Bonchap 16

308 15 0
                                    

Gas aja jangan sungkan 11

pipi ganteng milik Rendi

"sebelum janur kuning melengkung, gue bisa ngerebut!!" sahut Linda

"Heh fir'aun Gue sama dia udah hampir nikah ya bangsat, lagian lo cuma rendahan "Arro menggurui

"Bentar!, lo bilang, lo anaknya Pak Calvin?" Tanyanya mendapatkan anggukan kecil kepala Arro

"Kamu salah lawan,nona, dia adalah Tuan putra Ceo dari Calvine Corporation Perusahaan terbesar ke 2 di dunia" Ujar Rendi

"Tak ku sangka, ayah aku mengrecruit seorang jalang seperti kamu, apakah nanti gue omongin , lo udah di ujung tanduk, dah kami pergi dulu" Arro menaikki tubuh Rendi dengan rendi yang langsung berjalan meninggalkan gadis tersebut

"Sudah di apakan kamu sama dia?" Tanya Arro

"Tadi, aku ngasih nomor mati, eh nglunjak grepe grepe in paha aku, ya gimana gak mematung coba" Sahut nya

"Tu batang langsung berdiri gak, kalo iya langsung berdiri , aku bilang ke Ayah kalo kita selesai di sini" Kata Arro dengan tangan nya sedari di ciumi oleh Rendi

"Gak lah, gak ada, sumpah , ini bawah ku cuman untuk sayang" Ucap Rendi

"helleh cabul buaya" ujar nya

"Bener" tangkas Rendi

****

Sesampainya nya di depan mansion mereka bingung kenapa para bodyguard pada menjaga pintu Mansion tersebut

"Om ini pada ngapain kenapa di jaga ketat?" Tanya Arro

"Saya gak tau tuan kecil, Pak Ryan menyuruh kami untuk menjaga kawasan ini"Sahut nya

"Emmm yasudah, kami masuk dulu yah" Arro mendapatkan anggukan dan membuka pintu tersebut

"Kenapa sepi banget?" Bingung Arel karena seperti kosong tidak ada penghuni nya

"yasudah Arro, paling mereka ada kegiatan masing masing, kita ke kamar dulu, tidur" Ucap nya

"cuman tidur loh ya!" kata Arro sambil berjalan di depan rendi

"Iya sayang" lanjutnya

****

Pagi hari menyerpa, Matahari menyinari Gorden warna hitam, suara hembusan Ac terus keluar

"Emhh adem!" Anero sambil menarik selimut punya Aksa

"Kenapa baby? hmm , butuh pelukan?" Tanya nya, ketika Aksa membuka baju nya

"Mas, mas mau ngapain?" tanya nya

"sssttt gak, saya cuman mau nen doang" Tangkas Aksa

"U-udah emphhh, aku mau ke kamar mandi, dah minggir" sahut Nero

"Yasudah , kita mandi bareng aja?, mau ku gendong?" Nero pun mengangguk setuju

Sedangkan di tempat lain, Ryan dan Arel yang sedari tadi menangis sedu karna ulah nya sendiri

"S-sakit hiks" ucap Arel sambil memeluk Ryan

"Humm, makanya kalo keluar rumah itu izin ini hukuman nya kalo kamu nakal baby, Mana yang sakit, sini Ano kasih salep pereda nyeri" Ryan pun mengambil salep di nakas , Ryan yang melihat bongkahan sintal milik Arel pun sedikit benda nya menjulang ke atas lagi

"Shit, cantik" Ryan termangu karena melihat keindahan Milik Arel,"Tahan dulu ya!!"

"A-apa" Sebelum menyelesaikan kalimat tersebut jari Ryan tiba tiba melesak masuk

RYAREL (BXB) [Mpreg]endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang