18

422 67 8
                                    

Pernahkah kalian merasa tidak tega pada keadaan seseorang?
Pernahkah kalian tidak bisa menyampaikan sebuah kebenaran karena tidak tega pada orang tersebut?
pernahkah kalian merasa iba atas setiap kejadian sulit yang menimpah orang di sekitar kita?

Jika kalian diberi pilihan, untuk membantu orang tersebut namun dengan cara memberitahu dia bahwa ternyata takdirnya tidak baik, apakah kalian akan mengatakannya?

Saya pernah mendengar bahwa orang yang tahu kebenaran tidak bisa bahagia, bahkan, dia bisa menderita karena tidak siap menerima kebenaran tersebut

.

.

.

Kathrina dengan sabar mengusap kepala Gita yang basah terkena air hangat setelah mandi, rambut Gita terlihat acak-acakan namun lucu di mata Kathrina, sang pemilik rambut hanya bisa menurut sambil sesekali menunduk menerima perlakuan

"coba lihat" -kathrina

*Gita menatap Kathrina

"udah lumayan kering" -kathrina

Ini sepertinya Nila kecil, bukan Gita yang sedang dimanjakan Kathrina

"angkat sini aja deh sha" -indah

"ga jadi deket jendela?" -marsha

"jangan! trauma aku" -sahut ashel yang sedang sibuk merapihkan bantal yang akan dia angkat

"iya kasurnya di sebelah sini aja" -indah

"iya udah" -marsha

*Indah dan Marsha sibuk mengangkat kasur lipat

"pelan-pelan sha, aku mundur soalnya" -indah

"ok ok" -marsha berjalan maju mengangkat kasur

"sini disisir dulu" -kathrina mencubit pelan pipi Gita agar mendekat

Gita menurut dan setelahnya memegangi pinggang Kathrina, kedua tangannya sibuk memainkan ujung baju piyama yang Kathrina gunakan, Gita dengan sabar menunggu Atin mengurus bagian kepala dia yang belum beres juga dari tadi.

Kathrina sibuk menyisir orang di depannya, Gita sibuk menunduk menunggu orang di depannya

*Gubrag

"SHEL" -marsha

"ASHEL" -indah

Keduanya terkejut mendengar suara Ashel jatuh dari kasur

"kamu kenapa?" -indah

Ashel malah sibuk terjatuh terjungkal tertindih bantal dan selimut

"aduuuuuh" -ashel

Marsha dan Indah mengambil beberapa bantal dan selimut yang menutupi sahabat mereka

"ok?" -indah

Ashel memberi kode "ok", dia tidak kuat menyaksikan Gita dan Kathrina yang sedari tadi sangat romantis berduaan padahal hanya mengeringkan rambut tapi ada saja perlakuan dari keduanya yang membuat Ashel salfok

"kenapa shel?" -kathrina

"oleng dia" -marsha

Kathrina mengusap punggung sampai pinggang Ashel

"aman aman" -ashel

"kenapa pake kasur lipat?" -kathrina

"kan kita bertiga tidur di sini" -indah

"kenapa ga bareng?" -kathrina

"kamu kan sama ka gita" -ashel

"terus?" -kathrina

Hurikan Katrina, Nila ( 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang