bab 2

2.7K 88 7
                                    

yeeeyy kalo frik di maapkan ya gesss hehe , selamat membaca, oke gass

-
-
matahari menyinari di esok hari dan menyerpa ruang ruangan di sekeliling nya dan menyinari ruangan yang bernuansa hitam putih itu

"hah kok gue ada di sini, ini dimana, bentar kaki gue sakit gak bisa gerak arghhhh" gumam arel yang merasa kebingungan

langkah kaki terdengar , suara itu semakin dekat dengannya

CEKLEKK

arel yang merasa bingung kehadiran pemuda di depannya "S, siapa kau jangan sakitin aku, jangan maju pliss"

pemuda itu semakin dekat dengan nya
"hei shtttt sudah jangan takut, saya bukan orang jahat" sambil menonyorkan jari telunjuk ke bibir pink arel

"emhh jangan sakitin arel A, arel takut, kenapa kaki sama tangan aku diperban kenapa dengan aku?" tanyanya, "maafkan saya, saya yang menabrak maafkan saya, saya akan bertanggung jawab untuk semua" lanjutnya

"i,ini dimana kenapa kaki aku sakit tolong jawab hikss hueee" tangis arel pecah

"udah cup cup cup masa sudah besar nangis hmmm, kamu di mansion pribadi saya, saya janji untuk tanggungjawab sepenuhnya, nanti dokter akan kesini buat ngecek kamu, maafkan saya sekali lagi" ucap ryan sambil mengelus kepala arel

"kenapa dia begitu hangat, sedangkan kita lagi bertemu sekali? " guman arel di hatinya sembari diam saja menatap dia

BRAKKK , Suara pintu yang di dobrak oleh seorang gadis cantik

"ASU BANGSAT SETAN PUKIMAK" umpatan arel karena kaget

"WEHH INI PEMUDA IMUT SIAPA ANJIR, LU BERHUTANG KEJELASAN SAMA KAKA LU SENDIRI YA MONYET" ucap ainda

"Kaka apaan sih, kaget ini loh anak orang, oh iya ini kenalin dia kaka aku , jangan kaget emang itu orang suka teriak teriak" kejelasan ryan

"Anak manis ini siapa namanya hmmm, hei manusia es kutup lu kok bisa dapat anak manis ini? " tanya ainda, "nama Aaku Arel Argantara dan kalian siapa?" tanya Arel

"kenalin ini adik gue Ryanno Kalvin dan aku ainda kalvina yang paling imut rendah hati tidak suka berkata kasar dan suci amal pikiran" sambung ainda

"huek jijik , sana pergi jangan ganggu kita" usir ryan kepada ainda

"yasudah ya anak manis , kakak tinggal dulu ya, awas ati ati sama ini orang, ini orang mesum" sambil ngomong lirih di telinga nya arel

"pergi" - ryan yang tidak menatap nya sedang kan matanya menatap Arel tersebut, "jangan takut ya hmmm sekarang jelasin kenapa kamu pake koper dan larian di jalan sendirian mana malam malam lagi?" tanya ryan

"sebenernya aku di usir dengan orang tua ku sendiri , aku gak tauu mau kemana dan uang jajan ku tunggal 100ribu itu sudah habis" seketika airmata arel jatuh tapi sambil tersenyum

"hei jangan menangis, saya di sini,anggap saja sekarang disini rumahmu" ucap ryan memeluk arel

"M, makasih pak" ucap arel dengan gugup

"hei saya masih muda ya, kok malah di panggil pak, panggil mas saja"ucapan manis keluar dengan gampang di mulut ryan, "dih" sahut arel dengan tatapan sinis

tok tok tok
suara ketukan pintu terdengar, ceklekk, pintu terbuka menampilkan seorang dokter yang menghampiri nya

"sini saya cek dulu" ucap dokter leon mengecek inci dalam tubuh arel, dengan arel yang merasa ketakutan, "maaf nak , kamu tidak bisa berjalan sampai 1 bulan lama nya tetapi kaki mu tidak sampai lumpuh kok, saya beri obat nanti di makan setelah makan ya, dan saya berikan kursi roda untuk kamu berjalan tetapi harus ada yang mendorong karena tangan bagian kirimu belum sembuh"jelas dokter leon kepada arel "saya pergi dulu ya"

RYAREL (BXB) [Mpreg]endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang