Bagian pertama

30 4 0
                                    


Di dunia ini manusia di bagi menjadi tiga gender, Pria, wanita dan para Yue.

Yue ialah mereka yang memiliki garis keturunan klan bulan kuno.

Konon mereka dikenal sebagai Klan Yue, karena mereka di cintai oleh Dewa bulan berkat perilaku welas asih serta ketaatan dalam menjalankan ajaran Dewa bulan, perbuatan mereka menyentuh hati sang Dewa. Sehingga sang Dewa menurunkan rahmat peninggalan kesuburan tanah agar tanah mereka layaknya berkat untuk segala bibit yang di tanam, niscaya menghasilkan panen melimpah ruah.

Namun Klan yue yang di percayakan menjaga peninggalan Dewa bulan selama beberapa generasi mengalami kesulitan untuk berkembamg biak karena peninggalan Dewa terlalu suci dan kuat sehingga membuat tubuh mereka semakin lemah di setiap keturunannya, bahkan jumlah keturunan mereka semakin menurun drastis. 

Membuat Klan Yue berdoa serta berpuasa tujuh hari tujuh malam kepada Dewa, kemudian Dewa menurunkan pesannya melalui orang suci untuk menanyakan keinginan mereka.

Mereka berdoa memiliki kesuburan seperti tanah mereka agar memudahkan mereka memiliki keturunan, sehingga generasi akan terus berlanjut untuk menjaga peninggalan dewa yang di percayakan kepada mereka, Dewa mengangguk, tersenyum lembut, memberikan mereka berkatnya dan mereka sungguh menjadi sangat subur.

Mereka semua senang, namun mereka melupakan sesuatu yang penting, yaitu, ketika berdoa, haruslah meminta dengan doa yang spesifik, ketika mereka berkata ingin subur, dewa mengabulkan, namun bahkan mereka yang berjenis kelamin pria pun menjadi terlalu subur hingga bahkan bisa hamil. 

Itu adalah sejarah mereka yang memiliki garis keturunan Klan bulan.

***

Kali ini,, Cerita akan di buka oleh seorang pemuda rupawan berparas cantik dengan kelembutan juga keindahan yang mengetarkan hati, baik pria maupun wanita akan menoleh katika melihat parasnya.

Dia di panggil Alira Mirui, pria dengan tanda bulan sabit kecil di tengah keningnya, ini adalah ciri para Yue.

Konon di jaman kuno darah para klan Yue yang di bantai hingga tanah dan sungai penuh warna merah, lalu entah bagaimana, setelah pembantaian itu, beberapa bayi yang lahir memiliki tanda klan yue meski mereka bukan salah satu dari keturunan klan itu.

Termasuk Dia, Alira Mirui, pria muda berusia enam belas Tahun, Matanya bulat seperti buah persik, memiliki hidung tinggi, bibir lembut merah muda, kulit seputih susu dan sehalus batu giok. Rambut panjangnya hitam berkilau. 

Alira berjalan memasuki ruangan dengan gugup, menggeser pintu kayu di depannya, tangannya berkeringat dingin.

Setelah masuk dia segera berlutut di depan Ayahnya dengan air mata berderai.

" Ayah,, aku mohon, aku tidak mau menikah dengan yang lain, aku hanya mencintai  Zi Gege. " Suaranya bergetar karena air mata

" Omong kosong ! "  Suara gedebuk benda pecah terdengar, sebuah vas porselen hancur di lantai dingan pecahan berderai, bahkan mengenai lengan Lira sedikit.

" Dia itu sepupumu ! Apa kau gila hah. ! " Pria paruh baya itu bernama Ziro, penampilannya terhormat, namun karena marah, wajahnya berkerut dengan mata melotot merah.

" Tapi Ayah, bibi bukan Saudari kandungmu, jadi aku dan Zi Gege tidak memiliki hubungan darah. " Alira menjelaskan, berharap Ayahnya mengerti, dia sangat mencintai Zihao, sepupunya. Mereka tumbuh bersama sejak kecil, hanya Zihao yang selalu menjaga serta menyayanginya.

" Lancang ! " Sebuah tamparan mendarat di pipi Alira.

" Ayah, Aku hanya akan menikahi Zihao, aku tidak ingin siapa pun selain dia. Jika aku tidak menikah dengan dia, maka aku akan menjadi biksu dan melajang sampai aku mati. " Alira tidak menyerah, berlutut, membenturkan kepalanya ke lantai dengan keras. Melupakan nyeri di pipinya yang merah.

[BL] Tuan tukang kayu yang sangar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang