15

536 94 4
                                    

Adam murka, selama satu minggu Dirandra tidak bekerja wanita itu juga tidak ada di rumah kumuh yang ditempatinya selama ini.

Bu Hamidah, orang yang paling merasakan kemarahan pria itu. Wanita itu sudah menghubungi seseorang tapi sepertinya tak bisa datang tepat waktu. Dari sopir Adam, ia tahu jika Dirandra tidak berada di rumah. Mereka tidak mengenali satupun keluarganya, karena sekretaris Adam tidak pernah menyebutkan wali. Dengan pegawai lain pun  tidak dekat mereka kewalahan mencari informasinya.

Terakhir Adam bertemu ketika mereka pulang dari villa, keesokan hari wanita itu tidak masuk kerja sampai saat ini keberadaannya tidak diketahui.

Apakah karena ancamannya, wanita itu menghindar? Adam mengusap kasar wajahnya. Dirandra sedang hamil, malam itu juga pria itu mematikan kebenaran kabar tersebut. Bagaimana jika sekretarisnya membuka mulut? Apabila berita ini tersebar bukan tidak mungkin hidupnya kacau.

Ia harus menemukan Dirandra. 

"Kembalilah dan temukan dia." Adam menutup panggilan, ia mengatakan hal penting demi keamanan hidupnya. Pria itu tidak mengatakan keadaan yang menimpa Dirandra pun kejadian di villa, karena itu menjadi urusannya.

Saat ini, ia hanya perlu keberadaan Dirandra. Banyak pekerjaan yang terbengkalai karena suasana hati tak menentu. Rindu juga marah yang sama kadarnya seketika ingin meledak. Wanita itu berani bermain-main dengannya, tidak takutkah resiko yang akan dihadapi?

Membuka lemari, pria itu ingin mengambil sebuah dokumen penting sebelum meninggalkan kediamannya. Matanya melihat sebuah gaun yang terlipat rapi dan terletak paling bawah.

Gaun itu diambil olehnya, Adam belum merasakan firasat apa-apa. Semua kenangan buruk tentang gaun ini sulit dilupakan terutama oleh mereka yang saling berkaitan. Tahun itu begitu berat, tapi mereka berhasil melewatkan tanpa harus berembuk di meja hijau. Ketika akan meletakkan kembali ke tempatnya, ia mencium wangi yang begitu familiar. 

Lembut dan mempesona, rahangnya mengeras. Ia tahu siapa pemilik parfum ini. Pertanyaannya bagaimana wanita itu tahu?

Adam merasa diperalat. Tangannya mengepal saat menyadari kaitan hubungan yang telah dilewati.

Segera pria itu menghubungi orang kepercayaannya. Semua ini telah direncanakan dengan matang Adam akan mencari tahu tentang Dirandra.

******

Sebuah apartemen, cukup mewah ditempati oleh Dirandra. Karena orang-orang Adam Chandrakusuma sudah mengetahui tempat tinggalnya wanita itu mengamankan barang bukti di apartemen yang dibeli atas nama temannya. Setelah membereskan barang-barang itu ia akan kembali ke rumah.

"Kembalilah, satu minggu sudah cukup menghindar."

"Aku tidak menghindar." 

Masayu tersenyum masam. "Karena ini pilihanmu, aku mau melihat sampai dimana tekadmu."

"Aku akan bertahan selama dia belum hancur."

Demi sahabatnya dia harus kembali ke tanah air, menjadi perantara untuk mengungkap kasus kematian sang adik.

"Dia belum mengatakan apa-apa tentang kehamilanmu."

Benar, setelah malam itu Dirandra belum bertemu dengan Adam. Mereka belum membahas kehamilannya, padahal wanita itu sangat ingin mengetahui respons dari laki-laki yang telah membuatnya hamil.

"Jaga dirimu."

Dirandra keluar dari apartemennya. Waktunya untuk beristirahat sudah cukup, semua kepentingan telah diamankan.

Pesona Yang Ternoda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang