.
.
.10 tahun yang lalu, Atmaja serta orang tua Andro dan Dion mengajukan banding terhadap pengadilan tinggi negeri untuk meringankan hukuman atas anak-anak mereka.
Dan juga tidak bisa kita lupakan, bahwa orang-orang itu merupakan deretan para konglomerat tingkat atas yang mempunyai harta kekayaan yang mungkin tidak akan habis hingga tujuh generasi. Kecuali memang ada suatu musibah yang membuat mereka bangkrut.
Para orang tua mengeluarkan dana hampir menyentuh angka dua triliun rupiah sebagai 'embel-embel' untuk meringankan hukuman Yasa dkk menjadi hanya 10 tahun, yang pada kenyataannya, pidana seumur hidup itu tentu adalah mutlak dan tidak bisa digugat dengan mengajukan banding apapun. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa orang-orang yang berkaitan dengan hukum juga masihlah manusia biasa, yang dimana otak dan hati manusia memang diciptakan untuk memiliki rasa ketidakpuasan serta kerakusan yang tiada habisnya.
10 tahun Yasa, Andro, dan Dion menghabiskan masa remaja mereka dibalik jeruji besi, dan baru menghirup udara bebas sekitar empat bulan yang lalu karena pengajuan banding yang disertai 'embel-embel' tersebut. Menurut para orangtua, angka dua triliun itu sangat tidak sebanding dengan nyawa anak-anak mereka yang nantinya akan menjadi penerus Kerajaan bisnis mereka di masa depan.
.
.Saat Rean pingsan dan Yasa ingin menggendongnya, tiba-tiba Arvan datang dengan wajahnya yang sangat panik dan langsung mendorong kuat Yasa agar tidak menyentuh Rean. Ekspresi yang ditunjukkan Arvan sangat marah saat ini, karena seorang pria asing yang begitu tidak tahu dirinya membuat Rean tidak sadarkan diri.
Sebenarnya Arvan tidak bodoh untuk segera menyadari suatu hal bahwa wajah pria yang mempunyai tinggi menjulang itu sangat mirip dengan Vano, dengan kata lain, orang itu kemungkinan besar adalah ayah Vano. Namun Arvan memilih untuk menepis jauh-jauh sekelabat pikiran tidak mengenakkan yang kini mulai mengganggunya.
Kini Rima juga sudah berlari kecil dari dapur dengan raut paniknya ketika mendengar sang putra yang tiba-tiba jatuh pingsan. Saat melihat wajah Yasa, kedua rahang Rima sedikit mengeras. Sejujurnya dari awal Rima tidak menyukai hubungan Yasa dengan Rean, karena Yasa adalah brandalan yang merupakan seorang pelaku tindak kriminal yang akhirnya ditangkap oleh anaknya sendiri dan dijatuhi vonis pidana seumur hidup.
Rima sedikit heran, kenapa orang ini sudah keluar dari penjara dan berada disini? Padahal ia sangat ingin bahwa Yasa terus berada didalam penjara menghabiskan sisa hidupnya tanpa harus mengganggu sang putra lagi. Rima sangat ingin Rean mempunyai suami yang normal, dalam artian bukan seorang pelaku kriminal apalagi mantan narapidana seperti Yasa. Walau tidak menutup fakta bahwa cucu semata wayang yang ia miliki saat ini adalah anak kandung dari orang yang tidak disukainya itu, tetap saja hal itu tidak akan merubah pandangan buruk Rima terhadap Yasa.
"Nak Arvan cepat bawa Rean ke klinik di depan!" Arvan mengangguk cepat dan segera menggendong Rean lalu melangkah dengan langkah lebarnya ke klinik yang terdapat tepat diseberang toko kue milik Rean.
"Vano jagain toko bentar ya dek? Nenek nyusulin om Arvan sama mama kamu" ucap Rima terhadap sang cucu. Kemudian wanita yang hampir memasuki usia lansia itu menoleh pada Yasa, "dan kamu. Pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi! Jangan coba-coba kamu ganggu anak dan cucu saya! Dasar kriminal!" Setelah berkata dengan buruk terhadap Yasa, Rima segera keluar dari toko menyusul putranya yang pingsan ke klinik.
Yasa ingin keluar dan ikut menyusul walau sudah mendapati peringatan keras seperti itu, namun tangannya segera ditahan oleh Vano yang kini menatapnya tajam. Yasa berani bersumpah, ia ingin menangis saat melihat Vano yang menatapnya seperti itu. Bukan karena takut, tapi ia begitu sakit hati harus mendapat tatapan benci oleh darah dagingnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELYASA
Teen FictionYasa si cowok brandalan, yang merasa kehidupannya mulai terusik dengan kehadiran seorang murid baru di kelasnya yang mendekatinya secara ugal-ugalan. Perjalanan kisah cinta Yasa dan Rean yang bermula, dan di bumbui drama-drama 'kecil' yang akan mele...