**********Hari Senin adalah hari terpanjang menurut Salwa, belum lagi pagi ini ia menerima pesan singkat bahwa ia harus mengikuti rapat tim pukul 08.00 nanti, seperti biasa ia masih mengenakan piyama pink padahal waktu sebentar lagi menunjukan pukul 07.00. Entah apa yang terjadi ingin rasanya ia kembali tidur beberapa menit saja.
"Bisa kali 20 menitan" gumannya sambil kembali merebahkan diri di kasur.Tuutt..
Tuutt..
Tuutt.."Halo Sal lo dimana, jam berapa ini lo kok belum muncul juga sih". Ucap seseorang di telfon
"Gue di kostlah, emang jam berapa?" Ucap salma sambil melihat jam di handphone miliknya.
"Mampus gue lambattttt". Teriak Salwa histeris diikuti dengan langkah kaki cepat menuju kamar mandi.
Gadis itu Bernama Salwa Azzahra, usianya 22 tahun. Putri dari Bapak Rizal Pratama dan Ibu Lastri. Sejak kecil ia dikenal dengan sosok gadis yang sangat riang, kadang ceroboh dan sangat ekstrovert. Saat ini ia bekerja di salah satu perusahaan swasta yang ada di Jakarta. Gadis itu sedikit keras kepala dimana orang tunya meminta untuk fokus melanjutkan kuliah, ia sama sekali tidak mengindahkannya. Bekerja untuk menambah pengalaman di pikirnya lebih seru dibandingkan harus memikirkan tugas kuliah.
Di Kantor
"Jam berapa ini? Apa kamu tidak baca pesan di grup hari ini ada rapat tim" Ucap Ibu Andini dengan tatapan tajamnya.
"Siapapun tolong gue".Batin Salwa
"Ya sudah masuk ruangan, sekali lagi kamu bikin kesalahan matamu ta' colok". Pekik Ibu Andini
Segera mungkin Salwa berjalan menuju ruangan kerjanya, terjadi hiruk pikuk rekan kerjanya disana yang menyoraki Salwa karena datang terlambat lagi hari ini.
" Ayumiii tadi mata gue mau di colok sama ibu Andini". Rengek Salwa penuh drama.
"Lagian lo sih udah gue telfonin juga, ga bangun-bangun". Pekik Ayumi datar.
"Lah terus yang telfon gue dan bicara sama gue tdi siapa?". Tanya Salwa heran.
"Hantu". Ucap Ayumi yang tidak bisa lagi menahan tawa karna sahabatnya itu.
Ayumi Nur Asyifa, gadis dengan perawakan sedikit tomboy, berparas cantik, berdarah Bugis-Makassar merupakan putri kesayangan Bapak ilham Adiguna dan Ibu Lusiana. Banyak rekan kerja Ayumi yang terpesona akan kecantikannya. Berbeda dengan Salwa sifat dan perawakan Ayumi berbanding terbalik dengan sahabatnya itu. Bagi yang tidak mengenal baik seorang Ayumi mereka akan mengira Ayumi sombong karna jarang mengeluarkan sepata kata, gadis itu memang sangat introvert dan seiring berjalannya waktu jiwa introvert Ayumi mulai terkikis karna bergaul dengan Salwa.
Ayumi dan Salwa bekerja di perusahaan itu sudah berlangsung selama 3 tahun. Awalnya mereka seperti rekan kerja pada umumnya dan seiring berjalannya waktu ada kesamaan dalam diri mereka yang membuat mereka cocok, seperti sama-sama menyukai hal-hal yang berbau traveling. Dalam setahun meraka akan melakukan hiking untuk sekedar melepas penat dari drama pekerjaan yang ada.
"Cacing-cacing di perut curi semua nutrisiiiii, tapi tak perlu takut ada Ayumiii". Ledek Salwa.
"Dasar perut karett". Ucap Ayumi
"Ya udah lah yaaa mau gimana lagi lapar tu ga bisa di tunda". Oceh Rizky
"Waah gue sepemikiran sama lo Ky, gimana kalo bakso". Saut Salwa
"Gue mau mie ayam". Ucap Ayumi
"Huuuuuu tapi sapa yang ngatain gue perut karet".
"Ya kan biar sekalian gitu".
"Fiks gue pesan mie ayam 1, Bakso 2, yang lain ada ga yang mau mesen juga" Tanya Rizky menghebohkan ruangan.
"Pesan saja untuk seruangan, nanti saya yang bayar". Ucap Ibu Linda
"Makasih bu" Ucap mereka yang ada dalam ruangan.
*********
Di Kost Salwa
Malam ini Ayumi menginap di kost Salwa karna hujan sedari sore belum menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti. Kebetulan jarak kantor dengan kost Salwa bisa di tempuh dengan berjalan kaki hal itu yang membuat rekan kerjanya tak habis pikir dengan Salwa yang selalu saja terlambat padahal kost dan kantor jaraknya sangat dekat. Malam ini kedua sahabat itu memutuskan menonton serial animasi kesukaan mereka one piece, Salwa menyiapkan beberapa cemilan untuk mereka santap sambil menonton. Ditengah-tengah kesibukannya Salwa dikagetkan dengan pernyataan Ayumi.
"Sal gue mau mondok" Ucap Ayumi sambil memainkan Hp.
"Haaaahhh lo demam ya"
"Gaklahh gue serius mau mondok"
"Tega luu ya ninggalin gue di kantor sendiri, lo mau setiap hari mata gue di colok sama bu Andini Similikytu itu huaaaa, kalo lo pergi siapa yang bakal bangunin gue pagi"
"Lo kok ribet sih, tinggal ikut aja mondok"
"Wah serius otak lu ada yang koslet Ay"
"Gini ya, kita mondok 2-3 bulan aja gimana, kayak pesantren kilat gitu"
"Pesantren kilat tu tiga hari udah cukup bukan tiga bulan Ay"
"Ish seru tau mondok Sal, kita niat kan buat berubah"
" iyah sih gue mau kok berubah ke arah yang lebih baik tapi ya gak mondok juga Ay, lagian lu mau mondok dimana coba"
"Yogyakarta"
"Mampusss". Ucap Salwa pura-pura pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Jalur Pesantren
RomanceHal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi di tengah eratnya hubungan kedua sahabat itu. Bagaimana jadinya jika mereka menyebut orang yang sama dalam doanya. "Ayumi dan Salwa" begitu orang-orang menganal mereka.