Part 2

61 23 1
                                    

"Iss Sal seruisslah, kita mondok bareng ya". Ucap Ayumi memelas mengayun-ngayunkan tangan salma yang sedang pura-pura pingsan.

"Mondok tu ribet Ay, ga bebas harus setor hafalan lah, makan aja ada jamnya, terus harus bangun tengah malem dan lo tahu kan gue bangun pagi aja susah Ay".

"Di coba aja dulu, kan mau berubah"

"Gue pikir-pikir dulu"

"Ga ada pikir-pikir kita berangkatnya minggu depan, jadi lo pamit ya sama ortu lo sebelum kita berangkat, kalo gue udah di restuin 100%"

"Lo serius,,Ay mending lo ngajak gue hiking gunung 20.000 MDPL deh, seriusan Ay gue ga mau mondoooookkk". Ucap Salwa merengek pada sahabatnya itu.

Tiga hari kemudian...
Di Kantor

Hari ini Salwa dan Ayumi berencana akan pamit kepada pimpinan tim. Setelah drama panjang pembujukkan Ayumi kepada Salwa, ia berhasil membujuk Salwa untuk mondok. Salwa pun sudah mengantongi restu kedua orang tuanya, bahkan tadinya Salwa mengira orang tuanya akan menentang kemauan anaknya itu nyatanya nihil, orang tuanya justru mendukung penuh keputusan sang anak untuk mondok terlebih lagi mondoknya bersama Ayumi.

"Ngapain menghadapnya harus ke bu Andini sih, rekam jejak gue ga baik dimatanya huaa". Ucap Salwa.

"Gue juga takut bambang". Saut Ayumi

"Sutttt, Bambang kan nama suami bu Andini".

"Eeh i-iya yah"

Mereka sudah berada di depan ruangan Pimpinan Tim yaitu Ibu Andini yang terkenal dengan tatapan tajam bak ujung samurai, keduanya enggan untuk membuka pintu ruangan itu karna takut akan sorot mata bu Andini.

Ceklek

Pintu terbuka di ikuti dengan sautan seseorang. "Masuk kalian".

"I-iya bu". Saut mereka

"Saya dengar kalian akan mengundurkan diri, saya juga sudah mendengar alasan kalian mengundurkan diri karna kalian ingin mondok, benar begitu?". Tanya bu Andini

"I-iya bu". Jawab Ayumi Ragu

"Ya gitu bu, kita pengen nyari jati diri yang sesungguhnya. Keren kan bu". Tambah Salwa
Sontak omongan Salwa membuat reflek Ayumi menginjak kakinya.

"Awwh sakit Ay". Pekik Salwa.

"Berapa lama kalian akan mondok?". Tanya Bu Andini

"Tiga bulan bu". Jawab Ayumi

"Gini aja, kalian tetap di perusahaan ini tapi selama tiga bulan kalian mondok saya ga akan bayar gaji kalian nanti setelah kalian selesai mondok kalian boleh bergabung lagi bersama tim, kalau boleh jujur kalian sangat kompeten selama ini, perusahaan butuh orang-orang seperti kalian". Ucap Bu Andini

"Omoooo jinjjja,,,gumawooo ahjumma". Ucap Salwa dengan drama terharunya

"Kamu bilang apa?".Tanya ibu Andini melotot

"E-enggak, bu maaf, makasih bu atas pengertiannya" Ucap Salwa merasa bersalah

"Ya sudah kalian balik keruangan nanti buat surat pengunduran diri sementara di tanda tangani ibu Linda dan saya sekalian jangan lupa pamitan sama tim".

"Baik bu" Ucap Ayumi

"Oh ya bu doain Salwa dan Ayumi dapet jodoh ya di pesantren" imbuh Salwa

"Salwa lo apaan sih". Bisik Ayumi

Sementara itu di ruangan heboh dengan kabar bahwa  Ayumi dan Salwa akan risign, semuanya kaget terlebih lagi Rani, ia sangat kehilangan 2 rekan kerjanya itu.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka, dua sahabat itu memasuki ruangan, pastinya dengan sorak heboh si pembuat onar Salwa.
"Guys, gue sama Ayumi bakal risign sementara....yeaayy babay ruangan yang indah, gue pasti bakalan rinduu hihi". Sorak Salwa

"Kok pada diem yah". Bisik Ayumiii

"Salwaaaa Ayumiii kok kalian risign sih huaaaaa". Teriak Rani yang sontak memeluk keduanya.

"Aelah tiga bulan aja wey". Saut Salwa

"3 bulan kalian ga nongol lagi disini, gua jemput paksa". Saut Rendi

"Eh kalian mau dengar sesuatu ga". Ucap Ayumi

"Apaan Ay". Tanya Rani

"Si Salwa masa manggil bu Andini ahjumma"

"Huaaaaaaaaaaaaa gua bakal rindu ke-rendoman kalian". Ucap Rani yang kali ini lelucon mereka membuatnya semakin sedih karena pastinya hal itu akan ia rindukan.

********

Tibalah hari dimana kedua sahabat itu akan pergi ke pondok pesantren yang dipilih oleh Ayumi, pagi ini Ayumi di antarkan kedua orang tuanya ke kost Salwa, yah kedua orang tua Ayumi sengaja datang dari Makassar untuk menengok anaknya yang akan mendok itu. Mobil Pak Ilham melaju menyusuru jalan Kota Jakarta pagi itu. Setelah menempu perjalanan beberapa menit Ayumi dan orang tuanya tiba di kost Salwa, disana sudah berada kedua orang tua Salwa yang menyambut kedatangan mereka.
"Gile, lo mobil baru lagi". Ucap Salwa melihat mobil yang dikendarai Ayumi

"Gatau ayah gabut jadi semalem dateng langsung dengan mobil-mobilnya di angkut dari diler". Ucap Ayumi

"Defisini anak tunggal kaya raya ya lo". Ucap Salwa

"Alay lo, oh ya barang-barang lo mana?".Tanya Salwa

Salwa menarik tangan Ayumi menuju kamarnya meninggalkan kedua orang tua mereka yang sedang berbincang di teras kost Salwa.

"Salwaaaaaaaaaa, lo mau mondok apa pindah kost". Ucap Ayumi frustasi

"Ini tuh udah gue pilih-pilihin tau, gue ga bisa ninggalin printilan pink unyu-unyu ini nanti berdebu gimana, kan kita tiga bulan mondoknya". jawab Salwa

"Tapi ga empat koper juga Sal, please jangan malau-maluin, gue aja cukup satu koper dan tas ransel ini lo ngapain bawa empat. Astagfirullah".

Setelah perdebatan panjang kali lebar tiba saatnya dua gadis itu berpmitan kepada orang tuanya masing-masing segera mungkin mereka melaju menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Di Bandara moment pamitan kedua berlangsung.
"Ay tante titip Salwa yah, saling jaga ya kalian berdua". Pinta Bu Lastri

"Baik tante" Ucap Ayumi

"Tante juga titip Ayumi ya nak". pinta bu Lusiana

"Siap tante". Ucap Salwa

"YOGYAKARTAA Kami datang" teriak keduannya.




_______________*****________________

JANGAN LUPA VOTE YAH GUYS

HAPPY READING!!!!!!

Jangan Lupa
👉🏽FOLLOW WP @pena_orwa
👉🏽FOLLOW IG @pena_orwa

Jodoh Jalur PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang