Bonchap 11

293 13 0
                                    

Oke gays, lanjut aja

-

Setelah mengendarai selama 4 jam mereka sampai di dalam tengah tengah hutan, yang gelap dan tidak berpenghuni, Ada satu rumah yang penerangan nya sangat sangat minim

"Ini tuan, lokasi terakhir milik Tuan Arel" ucap bodyguard menunjuk jari nya ke arah rumah yang begitu kecil

"Ini?" Ryan berjalan ke arah rumah kecil tersebut serta Anero serta dan lainya

"BERHENTI KALIAN , KALIAN MAU NGAPAIN KE SINI?" ujar pria yang memakai topi hitam serta menutupi mukanya dengan masker sambil mengarahkan pistol di hadapan mereka

"Buset, santai dong" ujar Bodyguard tersebut

"Saya tidak punya waktu untuk kalian, biarkan saya masuk atau kalian yang tau akibatnya" sahut Ryan sambil memegang pistol serta Katana oni milik nya

dor

dorr

suara tembakan itu mengenai kedua pria yang mencegah mereka masuk, pria itu tumbang begitu saja si hadapan Ryan

"Hehe, lama ih ayah, gereget pengen masuk ke dalam"Sahut Anero sambil tersenyum manis ke arah Ryan

"Siap siap, kita masuk sekarang, yang di luar biar bodyguard yang ngurus"Kata Ryan sambil mendobrak dobrak paksa pintu kayu tersebut

mereka memasuki kawasan itu dan melihat tiga orang yang satu nya lagi ke iket penuh darah bercucuran sedangkan dua pemuda asik ria

"Yah itu bukanya...." tanya Arro melepaskan gandengan Ryan,Ryan yang melihat Istrinya sudah layu seperti itu, Amarah nya tidak dapat di bendung

disudut yang lain Lucky serta Fernando lagi melihat detik detik Arel mati, seketika di buat terkejut oleh kedatangan lima orang di depan pintu

"SIAPA KALIAN?" tanya Fernando ke arah mereka

"KALIAN BEDEBAH" Sahut Ryan sambil menggenggam Erat Katana milik nya tetapi, di ambil Alih oleh Anero

"B-bunda...ANJING KALIAN, KALIAN HARUS MERASAKAN APA YANG BUNDA KITA RASAKAN!!!." Teriakan Arro menggelegar di ruangan sana.

"Ayah, amanin bunda, biar kami berdua yang urus, serta Mas Aksa juga om rendi" Perintah Calvino (sisi gelap Anero keluar) kepada mereka bertiga

Arro yang mengangguk dan tersenyum mengerikan, "Om bisakah ambilin sesuatu di belakang mobil, di bagasi?" ucap Arro di setujui oleh bodyguard, dia langsung mengambil segilah katana yang sedikit berkarat kepada Arro

"Ini tuan muda" ucap nya sambil memberikan segilah katana ke tangan milik Arro

"KALIAN SIAPA MEMANG NYA BERANI BERANI NYA MENGUSIK KITA" bentakan keluar dari mulut Lucky

tetapi tidak di gubris oleh mereka bertiga,Ryan serta Rendi dan juga Aksa pun menyelamatkan Arel dari situ

"Hey baby, ku mohon sadarlah" ucap nya tangan nya bergetar hebat, "SIAL" Ryan memandang istrinya dengan sendu

"A-ano?" Arel mendengar dan membuka matanya sayu, Ryan langsung memeluknya tak payah jika baju nya kena kotor di sebabkan darah yang kemucur di tubuh Arel, Ryan melepaskan semua yang di ikat di kursi tersebut dengan penuh kesabaran

"A-ano, t-tolo...."seketika Arel menutup matanya dan langsung melemas begitu saja, "HEI BABY, baby bangun, heh baby" ujar nya sambil memeluk badan Arel

"Ayah, kalian pergilah, biar kami berdua yang selesai in, tinggalin satu mobil" Perintah Arro langsung mendapatkan anggukan, Ryan langsung membawa Arel berlari lari ke arah mobil walaupun keadaan hujan; Ryan terus berlari tidak payah kalo ryan di pukulli oleh beberapa preman tersebut , dia masih kuat menahannya

RYAREL (BXB) [Mpreg]endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang