"Nurul dan Dita tolong bawa Ayumi kembali ke kamar". Pinta Abian
"B-baik Gus". Jawab keduanya kompak
Sedangkan Salwa ia mematung mendengar apa yang baru saja ia dengar, tubuhnya seakan terkena tamparan dari berbagai sisi. Air matanya mengalir begitu deras. Untuk mendekati Ayumi yang membutuhkan rangkuhannya saja ia tak mampu.
Ia berjalan meninggalkan lapangan, tanpa menghiraukan Ustadzah Riska yang memanggilnya."Salwa". Lirih Abian Pelan
Salwa berjalan cepat entah kemana kakinya akan memopong tubuhnya saat ini.
"Salwa"
Panggil seseorang kemudian Salwa menghentikan langkah kakinya.
"Saya minta maaf". Ucap Abian
"Gus ngapain disini, kita ngak seharusnya
berduaan kayak gini Gus"."Gus mau aku dihakimi seperti Ayumi"
"Kalau tadi aku yang di posisi Ayumi, apa Gus akan semarah itu".
"Apa arti ucapan Gus semalam?"
"Ucapan Gus yang tadi juga maksudnya apa?"
"Saya minta waktu kamu 5 lima menit, biar saya jelaskan". Pinta Abian
"Aku bodoh banget ya Gus, calon suami sahabat aku sendiri- ". Salwa tak mampu melanjutkan ucapannya, suaranya serak bersama air mata yang terus mengalir.
"Aku malu banget Gus".
"Jangankan 5 menit, 1 detik aja rasanya rugi kalau harus biarin Gus ngejelasin semuanya"
"Oh ya, Gus harus percaya Ayumi ngak bakalan ngelakuin hal keji seperti kata mereka"
"Ayumi, aku sayang banget sama dia, soal pengakuanku yang semalam cukup Allah dan Gus aja yang tahu, itu hanya kesalahan atau lebih tepatnya kebodohanku Gus"
"Aku nangis bukan karna patah hati ya, Gus harus tahu itu. ini karna ngalir gitu aja, gak mau berhenti air matanya"
"Jangan manggil-manggil lagi"
"Capek banget ngomong dari tadi"
"Aku permisi Gus. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam Salwa". Jawab Abian
Salwa beranjak pergi meninggalkan Abian. Rencananya ia akan pergi ke sungai samping bangunan pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Jalur Pesantren
RomanceHal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi di tengah eratnya hubungan kedua sahabat itu. Bagaimana jadinya jika mereka menyebut orang yang sama dalam doanya. "Ayumi dan Salwa" begitu orang-orang menganal mereka.