Seseorang sedang mondar-mandir didalam ruangannya. Dia sedang menunggu seseorang yang akan datang sebentar lagi katanya. Namun, sampai jam 7 malam, dia tidak kunjung datang.
"Kemana dia pergi? Awas saja jika dia datang, aku akan menyembelihnya". Gerutunya kesal.
"Jimin, kau"?
Lelaki yang bernama Jimin itu membalikkan tubuhnya untuk menghadap seseorang yang baru saja bicara padanya. Seketika raut wajahnya tidak bersahabat.
"Kau?! Dari mana saja hah?! Kenapa lama sekali?! Aku sudah menunggumu 3 jam yang lalu"! Omelnya.
Seokjin. Dia hanya mengernyitkan keningnya tandanya dia tidak mengerti.
"Apa aku membuat janji padamu"? Tanya Seokjin polos membuat Jimin ingin sekali membenturkan kepala orang dihadapannya.
Jimin mengatur nafasnya agar tenang dan tidak mengamuk pada Seokjin.
"Kau datang ke Busan, karena apa"? Tanya Jimin kalem.
Seokjin sedikit berfikir sebelum menjawab. "Oh! Aku kesini untuk.....".
Jimin sedikit tersenyum, karena Seokjin sudah mengingat tujuannya. Namun...
".......menemui kekasihku". Lanjut Seokjin membuat senyum Jimin hilang seketika.
"KIM SEOKJIN"!!! Teriak Jimin kesal dan marah.
"AKU DATANG KESINI UNTUK KEKASIHMU? BUKANKAH AKU MENELFONMU KARENA RESTORANMU INI ADA MASALAH DENGAN PELANGGAN?! KENAPA KAU MALAH LUPA! ASTAGA"!! Teriak Jimin dengan kalimat panjangnya.
Seokjin membulatkan kedua matanya, dia ingat! Dia ke sini karena teman pendeknya ini menyuruhnya karena ada masalah di restoran nya. Seokjin meringis melihat temanya marah-marah hingga urat lehernya terlihat.
"Hah~ baiklah. Maafkan aku. Jadi, kapan aku bisa bertemu dengan pelanggan itu"? Ujar Seokjin yang terlihat acuh tak acuh.
Jimin geram. Kenapa lelaki didepannya ini seperti tidak merasa bersalah sekali. Padahal dia sudah menunggu 3 jam, bahkan lebih, sedikit.
"Terlambat. Dia sudah pergi sejak sore tadi. Aku menyuruhnya untuk kembali lagi besok, jam 10 pagi". Ujar Jimin.
Seokjin menganggukkan kepalanya, kemudian dia keluar untuk melihat suasana restoran nya yang selalu ramai oleh pelanggan. Di ikuti oleh Jimin di belakangnya.
"Tuan, makanan sudah kami kirim kealamat yang anda berikan". Ujar seorang pelayan menghampiri keduanya, lebih tepatnya, Seokjin.
"Bagus, kembalilah". Ujar Seokjin dan di angguki oleh pelayan tersebut.
"Siapa yang kau kirimkan makanan? Tidak biasanya kau melakukan ini. Apa untuk seorang gadis"? Tanya Jimin karena penasaran.
"Kekasihku". Jawab Seokjin.
"APA? Kau...kau punya kekasih? Siapa dan seperti apa? Apa dia sangat cantik"? Tanya Jimin beruntut dengan antusias nya. Pasalnya ini baru pertama kali mendengar bos nya memiliki kekasih.
"Sangat! Sangat cantik, imut dan manis. Dia juga baik dan selalu ceriah. Aku nyaman dan bahagia berada di sampingnya". Ujar Seokjin sembari membayangkan dirinya bersama kekasihnya.
"Boleh aku melihatnya"? Tanya Jimin penuh harap.
Seokjin menolehkan kepalanya pada Jimin. "Tidak"! Tolaknya.
"Yak! Aku tidak akan jatuh cinta pada kekasihmu! Aku hanya penasaran saja, seperti apa orangnya yang sudah membuat seorang Kim Seokjin ini luluh". Ujar Jimin.
"Tidak"! Tolak Seokjin lagi kemudian pergi.
"Heyy! Kau mau kemana"? Teriak Jimin.
"Pulang"! Balas Seokjin dengan teriakan juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/374227494-288-k669848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim and Jeon (On Going)
Teen FictionJeon Jungkookie, seorang gadis yang sedikit bersifat bar-bar. Dia siswi SMA awal. Di awal masuknya, dia sudah langsung merecoki seniornya yang tak lain adalah seorang ketua OSIS. Di saat yang lain tidak berani, justru dia tidak ada takut-takutnya. B...