Chapter 11

67 5 2
                                    

Deny Corburator hendak mengundang Rahmat ke dalam podcastnya tapi malah yang datang adalah Ilham.

Deny berkata "loh, kok anda yang datang, kemana pak Rahmat?"

"Pak Rahmat kali ini sedang sibuk sih, makanya dia suruh saya datang, biar ada yang wakilin" ucap Ilham

"Baiklah kalau begitu, kira - kira apa langkah yang diambil indonesia saat berada di dunia baru ini?" Ucap Deny

"Seperti yang kita lihat sih, langkah Indonesia itu masih seperti negara pada umumnya, menjalin diplomasi, berdagang, dan menyebarkan pengaruh" ucap Ilham

"Menyebarkan pengaruh? apa yang pak Ilham maksud?" Ucap Deny

"Iya seperti yang anda tahu sih, apa tujuan anda membuat nama Deny Corburator?" Ucap Ilham

"Biar ada yang mengenal saya lah" ucap Deny

"Nah itu, hehehe" ucap Ilham sambil tertawa cringe

"Oalah hahaha, jadi itu loh maksudnya menyebarkan pengaruh, saya kira pemerintah bakal berencana merubah indonesia jadi seperti amerika" ucap Deny

"Kalau dikira mirip seperti amerika serikat, iya itu juga pernah di pertanyakan sama Nana Jihad, yang penting kita jangan terlalu ikut campur dalam politik dalam negeri negara lain, kan negara kita cinta damai" ucap Ilham.

"Kata cinta damai ini pasti maknanya ambigu ini, hehehe, harusnya kita bisa melakukan apa saja sih, soalnya disini tidak ada US atau PBB, apakah Indonesia akan melancarkan program senjata Nuklir kedepannya?" Ucap Deny

"Kalau untuk Nuklir sih, hampir semua kapal dan peradaban kita digerakkan oleh uranium, jadi fokus utama kita itu iya penggunaan energi dulu, apalagi di dunia lama kita, Indonesia dibatasi akses untuk menambang uranium. Syukurnya kita berpindah ke dunia baru ini adalah kita bebas melakukan apa saja" ucap Ilham

"Ini yang saya suka dari pemerintahan pak Rahmat, pasti bakal banyak langkah dan inovasi yang bertujuan untuk keuntungan negara, apalagi setelah Papua Nugini dan Malaysia bagian kalimantan gabung jadi bagian dari kita seperti Timor Leste pada saat waktu itu, moralitas bangsa kita itu meningkat, dan itu bagus untuk persatuan" ucap Deny dengan perasaan terharu.

"Aku juga berpikir seperti itu sih, langkah politik yang diambil pak Rahmat itu selalu diluar kepala kita, iya makanya kalau dia mau maju dua periode, saya bakalan selalu membantu dia, soalnya saya tahu tujuannya itu pasti sangat mulia bagi negara" ucap Ilham.

"Satu pertanyaan lagi, kira - kira apa langkah yang diambil Gusti Ayu Made Rai untuk membebaskan kerajaannya, apakah indonesia bakal terlibat?" Ucap Deny.

"Kalau masalah itu ya Alhamdulillah sih, soalnya di dunia manapun penjajahan harus segera dihapuskan, kalau berbicara tentang langkah Putri Rai, YO NGAK TAHU, KOK TANYA SAYA?" Ucap Ilham

Sedangkan itu di kantor partai NasBung (Nasional Pembangunan) Arya Pulu yang merupakan ketua partai menerima kunjungan dari ibu Sumegi Wati.

Ibu Megi berkata "Pak Arya harus memikirkan lagi, apakah bapak masih mau berkoalisi dengan pak Rahmat?"

"Pengaruh pak Rahmat sih semakin lama semakin meningkat, makanya untuk keuntungan partai saya, saya tetap bakal berkoalisi dengan pak Rahmat" ucap Arya

"Bagaimana dengan wacana bapak yang menunjuk Haris Basudewa untuk maju ke Pilpres periode besok?" ucap Ibu Megi

"Iya itu bisa kita pikirkan, apalagi kinerja Pak Haris sebagai gubernur Jakarta juga bisa dibilang biasa saja, bahkan keputusannya banyak yang kontroversial" ucap Arya

"Kenapa bapak sekarang meragukan Haris Basudewa? menurut saya dia bagus - bagus saja sih dalam memimpin Jakarta walaupun saya secara pribadi benar - benar gak suka sih soalnya dia lebih bajingan ketimbang Rahmat, apalagi cara dia menyingkirkan Ahuk pas pilgub kemarin" ucap ibu Megi

"Masalah Ahuk kemarin sih, itu pak Purnomo yang punya ide, apalagi saat itu dia dibantu sama Habib Risky. Jadi jika ingin menang, iya bawa aja isu - isu agama" ucap Arya.

"Jadi pak Pur yang punya ide, bajingan sekali menhan satu ini" ucap ibu Megi yang terkejut.

"Iya begitulah faktanya, politik itu sangatlah liquid, kemarin dia adalah temanmu, besok dia akan menjadi musuhmu, asalkan ada keuntungan iya tidak ada salahnya berteman dengan musuhmu, seharusnya kau sangat paham dengan itu Ibu Megi" ucap Arya

Di kerajaan Bali setelah sekian lama, raja Warmadewa akhirnya bisa jalan berduaan dengan raja Sayid di pelabuhan Gelgel yang sedang di perbaiki.

Raja Warmadewa berkata "sudah lama kedua kerajaan kita tidak saling berhubungan"

"Iya, itu karena kau mengalami tekanan dari kekaisaran Majapahit bukan?" Ucap Raja Sayid.

"Iya begitulah, saya sangat bodoh mau menandatangi perjanjian dengan mereka" ucap Warmadewa

"Saya juga mengerti dengan kondisi itu, saat prajurit kerajaan anda menyerang kerajaan kami, saya juga tidak memiliki pilihan. Tapi semenjak ada kerajaan Indonesia di dunia ini, mereka ikut bantu mempertahankan kerajaan kami bahkan dari serangan kekaisaran Majapahit" ucap raja Sayid

"Ada satu pertanyaan dibenakku, kenapa panji - panji mereka sama persis dengan milik Majapahit?" Ucap Warmadewa kebingungan.

"Rumornya sih, mereka ini memang kekaisaran Majapahit dari dunia lain, bahkan saya sangat penasaran dengan sejarah kelam mereka dan sosok yang membebaskan mereka" ucap Sayid

"Semakin kelam pengalaman suatu kerajaan maka makin kuat kerajaan itu, saya yakin kerajaan mereka telah melewati masa - masa yang sulit kita bayangkan, saya sangat berharap kalau kerajaan Indonesia menjadi kerajaan yang selalu diselimuti kebijaksanaan" ucap Warmadewa

Iya begitulah, pengaruh Indonesia di dunia lain makin kuat, apalagi ketika rumor kekalahan Majapahit terdengar di seluruh dunia. Akibatnya beberapa kerajaan ingin mencari tahu siapa itu Indonesia dan segera menjalin hubungan. Intinya iya "Rahmat dua periode 😎✌"

In Nusantara World : Bagaimana Negara +62 Bekerja Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang