━☆・*。
・゜
°。+ * 。
.・゜
゜。゚゚・。・゚゚。
゚。Happy Reading ❀
゚・。・゚𐙚˙⋆.˚ ᡣ
Sesampainya mereka di bandara, sudah ada beberapa fraksi yang menunggu di sana. Secara tidak langsung mereka memperkenalkan diri dengan ciri khas nya masing-masing. Entah itu baju ataupun gaya bicaranya.
Setelah turun dari mobil [Name] diam-diam mengamati keadaan di sana. Entah karena sudah lama tidak melakukan hal seperti ‘ini’ membuatnya terlalu bersemangat.
“Jangan ada yang sebut nama ya semuanya,” ucap [Name] mengingatkan mereka.
“Panggil nama topeng aja,” tambah Gin.
Jaki melihat topeng yang dikenakan [Name]. “Kak [Name] mau dipanggil apa?”
“[Your mask] aja.”
“Okay.”
[Name] merogoh sakunya mencari stok permen karet, sayang sekali dia tidak bisa memakan permen tusuk karena topeng yang akan membuatnya sulit.
Di umur yang hampir menginjak kepala tiga, [Name] tetap tidak bisa lepas dari permen dan sejenisnya. Menurut nya lebih baik permen daripada rokok.
“Oh iya Krow, kamu bilang di UwU ada polisi,” tanya [Name].
“Oh iya.. tadi pas masukin minum ke mobil tiba-tiba muncul lebih dari lima polisi. Gue nggak tau tuh mereka pada mau ngapain.”
“Hmm.. perasaan gue nggak enak,” gumam Rion lalu mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang. [Name] yakin yang di hubungi pria itu adalah Marcel.
Tak lama Rion memberitahukan lewat radio bahwa situasi sekarang sudah aman namun bagi [Name] tidak. Firasat nya mengatakan akan terjadi ‘sesuatu’ nanti.
4 mobil hitam tiba-tiba datang memasuki bandara, sudah pasti itu fraksi lain yang ada di kota. Mobil mereka terparkir di samping TNF berada, ternyata itu adalah putih-putih.
“Tandai mobil mereka.”
Setelah itu anggota TNF berdiri rapi di depan mobil mereka, dengan Rion dan Caine yang berada di posisi paling depan. [Name] memilih berada di belakang, tepat di depan Krow dan Jaki agar sejajar dengan Garin.
Sembari menunggu Maestro, sudah seperti tradisi mereka mengobrol dengan topik random seperti biasa.
Di tengah obrolan santai terdengar suara sirine polisi membuat mereka segera memasuki mobil masing-masing. Namun selang beberapa menit Rion berkata jika polisi sudah di tarik dan mereka sudah aman sekarang.
Saat turun dari mobil [Name] melihat Rion didekati oleh seseorang dari putih-putih dengan cepat ia mendekat dan berdiri di belakang Rion bersiap jika mereka melakukan hal yang kurang ajar.
“Kalian kesini info nya apa tadi?” Tanya pria dengan pakaian dan topi putih.
“Maestro narik kita kesini karena akan ada perkumpulan buat bahas sesuatu,” jawab Rion.
Pria baju putih dengan kepala botak itu mengangguk. “Ini kayaknya emang Maestro sengaja ngumpulin kita disini. Tadi ada yang nembak di hanggar.”
“Iya gue liat kok. Dan barusan gue dapet info kepolisian nya ditarik karena Maestro yang suruh.”
“Oh berarti aman?”
“Harusnya.”
Di tengah pembicaraan antara pria itu dan Rion terlihat beberapa orang berada di tengah-tengah bandara, itu adalah Maestro.
![](https://img.wattpad.com/cover/374887683-288-k53827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lee
FanfictionRion Kenzo X Fem!Reader Tentang aku, dia dan keluarga. "Kalian bisa taruh sumpah kalian disini, kalian nggak bakal mengkhianati keluarga." "Kami Bersumpah" ʚ ✩ ɞ 🥇#mikazuki [28-09-2024] 🥇#rionkenzo [21-12-2024] 🥇#vtuber [26-09-2024] 🥇#arion [04...