Bab 3 sahabat kok cemburu

49 7 8
                                    

"Jonathan?"

Xena terperangah, saat tiba-tiba melihat Jonathan berdiri di belakangnya. Wajahnya pucat pasi seakan baru saja tertangkap berselingkuh.

Raut Jonathan datar tanpa expresi. Sialnya dia menyaksikan semua adegan mesra yang terjadi antara Xavier dan Xena tadi. Bagai di kubur hidup-hidup, Xavier dengan sengaja menggoda Xena di depan matanya. Mata Xavier melepaskan busur panah hingga tertancap sempurna di hati Jonathan.

Xena tak menyadari Jonathan, yang tengah berdiri di belakangnya. Dia seakan menikmati rayuan beracun Xavier yang membuat pipinya merah bagaikan udang rebus. Xavier bahagia, melihat mangsanya telah masuk dalam perangkap.

Bermodalkan ketampanan bak superstar, sepertinya Xavier sangat berpengalaman membuat wanita meleyot saat di dekatnya. Dia selalu berhasil membuat para gadis merasa nyaman dan bahagia saat bersamanya.

Tak terhitung berapa jumlah pacar Xavier saat di Jakarta. Dia memang tipe laki-laki penakluk yang suka mengoleksi gadis-gadis cantik dalam hidupnya. Mereka datang sendiri tanpa di undang. Hingga Xavier merasa semakin berada di atas awan. Semua wanita harus mengakui ketampanannya. Dan dia tidak suka, dengan gadis yang justru tak menanggapinya.

Xavier merasa tertantang untuk mendapatkan Xena. Karna dia, satu-satunya wanita yang mengabaikannya.

"Sejak kapan kamu disana?" tanya Xena panik.

"Cukup lama! Sangat cukup, untuk liat kamu yang tersipu oleh rayuan Xavier."

"Jo... Aku_"

"Kamu senang? Atau kamu haus dengan belaian? Haruskah aku melakukannya?"

'Apa maksudnya?' desisnya dalam hati. Jonathan memotong bicaranya begitu saja lantas menggurutu tidak jelas. Dia tak bisa lagi mengontrol emosinya yang terpendam. Xena terlihat kebingungan dengan tingkah Jonathan. Dalam hatinya bergumam, 'Kenapa dia bisa semarah itu?'

"Jo, kamu cemburu?" tanya Xena sembari tersenyum.

Jonathan menarik nafas panjang lantas mendekatkan tubuhnya di depan Xena, "Kalau iya kenapa?"

"Sebagai apa? Sahabat...?"

"Kamu maunya apa?"

"Emang boleh, kalau maunya yang lain?"

Jonathan tersadar, bahwa pertanyaan Xena ini hanya untuk memancing dirinya. Matanya menatap Xena dalam. Jiwa kelaki-lakiannya hampir tak bisa ia bendung. Jonathan memegang dagu Xena, jari jempolnya mengusap lembut daerah di sekitar bibir Xena itu. Xena membuka sedikit mulutnya, seakan menunggu Jonathan melakukan suatu hal yang lain. Siapa yang tidak salah faham jika diperlakukan seperti ini.

"Maksud kamu apa?, jangan bodoh...!" ujar Jonathan seraya mengusap lembut kepala Xena.

Xena menurunkan sudut bibirnya. Sedang Jonathan malah terbahak melihat reaksi kecewa sahabatnya itu.

"Jonathan....!" ujarnya kesal, lantas berlari mengejar Jonathan yang pergi menjauhinya.

***

Kawasan Embong Malang Surabaya tiga tahun yang lalu.

Seorang wanita cantik bernama Cheryl Adi Wiguna salah satu anak crazy rich Surabaya bernama Alan Adi Wiguna sedang keluar dari sebuah mobil Mercedes Benz G-Class berwarna hitam. Ia hendak memasuki sebuah Restaurant Jepang yang cukup terkenal di Surabaya. Tiba-tiba datang dua orang pemuda menghampirinya. Dia menodongkan sebuah pisau dan meminta Cheryl menyerahkan sebuah tas yang dia bawa.

"Eh eh, tolong mas jangan di ambil semua. Di dalam tas ini banyak surat-surat penting. Mau minta berapa saya kasi. Tapi jangan ambil tasnya." Cheryl memohon dengan panik.

XENA The Aggressive Friend ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang