"Harusnya yang bertanya tu gue, lo ngapain disini? Lo sakit? apa yang sakit?". Tanya Salwa bertubi-tubi."ga enak badan aja".
"Bagian mana yang ga enak"
"Hati". Ucap Ayumi
Salwa memelas dengan apa yang di katakan Ayumi, ia pikir Ayumi sedang bercanda, nyatanya saat ini entah perasaan apa yang bergejolak dalam diri Ayumi.
"Ay bentar yah, gue cariin obat buat lo". Ucap Salwa yang dianggukkan oleh Ayumi.
Saat keluar kamar ia bingung sendiri, obat apa kira-kira yang pas untuk cewek berdarah bugis yang hampir tak pernah mengeluh sakit itu.
"Ahaaaaa,gue buatin wedang jahe aja buat si mbak bugis". Gumam Salwa
Segera mungkin Salwa berjalan menuju dapur. Saat ini kondisi dapur sedang sepi, hanya ada Ibu Rini yang memang ditugaskan memantau bagian dapur umum.
"Assalamu'alaikum, Ngapunten bu, ada jahe?" Tnya Salwa
"Wa'alaikumussalam, habis nduk, besok pagi baru mau belanja ke pasar". Ucap Bu Rini
"Jahenya untuk apa nduk?". Tambah Bu Rini
"Ini bu teman Salwa lagi ngak enak badan, mau Salwa buatin wedang jahe".Jawab Salwa
"Coba kamu ambil ke ndalem nduk, disana ada
Mba ndalem yang lagi piket malam ini". Ucap Bu Rini"Baik bu. Salwa permisi dulu, Assalamu'alaikum ". Ucap Salwa
"Wa'alaikumussalam".
Salwa nampaknya bingung melangkahkan kaki menuju Ndalem saat ini, ia hanya berdiri mematung melihat bangunan dalem yang berjarak 50 m dari tempat ia berdiri, ingin kembali ke kamar tapi ia butuh jahe itu.
Tanpa Salwa sadari ada sepasang mata yang memperhatikan gerak-geriknya.
"Ekhmm"
Satu deheman yang berhasil membuat Salwa kaget.
"Hantuuuuuuu"
"Saya bukan hantu". Ucap Abian
"M-maaf Gus, habisnya Gus muncul tiba-tiba, mana cahayanya remang gitu, muka gus juga pucet". Ucap Salwa
"Kamu ngapain disini?".Tanya Abian
"Gus sakit ya". Balas Salwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Jalur Pesantren
RomansaHal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi di tengah eratnya hubungan kedua sahabat itu. Bagaimana jadinya jika mereka menyebut orang yang sama dalam doanya. "Ayumi dan Salwa" begitu orang-orang menganal mereka.