(A)Marah

1K 174 16
                                    

━☆・*。
      ・゜
         °。+ * 。
      .・゜
       ゜。゚゚・。・゚゚。
                       ゚。Happy Reading ❀
                          ゚・。・゚

𐙚˙⋆.˚ ᡣ

"Dari keluarga mana lo?"

Sekarang [Name] tengah berlutut dengan kedua tangan dibelakang kepala, ada 5 orang tengah mengelilingi nya. Dua diantara mereka tangah menodongkan senjata api tepat di samping kepalanya.

[Name] menatap tak minat orang di hadapannya yang sendari tadi mengoceh. Bukannya menjawab, [Name] mendongak menatap mata orang itu dengan berani. "Lo sendiri dari mana?"

"Orang kalau ditanya itu dijawab, bukan malah nanya balik. Ga diajarin etika ya sama orang tua lo?" Ucap orang itu dengan tidak santai.

Mendengar itu tatapan [Name] berubah menjadi tajam, tapi ia berusaha tetap santai untuk tidak terprovokasi. "Anak kecil aja tau kalau mau kenalan itu sebut nama diri dulu."

Bugh

[Name] mendesis sakit saat orang yang di sisi kiri menendang perut bagian kiri nya, sang pelaku mendecih. "Gue tanya sekali lagi, dari keluarga mana lo?" [Name] hanya diam tidak merespon.

[Name] mendengar geraman kesal. "Lo budek atau emang nggak sayang nyawa?"

[Name] menghela nafas lelah. "Gue ngomong tadi nggak masuk ke otak lo apa gimana?"

Karena kesabaran orang itu sudah habis, dia memerintah yang lain untuk menggeledah [Name]. Headphone, radio, uang tunai bahkan baju pemberian Caine telah mereka ambil, yang tersisa hanyalah kartu identitas.

"Namanya [Name] Lee," ucap salah satu dari mereka yang tengah melihat kartu identitas [Name].

"Siapa tadi namanya, Ra?"

"[Name] Lee."

"Shit," orang itu segera meraih radionya. "Gawat bro, kita salah orang."

Setelah itu [Name] dilanda kebingungan melihat mereka kalang kabut kembali menaiki motornya masing-masing dan pergi begitu saja. "Lah.. serius gue diginiin?"

[Name] mendesah lelah, tangan kirinya memegang perut kiri karena masih terasa ngilu. Sekarang yang tersisa di pom bensin hanya [Name] dengan kartu identitas nya dan motor yang ban nya sudah bocor karena ditembak orang-orang aneh itu.

Yang begal pasti masih pemula.

And... [Name] harus apa sekarang? Bagaimana cara dia menghubungi keluarganya untuk minta dijemput?

Kebetulan sekali pom bensin ini ada di pinggir kota membuatnya jarang dilewati warga sekitar. [Name] berjalan ke pinggir pom dan duduk disana menatap malang motor nya. "Brengsek, awas aja kalau ketemu plat nomor mereka di jalan ku hantem abis-abisan."

Saat [Name] sedang asyik-asyiknya mengumpat dan menyumpahi mereka terdengar suara sirine mobil polisi mendekat. [Name] menghela nafas lega lalu segera menghampiri mobil itu.

Salah satu polisi turun dari mobil. "Permisi Kak, kami dapat alarm penembakan di daerah sini-"

"Saya korbannya, Pak. Ada pembegalan disini tadi."

Polisi itu mengangguk paham. "Boleh saya minta kesaksiannya? Nama saya Agil, polisi yang bertugas di daerah sini."

=͟͟͞★=͟͟͞★=͟͟͞★

Disisi lain Caine tengah menghubungi nomor adiknya berulang kali karena wanita itu tak kunjung sampai.

: Nomor yang anda tuju tidak aktif!

I'm LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang