"Dek, mau pesan apa? "Tanya Ganendra
Saat ini Ganendra dan Irene sedang berada di kantin, setelah selesai belajar kelas memanah.
"Samain aja, "ucap Irene dengan senyum manis, jujur saja ia tidak tau apa-apa, jadi ia lebih memilih kakaknya yang pilihkan.
Ganendra mengangguk, ia mengambil iPad yang ada di tengah meja yang di duduki dirinya dan Irene.
Oh yah, ini adalah fasilitas umum yang ada di royal school. Mereka tidak perlu mengantri untuk membeli makanan mereka hanya perlu Memesan lewat iPad yang di mana setiap meja pasti memiliki nya.
Irene menatap Ganendra yang sedang memesan, ia merasa jiwa miskin nya bergejolak.
Dulu waktu dia masih di dunia nyata, saat ingin memesan makanan di kantin ia harus berdesakan dengan siswa-siswa lain bahkan sering kali karna terlalu berdesakan ia sering terjatuh.
Namun kini, ia hanya perlu Memesan lewat iPad, bener-bener mewah menurut nya.
"Dek, kakak pesan spaghetti carbonara sama jus alpukat. Kamu mau itu juga enggak? Atau mau pilih yang lain? "Tanya Ganendra, meskipun Ganendra tadi menyuruh nya untuk memesan makanan yang sama tapi ia kurang yakin apa adiknya itu, suka atau tidak. Jadi ia lebih memilih meminta pendapat adiknya.
Irene tersenyum, dan mengangguk, "samain aja kak, aku juga mau makan itu, "ucap Irene
"Gue belum pernah makan spaghetti carbonara. Kira-kira enak enggak ya? "batin Irene
Ia jadi tidak sama untuk mencoba nya, "kalau minuman kamu mau apa? "Tanya Ganendra
"Mau jus alpukat juga enggak, atau mau jus yang lain? "Sambung Ganendra
Irene menghelan nafas, kakak nya ini terlalu berhati-hati.
"Kak, aku pesan yang sama, "ujar irena
Ganendra mengangguk, dan ia pun memesankan untuk adiknya.
Lalu kembali meletakkan iPad itu di tengah meja yang di mana di sana sudah tersedia sebuah tempat.
"Kak, "panggil Irene
"Kenapa dek? "Tanya Ganendra, ia tadi ingin bermain handphone sambil menunggu pesanan nya tiba.
Namun karna adiknya memanggil nya, ia jadi kembali meletakkan handphone nya.
"Aku mau nanya, kemarin aku lihat kamar kak Daviandra kok di jaga dia pengawal? "Sebenarnya Irene tau jawabannya, tapi ia bener-bener bosan.
Jadi, meskipun tidak berguna ia tetap bertanya.
Ganendra menatap Irene, membuat Irene sedikit salting.
Siapa coba yang tidak salah tingkah, saat seorang pemuda tampan menatap wajah kita?
"Tolong, siapapun. Ganendra kenapa ganteng banget Cuy, "batin Irene, ingin sekali ia menjerit.
Tangan kanan Irene mencengkeram erat pergelangan tangan kirinya, sudah menjadi kebiasaan Irene melalui itu saat ia sedang gugup atau salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dad, I'm Your Daughter!
FantasyIrene tak tau, entah dosa apa yang pernah ia perbuat hingga tuhan menghukum nya. Ia, gadis biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi umpan Mariam yang akan mati karna tipu muslihat pemeran utama. Ingin sekali Irene menjerit. Tapi untung nya ia adalah Ir...