantikan diri sendiri, benar-benar narsistik.

"Ya ampun, aku ini memang paling cantik di dunia." Girang sendiri Jaeyoon memerhatikan wajahnya di kaca empat segi berukuran sedang di pegang tangannya, kaca yang dibeli juga melalui online itu bersama pakaian.

"Memang pantas aku ramai penggemar, secantik ini aku." Cicitnya, puas hati.

Lalu pandangan Jaeyoon beralih pada Jungwon yang sudah siap mengemas pakaian itu ke dalam tas. "Kau sudah siap?" Tanyanya, retoris.

Mengundang bola mata Jungwon memutar, jengah. "Dari tadi lagi, aku ini tinggal menunggumu bersiap saja."

Terkekeh kecil Jaeyoon, menyahut. "Maaf," cicitnya, menepuk pundak Jungwon dan memberikan kaca dipegangnya pada Jungwon untuk di masukkan ke dalam tas juga.

"Bagaimana?" Kini diri Jaeyoon memutarkan tubuh memperlihatkan diri yang sudah siap. "Aku sudah kelihatan cantik dan menawan bukan?"

Lagi-lagi nampak malas pias Jungwon yang menjawab lelah. "Iya, sudah sangat cantik, tiada siapapun di dunia ini bisa mengalahkan kecantikanmu."

Disambut ketawa lucu Jaeyoon, mengetahui balasan sarkas itu. "Benar, terpaling cantik di dunia." Sahutnya.

Bersamaan itu pintu ruang inap dibuka menampilkan seorang pria tinggi yang masuk tanpa izin. "Sudah siap?" Bahkan bertanya saja seolah mengenal dekat.

Membuat kerutan dahi Jaeyoon tampak, lelaki yang dilihat berapa hari lalu di luar kamar inapnya melalui kaca empat segi kecil di pintu sempat dilihat sedang berbicara dengan dua penjaga.

"Kau siapa?" Sudah pasti langsung bertanya Jaeyoon, menatap heran.

Dibalas membungkuk singkat si pria dan menjawab seadanya. "Riki."

Makin-makin bingung Jaeyoon begitu juga Jungwon di mana saat ini mereka berdua saling melirik tersirat aneh.

"Ya, terus kau di sini kenapa? Kami tidak mengenalmu." Membalas aneh Jaeyoon, benar-benar tak dikenali.

Ada helaan nafas diambil sebelum lelaki tersebut bersuara. "Maaf, aku Riki, orang yang berkerja dengan Sunghoon dan saat ini aku akan mengantar kalian pulang."

Berkedip-kedip mencerna Jaeyoon dan Jungwon malah memandang atas bawah tubuh pria tinggi itu, diamati.

"Oh, seperti orang suruhan? Begitu?" Bertanya lagi Jaeyoon, ingin tahu lebih.

"Iya, kau bisa menganggap seperti itu." Terlihat mulai malas Riki meladeni yang terus maju mendekat dan mengambil tas di pegang Jungwon. "Sini, ikut aku." Ujarnya pada dua orang tersebut.

HAUNTING || sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang