Pak Budi dan Rencana Gila lainnya

49 9 3
                                    

Sekala, Johan dan Joshua sudah tiba di hotel tempat mereka bekerja, alasan mereka berangkat lebih awal adalah karena Budi dan Intan datang untuk berkunjung. Maka dari itu mereka berinisiatif menawarkan tour untuk Intan -- ibu Sekala -- yang kebetulan belum pernah datang ke hotel.

"Gue mau ke bokap ya, kalian mau nemenin nyokap gue keliling?"

"Iya! ayo tante." Joshua dengan sigap mengajak Intan berkeliling bersama dengan Johan, meninggalkan Sekala yang sudah siap bertemu dengan Budi.

"Pa~"

"Duduk sini Kal?" Budi menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya. "Ruangan kamu nyaman juga Kal, enak mana sama yang di Jakarta?"

"Sama aja pa, papa mau ngomong sesuatu ya sama aku?"

"Tahu aja anaknya pak Budi~" kekeh budi ketika melihat raut wajah Sekala yang sudah berubah masam.

"Ayo pak Budi mau ngomong apa?"

"Gini Kal, nanti malem papa ada pertemuan sama temen papa, tapi papa nggak bisa karena ada janji penting dari sebelumnya, jadi papa mau langsung ke Jakarta sore nanti, jadi kamu wakilin papa ngobrolin kerja sama hotel ini sama beliau ya."

"Siapa emangnya pa? Kala udah pernah ketemu belum?"

"Belum deh kayaknya, ini temen papa orang Surabaya, tapi punya beberapa bisnis di beberapa kota, salah satunya Bandung. Jadi nanti kamu gantiin papa ya?"

"Boleh pa, kapan pertemuannya?"

"Sekitar jam 7 malam, nanti papa kabarin temen papa setelah ini."

"Namanya siapa?"

"Pak Januar."

"yaudah kalau begitu, nanti Kala yang datang."

"Makasih ya Kal?"

"Sama-sama pa, tumben banget bilang makasih?"

"Hahaha enak aja! emang papa nggak pernah bilang terima kasih apa?"

"Hmmm emang jarang sih seinget Kala."

"Iya kan~"

Pintu ruangan terbuka, memperlihatkan Intan, Johan dan Joshua yang baru selesai berkeliling hotel bersama. Menikmati udara sejuk dengan pemandangan yang di dominasi oleh warna hijau yang menyegarkan mata. Apalagi untuk Intan yang jarang mengikuti Budi saat ada pekerjaan di luar kota.

"Gimana ma hotelnya?" Budi dengan antusiasnya bertanya dengan mata berbinar menatap sang istri.

"Udaranya juara banget pa, luas juga, bersih pula. Kamu hebat deh Kal langsung keren begini hotelnya, terakhir yang mama lihat lewat foto dari papa nggak begini Kal."

"Bukan karena aku doang ma, Johan sama Joshua juga udah berperan penting buat hotel ini."

"Iya betul~ kalian semua hebat deh." Intan dengan riangnya memberikan dua jempolnya pada Sekala, Johan dan juga Joshua.

"Tante kami masih ada pekerjaan lain, kami permisi dulu ya, pak bos~" ucap Johan pada Intan dan Budi, sambil melihat jam pada lengannya.

"Ahh iya ya sudah sana kalian kalau masih ada pekerjaan."

Setelah itu mereka berdua pergi meninggalkan ruangan Sekala, menuju ke ruangan mereka masing-masing.

"Kal papa sama mama mau ke cafe bawah ya."

"Iya pa, Kala nggak temenin ya, Kala masih ada kerjaan."

"Iya lanjutin aja, ayo ma~"

"Jangan terlalu capek ya sayang~" Intan membelai lembut kepala anak semata wayangnya, sambil tersenyum dengan bangga karena anaknya sudah tumbuh besar dan pintar.

Family For The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang