15

320 53 9
                                    

Panggil yang masuk dari orang tua Jesslyn yang meminta anaknya untuk datang ke kantor cabang milik ayahnya, sangat begitu dadakan tapi apa boleh dikata, memang kejadian dari kantor pun mendadak dan membutuhkan kinerja Jesslyn hari ini juga. Meski dihantui perasaan tidak enak dan merasa bersalah, Jesslyn dengan berat hati mengatakan kebenarannya pada semua yang sudah menunggu dia, jika pagi ini dia tidak bisa memberitahu karena harus pergi ke kantor tapi dia berjanji setelah urusan kantornya selesai dia akan langsung memberitahu baik itu ke Kathrina, Gita atau Fiony

Mendengar penjelasan Jesslyn, JMT hanya bisa mematung, mereka bingung mau bereaksi seperti apa lagi, sudah cape-cape berada di sini tapi hasilnya belum didapat. KAMI sudah tidak peduli mendengar penjelasan Jesslyn, alasan mereka tetap ada di sini itu untuk Kathrina bukan berniat membantu Jesslyn, jadi jika dia masih seperti ini ya itu urusan dia, KAMI sudah berada di titik muak menghadapi urusan dengan Jesslyn. Sedangkan Gita, Eli, dan Fiony hanya bisa memijat kepala masing-masing, kepala yang terasa pusing memikirkan titik masalah ini dimana, kepala yang berat menerima setiap kejadian yang ada, Jesslyn lagi lagi terasa menjadi penghalang padahal dia yang butuh semua ini.

"aku janji akan langsung ngasih tahu kalian" -jesslyn menatap semuanya

"setelah kerjaanku selesai" -tambah Jesslyn

Namun dirasa tidak ada respon, Jesslyn sadar mereka semua sudah tidak percaya

"barang yang ada di Oniel, akan jadi taruhannya" -jesslyn

Semua menatap Jesslyn

"barang itu bisa kalian bawa sebagai jaminan. Aku janji, setelah selesai kerjaan aku akan menghubungi salah satu dari kalian" -jesslyn

"ayo kita pulang" -ajak adel

"yuk" -olla perlu mengurus usahanya

Mereka langsung bergegas untuk pergi dari rumah itu, Jesslyn juga langsung bersiap untuk pergi ke kantor

"nih siapa yang pegang?" -oniel memperlihatkan kotak yang dia jaga dari tadi

Merasa tidak ada yang merespon jadi Flora mengajukan dirinya

"gw aja sini" -flora

"langsung kerja, ka?" -fiony

"iyah" -eli

"ga cape, ka?" -sahut freya yang berjalan di samping fiony

"engga, biasa aja" -eli

"gw perlu langsung ke tempat barang lagi guys" -ucap olla sambil melihat hpnya

"loh, pulang ka?" -raisha baru datang

"yo i" -adel

"iya, udah seelesai nih" -sapa fiony dengan ramah

"loooh, aku baru dateng" -raisha menyempatkan diri saat dirasa dirinya sudah senggang, dia bahkan datang ke sini sendirian tidak dengan tasya

"gimana dong?" -oniel

"abang gw ga bisa ngambil lagi" -olla

JMT masalahnya hanya bawa satu mobil saja milik Olla

"ada yang bisa aku bantu, ka?" -raisha berdiri di sebelah lulu

"naik online aja udah" -adel

"aku bisa anterin" -raisha dengan semangat dan ramah

JMT menatap raisha

"kamu ngapain di sini?" -olla

"mau bantuin" -raisha

"tuh, mau bantuin katanya" -olla

Ada perasaaan ragu pastinya dari dalam hati mereka

"tapi aku ga maksa kok kalau kalian ga nyaman" -raisha menunjukkan senyumannya

Hurikan Katrina, Nila ( 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang