Chapter 1

209 17 2
                                    

Kerajaan Selaparang, kerajaan kecil yang kurang begitu terkenal. Walaupun merupakan negara kecil tapi hidup rakyatnya sangat diberkahi dengan hasil panen yang melimpah.

Suatu hari, di distrik Sembalun. Warga disana dihebohkan dengan kemunculan burung besi aneh dengan round segi lima merah disayapnya. Burung aneh itu terlihat tidak mengepakkan sayapnya dan kedatangangan diiringi dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Di distrik Bayan, warga disana juga dihebohkan dengan kapal besar yang terbuat dari besi.

Tiga hari lamanya kabar itu tersebar. Seorang prajurit memacu kudanya memasuki istana di ibukota Praya. Prajurit itu turun dari kudanya dan memberi hormat kepada datu atau raja yang menguasai Selaparang.

Prajurit itu berkata "Datu, seluruh warga mengabarkan adanya burung besi aneh yang terbang mengitari sembalun dan di pantai Bayan warga disana juga melihat kemunculan benteng terapung di lepas pantai"

"Benteng terapung? tidak mungkin itu dari kerajaan Bali, apakah itu dari kekaisaran Majapahit?" Ucap Datu

"Kami akan segera mengirim prajurit untuk memeriksa benteng terapung itu" ucap Prajurit

"Tetap kabari apa yang kalian dapatkan" ucap Datu

"Siap" kemudian si prajurit pergi dengan kudanya.

Tiga hari kemudian, Perahu - perahu kerajaan Selaparang mulai mendekati benteng terapung itu. Jenderal kerajaan Selaparang, Lalu Ahmad Munajab berkata "bukankah itu bendera perang Majapahit?" Sembari memperhatikan bendera dwi warna merah putih yang berkibar diatas benteng terapung tersebut.

"ada orang yang melambaikan tangan diatas sana" ucap seorang prajurit yang menunjuk sekumpulan orang yang melambaikan tangan diatas benteng terapung itu.

Pintu karbarata tiba - tiba terbuka, di dalamnya ada dermaga dan sekumpulan perahu aneh yang beberapa diantaranya terbuat dari karet dan yang lainnya terbuat dari bahan keras yang kelihatannya bukan dari besi.

Lalu Ahmad Munajab dan prajuritnya memasuki benteng terapung itu dan melihat ada seseorang diatas dermaga. Orang tersebut memperkenalkan diri "Saya kapten Mustafa Arya Syahputra dari Angkatan Laut Republik Indonesia, selamat datang di KRI. Kediri 30"

KRI. Kediri 30, salah satu dari dua kapal induk kelas Surakarta yang diresmikan pada tahun 2097. Memiliki panjang 248m. Dan dilengkapi 5 pesawat tempur tipe SU72 buatan Rusia, 10 pesawat tipe F60 Flicker standar Nato dan 2 pesawat pengintai ME 30 Savana buatan asli Indonesia yang salah satunya lagi berlalu lalang di distrik sembalun dan juga dilengkapi transport helikopter CH - 130 Chinhook.

Ahmad berkata " saya Lalu Ahmad Munajab dari kerajaan Selaparang, apakah kalian bagian dari kekaisaran Majapahit? Karena kalian mengibarkan bendera perang kekaisaran Majapahit di laut kami" sambil memegang pedangnya

Kapten Mustafa seketika kebingungan dan berkata "kami datang disini dengan damai, kami dari Republik Indonesia menawarkan kerajaan anda diplomasi yang menguntungkan kerajaan anda"

"Coba jelaskan apa itu Republik Indonesia, dan siapa rajanya?" Ucap Ahmad

Kapten Mustafa kemudian memanggil dua orang diplomat dan berkata "kedua orang ini akan menjadi perwakilan kami, jadi jaga mereka baik - baik, karena mereka yang akan menjelaskan semuanya dihadapan raja kalian"

"Baiklah kalau begitu" ucap Ahmad yang kemudian menyuruh dua diplomat indonesia itu naik ke perahunya.

Mereka berjalan menggunakan kereta kuda, Ahmad berkata "perjalanan ke Praya akan memakan waktu 4 hari dengan kereta, coba jelaskan apa itu Republik Indonesia?"

In Nusantara World : Bagaimana Negara +62 Bekerja Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang