Chapter 2

145 13 16
                                    

Di pelabuhan Lembar, para prajurit Selaparang sedang berjuang menembaki pasukan kerajaan Bali dengan meriam dan senapan lontak di balik benteng.

Di pelabuhan Lembar, para prajurit Selaparang sedang berjuang menembaki pasukan kerajaan Bali dengan meriam dan senapan lontak di balik benteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar : Senapan Lontak

prajurit 1 berkata "mereka terlalu kuat, beberapa bagian benteng kita juga sudah hancur"

"Menurut kabar, mereka dibantu kekaisaran Majapahit" ucap prajurit 2

"Ahh... aku benci sama orang - orang Majapahit" ucap prajurit 3 sambil menembaki senapan lontaknya.

Kapal - kapal kerajaan Bali mulai mendekati bibir pantai. Dayat Al - Zikri jenderal Selaparang yang memimpin pasukan memberi perintah "keluarkan pedang kalian, kirim mereka semua ke neraka"

Disaat kapal - kapal kerajaan Bali mendarat, seketika terdengar suara dengungan aneh. Ternyata Helikopter tempur tipe Tiger 72x tiba. Semua seketika memperhatikan dengan perasaan heran.

Pilot helikopter itu berkata "pasukan kerajaan Bali, kami bangsa Indonesia tidak ingin memulai konflik dengan kalian, jadi segera jatuhkan senjata kalian dan pergi dari tanah ini"

Gusti Ayu Made Rai, seorang putri bangsawan Bali memimpin pasukan yang menginvasi Selaparang berkata "apa maksudmu menyuruh kami pergi?"

"Kami tidak ingin memulai konflik dengan kerajaan anda nona. Dan Selaparang sekarang adalah sekutu kami, jadi cepat bawa pasukanmu pergi dari sini" ucap sang Pilot

"Enak saja kamu menyuruh aku pergi, aku Gusti Ayu Made Rai, Putri bla bla bla...." ucapan Made Rai membuat Pilot helikopter malas untuk menanggapinya.

Dari dalam hati pilot Helikopter berkata "apaan sih ini cewek, cerewet benar"

Sedangkan Dayat dan pasukan Selaparang yang lain menonton dengan skeptis ocehan Made Rai. Prajurit satu berkata "sebenarnya kita lagi apa sih?"

"Entahlah, rasanya kepengen pulang aja" ucap Dayat

Pilot Helikopter yang mulai bosen seketika menembakkan senapan mesinnya ke layar salah satu kapal kerajaan Bali hingga kapal itu tidak lagi memiliki layar.

Gusti Ayu Made Rai langsung terdiam melihat layar salah satu kapalnya roboh. Made Rai dengan jengkel berkata "awas kau...."

"Cepat pergi dari sini, dasar kau cewek gak tahu diri, CEPETAN....!!! sebelum aku bunuh semua anak buahmu" ucap si pilot dengan nada emosi.

Mendengar itu made Rai menahan emosinya memerintahkan ke anak buahnya "ayo mundur, mundur, mundur" pasukan kerajaan Bali akhirnya mundur.

Pasukan kerajaan Selaparang yang memperhatikan seketika keheranan melihat pasukan kerajaan Bali mundur kembali ke kapal mereka.

"Jadi, kita harus bagaimana?" Ucap salah satu Prajurit kepada Dayat.

Di lepas pantai Lembar, disaat pasukan Bali kembali dengan kekalahan (mental) Putri tercinta mereka, Gusti Ayu Made Rai melihat sebuah kapal besi. Dia mengeluarkan teropongnya, melihat bendera merah putih yang berkibar dia berkata "itu kapal kekaisaran Majapahit? Kenapa tidak membantu kita sih"

KRI. REM 331 kapal fregrat hasil retrofit dari kelas SIGMA hanya diam memperhatikan armada kerajaan Bali yang kembali ke wilayah mereka.

Dua bulan yang lalu

Provinsi IKN, Indonesia. Presiden Rahmat Vincent Raharjo, baru saja dilantik jadi presiden. Rahmat duduk di kursi presiden, sambil meregangkan diri, Rahmat berkata dalam hati "enaknya jadi presiden, setelah beberapa kali perjuangan, mulai dari jadi tukang kayu, jadi walikota, terus jadi gubernur, tanpa sengaja juga mengkhianati partainya ibu Megi dan sekarang aku akhirnya dengan bantuan pak Purnomo aku bisa duduk disini, ahhh.... senangnya...."

Seketika menteri pertahanan Purnomo Agus datang dan berkata "pak Rahmat, saya membawa kabar penting"

Seketika sifat Rahmat berubah jadi bijaksana dan berwibawa. Rahmat berkata "kabar apa itu?"

