Chapter 15

75 6 7
                                    

Di IKN Rahmat sedang berbicara kepada Ilham, Ilham berkata "sebenarnya apa yang kau pikirkan?"

"Di jakarta pasti ada armada US carrier strike group" ucap Rahmat

"Maksudnya USS. Nimitz?" Ucap Ilham

"Benar, kita rubah namanya jadi KRI. Majapahit 40" ucap Rahmat

"Apa bisa begitu?" Ucap Ilham keheranan

"Soalnya kita kekurangan armada, tidak cukup jika kita hanya mengandalkan kediri dan surakarta, kita butuh satuan tambahan soalnya kita akan berperang dengan dua front" ucap Rahmat.

"Iya juga, Majapahit memiliki pengaruh besar di samudra selatan, tanpa kita sadari kemungkinan kita bakal kecolongan, terutama di papua Nugini" ucap Ilham

Keesokan harinya Ilham mengunjungi USS. Nimitz, dia bertemu dengan kapten Arthur Edware Baker. Ilham berkata dalam bahasa inggris yang berarti "pemerintah kami saat ini sangat membutuhkan anda, apakah anda dan seluruh kru anda bersedia terafiliasi ke dalam TNI?"

"We thought about joining your army, at least until we get back to our home world" ucap kapten Arthur

"So, do you agree?" Ucap Ilham

"Of course" ucap Arthur

"For the time being, your ship's name will change to KRI. Majapahit number 40, is that okay?" Ucap Ilham

"If it is for identification purposes, we accept. that's because in this world we have no choice but to join you guys" ucap Arthur.

Dengan ini secara resmi USS. Nimitz berganti nama menjadi KRI. Majapahit dengan nomor lambung 40. Ok itu aja.

Kembali lagi ke ibu Sumegi Wati yang sangat khawatir dengan peningkatan ekstabilitas dan pengaruh dari Rahmat akibat deklarasi perang melawan Majapahit, dia terus menyeru diplomasi damai dan menuntut agar kekaisaran Majapahit segera menahan pangeran Wardana (ini nenek kek nya udh stres😑)

Kabar deklarasi perang ini juga ditanggapi oleh Nana Jihad dalam acara talkshow Mata Nana. Dia mengundang pakar politik dan ahli strategi perang Agung Suparma dan pengacara kondang Hotman Medan (entar kalau Hotman Paris demo kita ganti lagi namanya)

Pak Agung menjelaskan "Indonesia kemungkinan bakal menang perang, tapi kerugiannya itu tidak sedikit, bukan hanya karena jarak tapi juga karena ya... Indonesia sudah kecolongan yang mengakibatkan tragedi pembantaian itu"

"Kalau menurut pak Hotman bagaimana menurut pandangan hukum?"  Ucap Nana

"Pangeran Wardana ini sih sudah dibilang keterlaluan, dia bukan hanya membantai, tapi menyandera. Saya harap pangeran Wardana mendapatkan hukuman mati karena tindakannya ini merupakan tindakan terorisme" ucap Hotman

"Baiklah ya pak, hukuman mati memang lebih pantas ketika pangeran Wardana ditangkap, kalau begitu kita akan lanjut lagi setelah jeda berikut ini" ucap Nana dan acara pun dalam jeda iklan

Itu aja dulu ya, sudah habis ideku kali ini. Intinya pangeran Wardana di hujat dan Rahmat tetap maju dua periode 😎✌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Nusantara World : Bagaimana Negara +62 Bekerja Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang