" Ada apa ? Apa Lu Tao mengganggumu?." Du Zhong melihat wajah kosong Alira setelah mengantar makanan seperti habis menemui hantu.
Alira segera menggeleng " Tidak, dia hanya,,, agak, suka melotot. " Alira menjelaskan, sambil mengingat tatapan mata elang yang menyerupai pemangsa di langit, berputar-putar mengunci anak ayam di padang lapang.
" Tck, bocah itu, jangan takut, dia tidak sejahat penampilannya, dia hanya tidak bisa mengekspresikan dirinya saja, sebenarnya dia itu pemalu, hanya saja terhalang rupa sangar." Du Zhong terkekeh pelan, bahkan dia geli dengan ucapannya sendiri. Haha
" Pemalu ? " Alira berpikir keras, membayangkan sosok besar berotot layaknya beruang yang tersenyum malu-malu, ahh,, tidak mungkin, pria sebesar itu bagaimana bisa jadi pemalu, lihat saja cara dia melotot dan mendengus, seperti singa kelaparan yang bila di senggol sedikit saja langsung mengaung marah.
" Ya, bocah itu akan melotot jika dia gugup, itu sungguh lucu, kau tahu dia itu sebenarnya anak yang malang, dulu,,,, " Du Zhong mulai bercerita masa kecil Lu Tao di desa, saat itu Lu Tao belum genap tujuh tahun, dia sering mengetuk rumah penduduk dari satu pintu ke pintu lain untuk menawarkan tenaganya, entah mencari rumput untuk ternak, kayu bakar, atau membantu hal-hal remeh untuk satu mangkuk bubur jagung atau wotou.
Keluarga Lu Tao terbilang cukup sulit kala itu, hanya saat Ayahnya menikahi Ibu tirinya, keluarga mereka cukup untuk hidup, tidak kekurangan makanan karena Ibu tiri Lu Tao memiliki lima Mu ladang subur sebagai hadiah pernikahan dari mantan suaminya, Saat mantan suaminya meninggal ketika melaut, Ibu tirinya di kenalkan dengan Ayah Lu Tao, Ibu tirinya terpesona dengan rupa Ayah Lu Tao yang tampan, hingga keduanya menikah. Namun Ibu tirinya tidak menyukai Lu Tao karena menurutnya Lu Tao itu membawa kesialan. Takut nasib buruknya akan mempengaruhi anak-anaknya sehingga Ibu tirinya memperlakukannya tidak lebih baik dari seekor ayam.
Lu Tao akan di pukuli jika anak ayam yang dia jaga mati, dia akan di pukuli jika anak ayam yang dia urus lupa di beri makan, pernah suatu hari ketika Lu Tao merasa sangat lapar, melihat adik tirinya memberi ayam makan dengan wotou keras, Lu Tao diam-diam mengambil wotou itu dan memakannya, setelah ketahuan, dia di pukuli habis-habisan. Bukankah Ayam lebih di sayangi dari dirinya.
Sedangkan Ibu kandung Lu Tao, dia mengalami distosia, dan meninggal sesaat setelah melahirkan. Membuat Lu Tao sering di ejek anak pembawa s**l, bintang kemalangan, anak yang memakan nyawa Ibunya, semua hal buruk di tuduhkan, bahkan Ayahnya sendiri enggan menatap Lu Tao.
Suatu hari, Lu Tao mengetuk rumah Du Zhong di kala musim dingin, mengenakan pakaian bertambal dan tipis, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi, hanya bertanya dengan suara susunya, apa Kakek butuh kayu bakar, dia melihat banyak ranting di hutan. Berharap dapat di bayar dengan semangkuk bubur jagung encer.
Du Zhong dengan menyesal menolak karena kayu bakarnya masih banyak, meski kasihan, tapi saat itu Du Zhong juga kesulitan uang, terlebih istrinya sedang mengandung, mereka harus menyisihkan banyak uang untuk tabungan. Memikirkan untuk berhemat.
Lu Tao hanya mengangguk, berbalik pergi, sebelum beberapa langkah tubuh kecil itu ambruk ke tanah.
Du Zhong memeriksa dengan panik, ternyata bocah itu kelaparan, sudah dua hari dia hanya minum air sungai untuk menganjal perut.
Du Zhong memberikan semangkuk bubur hangat dan satu buah roti kasar, Lu Tao menatap bubur hangat di tangannya selama beberapa menit, seolah sayang untuk memakannya dengan cepat, menyeruputnya sedikit demi sedikit berharap bubur di dalamnya tidak akan habis, setelah makan, Lu Tao tidak mau menjadi tidak tahu diri, dia masuk ke hutan dan mengumpulkan banyak kayu bakar untuk Du Zhong.
Melihat kegigihan bocah kecil itu, Du Zhong merasa tersentuh, terkadang dia akan mempekerjakannya meski tidak butuh, memberinya semangkuk bubur jagung tidak akan membuat seluruh keluarganya mati kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Tuan tukang kayu yang sangar
FantasyPeringatan keras !!! [ Ini cerita berbau BL, alias cowok sama cowok, bagi kalian yang merasa risih dan tidak suka, bisa langsung skip.] Prolog Alira yang mengira cinta pertama nya adalah pria terbaik Akhirnya harus di hempas kan dalam kekecewaan...