Bonchap 19

261 15 0
                                    

GAS AJA LAH WEE

____

setelah bertengkar bersama, mereka sekarang berada di ruangan Bk, mereka tampak menunduk di depan meja Aksa

"Ceritakan apa yang terjadi!!?" Tanya Aksa

"Jadi gini mas, eh Pak, Setelah saya keluar dari bimbingan bapak,.. saya mau ke kelas tetapi malah di hadang sama mereka berdua, terus mengata ngatain hal hal yang engga tentang aku, ya aku gak Terima lah!!" Jelas Nero kepada sang guru

"Baik, terus Yang satu nya?, kamu kenapa menjelekkan orang?" Tanya Aksa sembari tersenyum, Nero yang melihat Sang calon suami tersenyum kepada mereka pun mukanya menjadi kecut, ekspresi nya musam, Aksa yang melihat gerak gerik Mukanya Nero pun tau maksudnya, seketika itu Senyuman Aksa perlahan hilang

"Ya gimana, orang bapak tadi gendong Dia, terus sampe di cium cium segala sampe nyuapin dia, kan Bapak guru baru disini, masa langsung seperti gitu sama siswa lain, apa gak di sebut gatal itu Orang" Lanjut Eglare matanya seperti mengindikan ke arah Nero, dan tersenyum licik

"APA LO BILANG, LO UDAH TAU DI PENGGAL GAK KEPALANYA? JAN NGADI NGADI DEH LO ANJING!!" ucapnya sambil mengebrakkan meja dan menunjuk ke arah keduanya

"Mampus, deh lo pada, kalian berurusan sama anak kaya raya!, shhtttt sudah Nero hentikan" Aksa sedikit membatin dan sedikit tersenyum kearahanya, Nero pun menurunkan Emosinya

"Kalian salah paham..Kami ini adik kakak ngapain, emang gak boleh kaka cium Adik sendiri?" Ujar Aksa

"Mampus!!, dia abang gue" ( suami gue anjing). Nero langsung keluar ke ruangan tersebut

"Dah kalian cuman salah paham, boleh keluar" Usir Aksa kepada mereka berdua

Nero yang sudah di luar, memandangi langit langit di teriakin sama mereka

"Woy, lo beneran gak punya hubungan selain kaka beradik kan?" tanya Stella dan di sampingnya Eglare

"Kalo iya kenapa, kalian mau ngapain?" sahut Nero tetap melihat langit langit tanpa melihat mereka berdua

"Gue ambil ya, Pak Aksa akan jadi milik gue!!" Ujar nya sambil sedikit mengejek, Nero yang mendengar kan sedikit tersenyum licik ke arahnya

"Goda lah!!, jika dia tergoda maka dia milik anda tuan Putri Eglare yang terhormat" Nero sedikit berjalan menjauh ke arahnya

"Gampang tinggal minta bantuan Ayah gue bisa!!,Secara ayah gue penjabat di sini, tidak ada yang bisa nyaingin gue" Kata eglare tidak mendapati respon dari Nero

"Baiklah, kalian memang memunculkan sifat licik gue, dan lo bilang apa ayah kamu penjabat, kamu salah lawan nona" Batin Nero tersenyum licik

setelah Itu Nero pun memasuki kelas dan berbicara sama teman teman nya, Mereka yang lagi asik Menghibah pun Tau ada Nero di belakang mereka

"Kalian lagi ngomongin apa?" tanya Nero

"Engga kami ini lagi bingung, gimana ya kalo kita setelah ujian akhir terus kita pada sibuk masing masing? gue gak mauu" Tangis Axel pecah airmata nya mengucur ke pipi matanya menjadi sembab

"Nangis lagi ini bocil satu!, kita pikirkan saja apa yang kita rencana in untuk kita kita!?" Ucap Nero sambil menenangkan Axel, hendrik langsung memikirkan sesuatu beberapa saat.

"Ah!!!" Hendrik mengacungkan jari telunjuknya

"Apa/apa apa?" sahut mereka berdua, matanya berbinar melihat Hendric

"Nggak ada" Ujarnya singkat

"Berantem sama kita lo anjing!!" Kata Nero

"Yang serius ege, lo mau kita gantungin lo ke tiang bendera?" Axel mendengus kesal

RYAREL (BXB) [Mpreg]endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang