Hal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi di tengah eratnya hubungan kedua sahabat itu.
Bagaimana jadinya jika mereka menyebut orang yang sama dalam doanya.
"Ayumi dan Salwa" begitu orang-orang menganal mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*********
Jam menunjukkan pukul 10.00 Ayumi dan Salwa tiba di Bandara Internasional Yogyakarta setalah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Keduanya akan melanjutkan perjalanan menuju pondok pesantren yang ada di Wonosari Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. "Ay gue laper". Ucap Salwa
"Ya udah kita makan dulu, tapi kalo ga keburu lo makannya di bus aja". Jawab Ayumi
"Terserah deh yang penting makan".
Setelah memutuskan membeli makanan keduanya segera bergegas masuk bus tujuan Wonosari. Dalam perjalanan mata mereka di manjakan oleh pemandangan sawah juga ladang yang sangat indah. "Oh ya Ay, gue baru ingat kita mondaknya di pesantren mana?". Tanya Salwa
"Pondok Pesantren Riyadul Yuda Wonosari"
"ponpesnya di pelosok Wonosari". Tambah Ayumi
"Gapapa, gapapa banget di pelosok dan gapapa banget lo ngak bilang dulu ke gue ay gapapa Ay, asal sama lo deh".Ucap Salwa memelas.
Dalam hatinya begitu banyak pikiran buruk tentang pesantren belum lagi sekarang ia tahu bahwa ponpesnya berada di pelosok yang pastinya jaringan tak akan nampak. Bagaimana mungkin ia akan menjalani hari selama tiga bulan lamanya.
"Neng ini pemberhentian terakhir kalo untuk akses ke ponpesnya sebelah sana neng, oh ya jam segini ojek belum pada dateng biasanya sore tapi kalo di tempuh jalan kaki bisa juga neng, ga jauh kok". Ucap kernet bus menjelaskan sambil menunjuk arah ponpes Riyadul Nahda.
"Makasih mas". Ucap Ayumi dan Salwa.
"Ay gasalah nih kita jalan kaki sambil bawa koper". Ucap Salwa
"Ya ga salah lah, untung koper lu tinggal dua coba kalo empat bayangin aja gimana repotmya". Jawab Ayumi
Keduanya mulai melangkahkan kaki menyusuri sawah yang ada disekitar jalan akses itu, tak terasa tenggerokkan Ayumi mulai kering. "Sal gue haus, beli minum yuk, tapi warungnya udah lewat". Pekik Ayumi
"Kenapa nga sekalian depan pager pesantren lu minta balik beli air Ay". Ucap Salwa
"Kan tadi gue belum haus".
"Ya udah balik lagi dong berarti"
Tiba di warung keduanya mengambil minuman dingin lalu melanjutkan perjalanannya menuju Ponpes, tak terasa gerbang ponpes sudah menampakkan bangunan dari dalam, mata mereka mulai berbinar-binar.
Saat sedang menepis jarak menuju gerbang keduanya mendengar dari arah belakang seseorang tiba dengan mengendarai motor besar, sontak saja mereka memutar badan ke arah orang itu. "Ay kok mukanya ga kelihatan, fix dia bakal begal kita Ay". Bisik Salwa