"Amerika serikat menginginkan kita membangun kembali pangkalan militernya di Natuna" ucap Purnomo

"Kira - kira tujuan mereka apa ingin mendirikan pangkalan militer dan ada keuntungannya gak?" Ucap Rahmat

"Mereka berjanji bakal memberikan kita satu squadron F60 khusus Nato, tapi jika kita menerimanya, hubungan diplomasi kita dengan China dan sekutunya bakalan kacau" ucap Purnomo

"Ini bakal jadi dilema, kalau begitu terima saja, tapi jatuhkan tempo waktu agar mereka tidak berlama - lama disini, semoga saja pihak China tidak mencurigai kita" ucap Rahmat

Beberapa saat, setelah persetujuan 20 pesawat F60 Flicker telah tiba dan masih tersisa 40 pesawat lagi sesuai rencana. Di pelabuhan duta besar Amerika Johnnatan Walker berkata "anggap saja ini DP, jika anda jadi membangunnya, 40 pesawat sisanya bakalan menyusul"

Tiba - tiba saja langit menjadi mendung. Bukannya hujan, malah turun salju, tapi kejanggalannya walaupun salju turun, tapi suhu tetap hangat dan kondisinya mirip seperti hujan biasa. Johnnatan seketika menghubungi amerika, tapi tidak ada sambungan, Rahmat seketika menghubungi Purnomo, menyuruh Purnomo untuk datang. Johnnatan dan duta besar negara lain juga disuruh untuk segera datang ke istana IKN dikarenakan ada sesuatu hal yang janggal.

Di Istana IKN jajaran pemerintah, perwakilan BMKG, Lapan dan para duta besar dari masing - masing negara berkumpul. Perwakilan BMKG mengatakan "ada sesuatu yang janggal disini, ini yang kami dapatkan dari satelit" proyektor dinyalakan.

Perwakilan LAPAN berkata "wilayah disekitar kita tiba - tiba berubah, seperti yang kita lihat tidak ada semenanjung Malaysia hanya ada sabah dan serawak, tapi untungnya papua Nugini masih ada"

Duta besar Papua Nugini bersyukur karena wilayahnya masih ada. Tapi Duta besar yang lain tidak percaya dikarenakan mereka takut tidak akan bisa pulang kembali ke negara mereka.

Duta besar Jepang Hideki Sakamoto berkata "segera kirim tim ekspedisi ke dunia luar, kami tidak yakin dengan ini" diikuti dengan suara riuh dari masing - masing duta besar.

Wakil presiden Ilham Rayan Utama berkata dengan tegas "harap semua tenang dulu"

Rahmat kemudian berkata "kami akan segera menyelidiki hal ini, dengan ini kami akan mengirim 24 tim ekspedisi, tapi sebelum itu ada yang harus kami selesaikan dulu"

Setelah rapat selesai, Rahmat, Ilham, dan Purnomo bertemu di ruang presiden. Ilham berkata "menurutmu, apa yang harus kita lakukan sekarang"

"Pak Pur, apakah anda tahu kekuatan Papua Nugini sekarang bagaimana? dan apakah anda sudah meyakinkan sultan Sabah, Serawak dan Brunei agar bergabung dengan kita?" ucap Rahmat

"Sudah, ketiga sultan setuju jadi provinsi baru kita, tapi Papua Nugini bisa jadi ancaman bagi kita di dunia baru ini" ucap Purnomo

"Kalau begitu, usahakan agar Papua Nugini mau menjadi bagian dari negara kita, bila perlu tekan mereka dengan kekuatan militer" balas Rahmat

"Loh Rahmat, bahaya ini, kalau sampai para duta besar tahu, bisa jadi ancaman bagi kita" ucap Ilham

"Tenang saja Ilham, aku sudah memikirkan matang - matang, tugasmu sekarang meyakinkan para duta besar agar segera bergabung dengan kita, bilang kepada mereka, hal ini sangat diperlukan untuk menjamin keamanan kita di dunia baru ini" ucap Rahmat

Satu bulan kemudian, melalui tekanan secara halus Papua Nugini akhirnya mau menjadi bagian dari Indonesia dan angkatan bersenjata Papua Nugini terafiliasi ke dalam TNI. Walaupun Rakyat Papua Nugini menolak tapi Gubernur Jenderal Papua Nugini meyakinkan rakyatnya kalau Papua Nugini tidak memiliki pilihan, bahkan rakyat Papua Nugini juga diberikan kebebasan untuk ikut mengurusi politik Indonesia, sama seperti warga negara Indonesia yang lain. Dan juga karena rayuan Ilham, para duta besar akhirnya mau bergabung jadi WNI dan ikut dalam misi ekspedisi untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara - negara di dunia baru.

In Nusantara World : Bagaimana Negara +62 Bekerja Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang