Bonchap 10

314 9 0
                                    

Lanjut aja yah

___

sebelum nya "Apa kabar tuan Arel argantara yang terhormat" ucap pria yang ber blazer biru serta jam tangan mewah di tanganya, Arel yang mendengar kan suara tersebut membulatkan matanya seperti bola pingpong

"SAMPAH!.."

Pemuda itu mendekatkan diri di belakang Arel,"Kenapa tidak menjawab Arel Argantara!?, bagaimana mungkin kamu tidak ingat dengan aku?." ucap nya sembari tersenyum licik

"bagaimana aku bisa lupa, orang sebejat dan sebusuk diri mu wahai tuan FERNANDO" ucap Arel yang menekan di akhir kalimat nya

"Oh ayolah jangan ngesarkas gitu lah" Ucap fernando tersenyum penuh kegilaan

"Ck, ck, ck, jangan seperti itu wahai tuan Arel yang terhormat, tapi saya pernah bagian penting dalam hidup kamu, dan aku pikir, kita bisa bersama lagi" ucap Fernando menekan dagu milik Arel

"Lupakan hal itu, dan jangan pernah bilang kita berkenalan lagi anggap saja kita tidak pernah bertemu" Sahut Arel langsung menempis lengan milik fernando,"Saya tidak punya waktu dan selamat tinggal" Arel langsung melangkah pergi

"BAWA DIA" teriak Fernando mendapatkan anggukan kedua nya

"L-lepasin gue bangsat, apa yang lo mau anjing" Ucap Arel tangannya di borgol di belakang dan di tali kuat

"Masukan ke dalam" perintah mutlak Fernando keluar

Mereka membawa Arel ke suatu tempat yang jauh dari kediamannya

****

Ryan yang sudah selesai pekerjaan nya langsung bergegas pulang ke mansionnya
dia memasuki Mansion dan di sambut beberapa maid serta anak anak nya

"Bunda kemana dad?" tanya Anero di sofa nya, Ryan yang mendengar kan pun langsung membulatkan matanya karena kaget

"Loh? bukannya sudah pulang?, bunda tadi udah pulang sendirian", Sahut Ryan membulat kan mata nya

"Engga ada, kami tidak melihatnya" ujar Aksa dan rendi

"Ahh...kalian jangan membohongi ku,kalian membohongi ku kan? kan?" kata Ryan sambil duduk di sofa

"ih ayah, Nero serta Arro gak tau, bukanya sama ayah kan?" ucapnya sekali lagi

"Ada yang gak beres ini" Ryan langsung lari ke sebuah ruangan yang sudah bertahun tahun tidak di pakai,"Aksa ikut gue" Aksa langsung menganggukkan Kepala nya yang bermaksud setuju

disudut pandang yang lain, Arel yang di tali di sebuah kursi duduk itu memberontak

"L-lepas sialan" ucap Arel yang masih sekuat tenaga melepaskan tadi dari ikatan di tangannya

"Tak aku sangka lo bisa dapatin orang secantik ini" ucap pemuda yang berpakaian warna hitam berlogo elang di saku dada miliknya serta bertopeng hitam

"Oh jelas dong, gue kan pinter" ucap fernando mendapatkan senyuman Pemuda tersebut

"Kalian akan musnah di hadapan ku" sahut Arel dengan sinis

"apakah betul kita akan mati? oh tentu saja tidak" Fernando langsung menampar pipi Arel

"Kalian manusia² yang terbejat dalam hidup ku, sialan lepaskan gue anj" Arel

"oh ayolah Arel ku tersayang jangan seperti itu, kamu gak ingat bahwa kamu selalu memeluk kita?" ujar pemuda itu

"M-mau apa kau" Tangan Arel ber gemetaran karna rasa takut, pemuda itu mendekat dan menatap intens ke arah Arel, membuka pelan pelan topeng tersebut

"Apakah gak ingat saya?" tanya nya sambil menekal dagu milik Arel

RYAREL (BXB) [Mpreg]endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang