13

407 65 11
                                    

"a!" -kathrina menyuapi Gita

"enak ga?" -kathrina setia menunggu Gita mengunyah sambil mengangguk

"nanti habis ini kita seduh susunya" -kathrina kembali menyuapi Gita

"mau coba ini, ka?" -indah menyodorkan makanannya

"emmm" -masa iya nolak lagi kaya dulu, dulu juga ujung-ujungnya nyoba karena indah terkesan maksa

"boleh" -oniel sambil mengangkat sendoknya

"ini aja, aaa!" -indah tanpa ragu hendak menyuapi

Meski kaget, grogi, tapi oniel tidak mau membuang kesempatan ini, kapan lagi disuapin indah, kan?

"gimana? enak, kan?" -indah menatap oniel

"emmmhh inimm enyak bangetmm" -oniel sibuk mengunyah

"barengan ga papa" -indah menggeser miliknya

"loooh jangan, nanti kamu laper" -oniel

"ga papa, aku ga akan laper soalnya kan sambil makan punya ka oniel juga" -indah sambil tersenyum

Oooooh jadi konsepnya tuker makanan? atau makan bareng? mereka bisa saling sendok makanan satu sama lain. Apakah ini tanda indah sudah mulai nyaman ke oniel? Oniel memang tidak seagresif adel sih kalau masalah mendekati bahkan dia sering merasa ragu dan malu

"em enak" -flora

"seger" -lulu menyendok kuah mie

.

Di tempat yang lain,

Dengan semua kejadian yang akhir-akhir ini Gita dan Eli ceritakan ke ibu, ibu menjadi penasaran sebenarnya ada apa dengan Kathrina? Eh salah, ada apa dengan Jesslyn ini. Semua tanda-tanda dan kejadian sudah ibu dapatkan, semalaman penuh beliau berusaha menarik energi dan berusaha melihat ada tanda alam apa saja. Betapa terkejutnya ibu saat melihat sebuah adegan yang tidak terlalu jelas namun masih bisa dilihat apa yang dilakukan, ada seorang bayi yang akan hendak di? di apakan ini? Laki-laki parubaya nampak tengah membakar sebuah benda kecil, terlihat api itu berhasil membuat bahan dari benda terlihat panas menyala. Besi? apakah itu besi? meski bentuknya seperti sebuah benda tapi sepertinya memang berbahan besi. Setelah dirasa panas, HAH? terlihat sepasang suami istri mengangkat bayi tersebut dan,

*terdengar tangisan bayi

Tidak ada perasaan iba, apalagi penyelasan di raut wajah mereka bertiga, jangankan laki-laki parubaya, suami istri yang ternyata orang tua dari si bayi tersebut justru terlihat bahagia berharap cara mereka berhasil menghilangkan nyawa si bayi dan tidak ada di dunia

"matti kau" -ucap sang ibu

*bayi masih menangis

.

Sedikit kurangnya, ibu memberitahu Gita dan Eli dari hasil yang dia dapatkan

"udah kenyang?" -kathrina merasa suapannya diacuhkan

Gita tersadar lalu membuka mulutnya

"dikit lagi nih" -kathrina sibuk menunduk melihat tempat makan yang hampir habis

Gita, dia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa, tapi yang pasti, bukan atas dasar kasihan dia bertekad menjaga dan membahagiakan Kathrina, sudah cukup orang terdekatnya menyakiti, Gita tidak mau Kathrina terus-terusan susah. Tangan Gita bergerak mengelus pundak Atin, seakan Gita mau memberi semangat dan ikut sedih dari sebuah kejadian yang sepertinya itu memang benar

"kenapa?" -kathrina menatap tangan gita

Bukannya berhenti, Gita justru terus mengusap pundak atin dan berpindah mengelus kepala

Hurikan Katrina, Nila ( 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang