Chapter 3

110 11 4
                                    

Pagi hari yang cerah, Raja Sayid 1 merasa senang karena mendapatkan kabar kalau Helikopter Tiger milik TNI - AU berhasil menghalau pasukan kerajaan Bali (karena pilotnya lebih galak ketimbang tuan putri sih).

Raja Sayid berkata "aku penasaran dengan kemampuan negeri kalian, kalian hanya satu kapal berani menghalau serangan kerajaan Bali"

"Saya harap, anda menyetujui kerjasama kedua negara kita" ucap Yadi.

"Pasti, tapi ada satu permintaan lagi yang saya inginkan. Kerajaan Bali merupakan sekutu dekat Kekaisaran Majapahit. Saya takut, jika kekalahan kerajaan Bali terdengar oleh mereka, Mereka pasti akan menyerang pulau ini" ucap Raja Sayid

"Maksud anda, anda menginginkan prajurit kami ikut menjaga kerajaan anda dan menerbitkan fakta kerja sama militer" ucap Malik

"Benar, jadi, aku akan ikut dengan kalian dan membicarakan ini dengan raja kalian" ucap Raja Sayid

"Kita akan mengatur keberangkatan nanti sore, jadi, yang mulia bersiap - siap lah terlebih dahulu" ucap Yadi

Raja Sayid mulai bersiap - siap, dia menunjuk Munajab untuk ikut mendampinginya bersama dua pengawal, yaitu Zulkifli dan Surhaen. Dia juga membawa istrinya Lathifa, dan memandatkan putranya Rankesari untuk memerintah Selaparang selama kepergiannya.

Sore harinya, helikopter yang menjemput mereka tiba, tapi pilotnya kebingungan karena tidak ada tempat untuk mendarat di sekitar istana.

Sambil menunjukkan hpnya, Malik berkata "helikopter tidak bisa mendarat disini, jadi mereka mendarat di lapangan terdekat" jangan mengira kalau Malik menggunakan hp atau ponselnya sendiri. Hp yang digunakan Malik dan para diplomat lain menggunakan ponsel satelit yang berbasis jaringan Telkom satelite yang dibagikan pemerintah untuk keperluan komunikasi. Ponsel biasa tidak akan berfungsi maksimal di area tanpa sinyal seluler.

Rombongan berjalan menuju tanda GPS yang ditunjuk. Tiba di lapangan terbuka, Raja Sayid dan Putranya terkagum melihat helikopter baling baling ganda CH - 130 Chinhook.

 Tiba di lapangan terbuka, Raja Sayid dan Putranya terkagum melihat helikopter baling baling ganda CH - 130 Chinhook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar : CH-130 Chinhook

Rankesari berkata "ayahanda, saya tidak yakin anda akan pergi dengan benda ini"

"Ini untuk kesalamatan kerajaan kita, jadi jaga kerajaan baik - baik" ucap Raja Sayid

"Siap Ayahanda, Ibunda, semoga kalian bisa kembali dengan selamat" ucap Rankesari

Setelah semua rombongan naik, helikopter langsung menyalakan mesinnya, Rankesari seketika takjub dan ngeri melihat helikopter mengambang, terbang ke atas langit.

Di dalam helikopter, Raja Sayid dan yang lainnya kagum melihat wilayah kerajaan Selaparang dari atas. Munajab berkata "Datu, ini..."

In Nusantara World : Bagaimana Negara +62 Bekerja Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang